Sisters, buat kamu yang penasaran seberapa besar, sih, loyalitas pelanggan bisnismu? Nah, ini ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengetahui kadarnya. Berikut di antaranya:
1. Mengukur Metrik Kepuasan
Cara pertama dan paling mudah adalah dengan mengukur metrik kepuasan pelanggan. Kamu juga pasti sudah melihat banyak bisnis yang mempraktikkan cara ini. Kamu tinggal menyebar survei tentang tingkat kepuasan konsumen atas produk atau layanan kamu. Biasanya, skala yang ditampilkan adalah sebagai berikut:
- Tidak puas
- Sangat tidak puas
- Netral
- Puas
- Sangat puas
Bentuk pengukuran lain yang umum digunakan adalah skala 1-10.
Dengan cara ini, kamu bisa melihat tingkat kepuasan konsumen secara umum. Namun, kamu belum tahu alasan mengapa mereka memilih angka tersebut.
Untuk mengetahui penilaian pelanggan secara lebih detail, kamu bisa mengajukan pertanyaan yang lebih mendalam. Contohnya dengan pilihan ganda atau isian singkat. Dengan mengkombinasikan metrik kepuasan dengan pertanyaan yang lebih mendalam, kamu bisa mendapat wawasan yang bermanfaat untuk pengembangan bisnismu ke depannya.
Baca juga: Rahasia Rebut Hati Pelanggan
2. Menghitung Customer Lifetime Value
Ini adalah rumus untuk menghitung seberapa besar total nilai transaksi yang dihasilkan dari konsumen. Semakin sering konsumen melakukan pembelian, semakin tinggi pula nilai yang mereka miliki.
Contoh: Ada dua konsumen yang membeli produkmu. Konsumen A membeli produkmu dalam satu kali borongan seharga Rp. 1 juta. Sedangkan konsumen B rutin membelinya sebesar Rp. 100 ribu tiap tiga bulan sekali, selama 5 tahun.
Sekilas, konsumen A kelihatan memberi keuntungan yang lebih besar. Tapi jika diukur dari CLV-nya, konsumen B punya nilai yang lebih tinggi, karena total nilai transaksinya mencapai Rp. 2 juta.
Jadi, bagaimana cara agar tiap konsumen punya CLV yang tinggi? Yup! Pastikan mereka melakukan pembelian berulang alias repeat purchase. Tapi, kan, customer kamu banyak, bagaimana cara mengukur lifetime value-nya satu per satu?
Tenang, kamu bisa menemukan informasi tentang CLV di dashboard Google Analytics.
3. Melihat Repeat Purchase Rate (RPR)
Ini berfungsi untuk mengukur seberapa banyak konsumen yang melakukan pembelian ulang. Semakin tinggi angkanya, berarti semakin banyak konsumen yang membeli produk kamu lebih dari satu kali.
Rumusnya sederhana kok!
RPR = jumlah orang yang melakukan pembelian lebih dari sekali (dalam setahun)/ jumlah pembeli dalam setahun.
Sama seperti CLV, kamu juga bisa melihat RPR bisnismu via Google Analytics. Caranya dengan klik Audiences > Behavior > New vs Returning. Lalu, lihat persentase keuntungan yang didapat dari Returning Visitor.
Baca juga: Cara Mengukur Loyalitas Pelanggan
4. Mengukur Churn Rate
Ini adalah metrik yang mengukur persentase pembeli yang berhenti membeli produk kamu. Biasanya, metrik ini digunakan pada bisnis yang menawarkan opsi berlangganan.
Contoh: kamu menawarkan layanan dengan sistem langganan per bulan. Tiap kali ada pembeli yang berhenti berlangganan, churn rate-nya akan meningkat. Jadi, pastikan bisnis kamu punya churn rate yang rendah.
Untuk mengukur churn rate, kamu bisa mengambil data konsumen dari Google Analytics, lalu memasukkannya ke dalam website kalkulator churn rate.
Nah, siapakah di antara kamu yang sudah berhasil mengukur kadar loyalitas pelanggan bisnismu? Share dengan mengirim artikelmu ke Sisternet, yuk!