Hai Sisters! Dukungan menyusui diberikan pada ibu yang mempunyai anak, atau ibu yang tidak mempunyai anak (terpisah dari anaknya) dan mau menjadi ibu susuan pada bayi yang terpisah dari ibunya, dan proses menyusui pada ibu-ibu tersebut masih berjalan dengan baik. Meskipun menyusui masih berjalan dengan baik dan pada pemeriksaan didapatkan ibu dan bayinya sehat, bukan berarti ibu-ibu ini tidak memerlukan bantuan atau dukungan.
Saat bencana ibu-ibu ini rentan untuk mengalami masalah selama menyusui, antara lain: tidak percaya diri dan merasa ASInya kurang, merasa ASInya kurang baik lagi mutunya, karena si ibu sendiri kurang makan, dan meminta makanan pengganti ASI untuk tambahan menyusui, pelekatan buruk. Selain itu dapat pula ditemukan cara pemberian makanan yang tidak sesuai usia, misalnya pada bayi berusia di bawah 6 bulan sudah diberikan makanan atau minuman selain ASI atau menyusui kurang dari 8 kali sehari; pada bayi usia 6-12 bulan tidak diberi makanan pendamping atau makan kurang dari 3 kali sehari.
Dukungan atau bantuan menyusui yang dapat diberikan adalah berupa bantuan menyusui dasar dan lanjut. Bantuan dasar menyusui meliputi:
Memastikan bayi menyusu dengan dengan efektif
Dukungan di atas merupakan bantuan dasar, namun dukungan tersebut tidak menyelesaikan semua masalah menyusui. Beberapa ibu memerlukan tingkat perawatan lebih lanjut dan keterampilan tambahan, seperti:
Stres tidak menghalangi ibu untuk memproduksi ASI. Namun ibu yang mengalami trauma dan depresi mempunyai kesulitan untuk merespons bayi mereka, merasa tidak pasti ASI nya keluar dan lancar, dan kehilangan percaya diri. Perawatan ditujukan untuk memulihkan keseimbangan mental ibu. Dukungan yang diberikan pada mereka diusahakan semaksimal mungkin sampai pendekatan agama dan kebudayaan ibu, dan membantu agar mau menyusui kembali.
Cara pendekatannya dilakukan dengan berbicara pada ibu dan keluarganya, dan mencari orang yang dekat dengan ibu untuk mendampingi sehingga ibu merasa nyaman. Sedapat mungkin bayi tetap dipertahankan kontak kulit dengan ibu, dan diharapkan ibu tenang dan mau menerima keberadaan anaknya. Bantuan dasar menyusui tetap diberikan agar ibu memulai menyusui kembali. Memang pada beberapa kasus di awal dukungan diperlukan pemberian susu formula dengan cangkir, bahkan pada kasus yang berat dapat dipertimbangkan penggunaan obat penenang yang aman bagi menyusui untuk sementara waktu.
Pertolongan lanjut menyusui diberikan pada bayi berat lahir rendah (BBLR), bayi yang terlihat kurus, berat badan rendah, bayi yang menolak menyusui, ibu yang malnutrisi, dan ibu yang mengalami trauma, krisis emosional atau menolak bayinya. Selain itu pertolongan lanjut juga diperlukan pada beberapa kondisi payudara.
Dukungan relaktasi
Dukungan ini diberikan pada ibu yang mempunyai anak, tapi proses menyusuinya terhenti atau berkurang, atau ibu yang sebelumnya tidak menyusui namun kemudian memutuskan untuk menyusui kembali anaknya atau sebagai ibu susuan.
Dukungan untuk pemberian makanan pengganti ASI yang aman
Dukungan ini diberikan pada ibu yang sebelumnya tidak menyusui anaknya dan tetap memutuskan atau tidak memungkinkan untuk menyusui kembali. Namun terdapat kondisi bayi yang mungkin membutuhkan tambahan makanan pengganti ASI sementara, biasanya sebagai bagian dari Pertolongan lanjut menyusui, pada situasi berikut:
Untuk kelompok ibu-ibu ini ada beberapa hal yang perlu disampaikan pada mereka, antara lain: jumlah kebutuhan makanan pengganti, jenis makanan pengganti, cara menyiapkan, dan cara menjaga peralatan makan agar tetap bersih dan aman.
Kebutuhan untuk pemberian makanan pengganti ASI
Pada keadaan darurat penyediaan makanan pengganti ASI dapat dilakukan secara massal atau bagi masing-masing keluarga. Bila dilakukan secara massal perlu diperhatikan kebutuhan akan:
Menghitung kebutuhan harian makanan pengganti ASI
Bayi memerlukan 100-110 kkal/ kg/ hari. Nilai energi sediaan susu formula adalah 65-70 kkal/100 mL, sehingga bayi memerlukan susu siap pakai sebesar 150 mL/kg/ hari.
Untuk anak usia 6-24 bulan, jumlah susu yang dibutuhkan berkisar antara 200-400 mL/ hari, bila sumber makanan hewani yang dimakan secara teratur cukup. Bila tidak, jumlah susu yang dibutuhkan berkisar antara 300-500 mL/ hari.
Bayi berusia lebih dari 6 bulan yang tidak disusui juga membutuhkan cairan tambahan untuk diminum, setidaknya 400-500 mL/ hari pada iklim sedang, dan 800-1000 ml perhari pada iklim panas. Cairan yang diberikan dapat berupa air putih yang bersih (kalau perlu direbus).
Jika susu dan sumber makanan hewani lainnya tidak dikonsumsi bayi secara teratur, berikan padi-padian dan kacang-kacangan (seperti tahu, tempe, kacang merah, kacang hijau, dan lain-lain) setiap hari untuk memastikan bayi mendapat kualitas protein yang cukup. Selain itu makanan yang kaya zat gizi mikro juga diharapkan melengkapi kebutuhan bayi.
Nah, Sisters, gimana, saling membantu yang membutuhkan akan lebih indah, bukan? Semoga informasi ini berguna, ya! Kamu bisa klik tautan ini untuk 10 Langkah Menyiapkan Makanan Pengganti ASI dengan Aman.