#KMP2023 #KompetisiModalpintar2023#Sispreneur
Sejak pendemi covid-19 mulai adanya trend makanan musiman. Hal ini turut diseimbangi dengan minat dari masyarakat terhadap tingkat ketertarikan dalam mengkonsumsi makanan tersebut. Bahkan jika kita perhatikan, makanan tersebut sering kali viral dan mempengaruhi trend masyarakat. Seperti viralnya dessert box, toast, cloud bread, croffle, churros, dan hingga saat ini seperti viralnya mille crepest. Fenomena ini membuktikan tingkat minat masyarakat Indonesia dengan makanan sejenis ini tinggi. Sehingga usaha cake, bakery, &cookies sangat memiliki peluang pasar yang tinggi di Indonesia.
Namaku Yudellia Wira Permata, seorang pengusaha cake & cookies rumahan yang berasal dari Padang Pariaman, Sumatera Barat. Saat ini aku berusia 23 tahun dan baru menyelesaikan pendidikan sarjana di Universitas Andalas. Selama menjadi mahasiswa tahun akhir dengan dihiasi berbagai tuntutan dan polemik, aku kemudian berusaha menghibur diri dengan membuat sebuah brand usaha yang dikenal dengan MaDhe.id. Berawal dari kebiasaan baking untuk keluarga yang almost every day pada masa-masa #DirumahAja ketika pandemic Covid-19, akhirnya menjadi hobi yang seiring berjalannya waktu dapat menghasilkan cuan.
Kilas Balik MaDhe.id
Mulai sejak pertengahan tahun 2020, kue-kue kreasi tanganku yang berupa kue kering, brownies, cookies, roolcake dan yang lainnya mulai dinikmati oleh orang-orang di sekitarku. Tersadar akan keahlian tersebut, aku kemudian seringkali menjadikan kue-kue buatanku itu sebagai buah tangan kepada teman-teman, keluarga besar, teman kampus, hingga tempat magang. Aku juga berinisiatif mengkreasikannya berbentuk hampers agar terlihat istimewa dan lebih elegant. Adanya ketertarikan dari mereka sebagai penikmat kueku, akhirnya meminta aku untuk menjualnya. Dengan banyaknya permintaan tersebut aku kemudian membuka PO untuk pertama kalinya pada akhir tahun 2021.
Meskipun ada perasaan insecure dan takut akan rasa kue-kueku yang seandainya tidak cocok dengan lidah pembeli, akan tetapi aku berhasil melawan perasaan tersebut berkat dorongan dari orang-orang terdekatku. Berawal dari PO Bolu gulung keju, kemudian aneka soft cookies dari rasa coklat, redvelvet, biscoff, matcha, hingga aneka brownies mulai dari fudgy brownies, brownies bites, dan chesee brownies. Setelah cukup lama membuka PO dan mendapatkan antusias dari customer, aku mulai terpacu Ingin mencoba hal baru dan keluar dari zona nyaman.
Akhirnya pada bulan Mei 2022, aku mulai memberanikan diri untuk show off dan membuka stand pada acara-acara tertentu. Seperti pada acara wisuda yang aku inovasikan menjual produk cookies dan brownies dengan packaging berbentuk hampers agar terlihat elegant. Selain isinya kue-kue MaDhe.id, aku juga menaruh accessories mini seperti gantungan kunci rajut atau pin cushion produksi sendiri yang juga dijual di MaDhe.id untuk menambah ketertarikan isi hampers. Hampers yang terlihat unik dengan harga terjangkau kreasi MaDhe.id ini berhasil menarik perhatian pembeli. Sehingga setiap hampers ataupun cookies satuan yang dijual di stand dapat terjual habis.
https://www.instagram.com/madhe.id
Namun sayangnya, produksi yang masih terbatas dari MaDhe.id belum memenuhi seluruh keinginan dari calon pembeli. Keterbatasan peralatan baking seperti oven dengan cakupan yang besar mengakibatkan aku harus menanti lama ketika memanggang cookies ataupun brownies. Sehingga produk yang dihasilkan masih terbatas. Saat ini keinginan terdekatku yaitu memiliki oven yang lebih besar yang mampu menampung banyak loyang sehingga dapat memenuhi seluruh pesanan yang masuk ke MaDhe.id.
Bagaimana MaDhe.id bisa dikenal orang-orang?
MaDhe.id gencar melakukan promosi agar produk yang ditawarkan dapat menarik calon pembeli. Namun karena masih diselimuti rasa malu dan takut melakukan promosi secara offline, akhirnya aku menjalankan hampir 80% promosi dan transaksi Madhe.id dilakukan secara online. Aku melakukan promosi melalui Instagram @madhe.id, melalui status whatsapp pribadi, hingga menggunakan jasa endors kepada media dengan followers yang sangat banyak. Namun, agar mampu engagement pengguna media sosial yang terpapar iklan MaDhe.id, aku berusaha membuat konten produk semenarik mungkin. Mulai dari mengambil photo produk sendiri menggunakan kamera HP, menata produk, Merancang konten, mengedit untuk dijadikan feeds secara teratur, membuat reels Instagram, hingga memaparkan testimoni dan pricelist.
Melalui promosi media sosial tersebut, akhirnya MaDhe.id mulai mengepakkan sayapnya untuk tidak hanya tersedia secara offline namun dapat dikirim melalui online. Tidak hanya menerima pesanan di dalam kota saja, tetapi secara perlahan membuka orderan hingga luar kota. Pesanan ini hanya berlaku untuk produk-produk yang tahan lebih dari 6 hari seperti soft cookies, brownies bites, dan kue kering lainnya. Memang masih sedikit yang terjual secara online, tetapi ini menjadi harapan baru bagi MaDhe.id untuk memperluas jangkauan usahanya. Keoptimisan ini aku rasakan ketika mulai banyak yang melakukan repeat order. Menurutku ini menjadi bukti bahwa produk yang aku buat layak untuk dipasarkan sehingga dapat meminimalisir kekhawatiran dan ketakutan yang menyelimutiku pada awal-awal membuka usaha.
https://www.instagram.com/madhe.id
Peluang Usaha MaDhe.id di Kota Padang, Sumatera Barat
Aku bercita-cita membawa produk MaDhe.id semakin berkembang dan dapat segera membuka offline store dengan harapan menjadi salah satu brand yang diminati dan terkenal di Sumatera Barat. Mulai dari Kota Padang hingga ke kota-kota lainnya. Melihat banyaknya cafe-cafe baru yang ada di Kota Padang yang mayoritas berisi menu-menu kekinian dan selaras dengan menu-menu MaDhe.id, membuat aku terpacu untuk membangun kerja sama dengan cafe-cafe tersebut. Selain itu aku juga ingin menawarkan produk MaDhe.id ke berbagai instansi ataupun komunitas sebagai penyedia hampers yang dapat dibutuhkan pada acara-acara tertentu.
Walaupun produksi cake & cookies homemade di Kota Padang sudah banyak, aku rasa masih belum cukup memenuhi seluruh target pasar penikmat cake & cookies di Sumatera Barat. Apalagi untuk soft cookies homemade dengan aneka rasa yang menggoda masih belum banyak tersedia di kota Padang. Selain itu aku mencoba membuat inovasi sendiri terhadap produkku seperti membentuknya menjadi hampers Hampers ini menjadi sebuah ketertarikan tersendiri, terbukti ketika aku beberapa kali menerima pesanan hampers dengan jumlah sekitar 20-60 paket hampers perprojek. Salah satu projek hampers tersebut adalah pesanan untuk hari guru.
Hingga saat ini aku bersyukur bisa mengambil jalan untuk membuka usaha cake & cookies. Jika aku tidak membuka usaha ini aku tidak akan pernah tahu bagaimana rasa senang ketika adanya kepuasan dari penikmat MaDhe.id, serta rasa senang ketika bisa berbagi produk milik sendiri kepada orang-orang secara gratis. Selain itu melalui MaDhe.id aku merasa lebih banyak berinteraksi dan dapat menjalin silaturrahmi dengan orang-orang baru. Semoga dengan adanya kompetisi yang diadakan ini menjadi jalan untuk membantu aku dalam mengembangkan usaha sehingga mampu membuka peluang pekerjaan tetap bagi orang lain. Karena sejauh ini aku masih merekrut orang-orang untuk membantu MaDhe.id tergantung dengan pesanan projek yang dibutuhkan.
Harapan MaDhe.id
Aku memulai usaha ini berangkat dari modal uang jajan dan modal perlengkapan baking rumahan milik ibuku. Seperti handled mixer yang cepat panas ketika orderan mulai banyak dan oven rumahan sebesar 19 liter yang mencakup satu loyang saja. Dibekali dengan ilmu perbakingan yang masih minim, aku selama ini berjualan sembari belajar. Ketika perlahan-perlahan ada pemasukan dari orderan yang masuk, aku mengalokasikan dana tersebut untuk membeli loyang, cetakan, dan berbagai perlengkapan baking lainnya yang sangat diperlukan. Selain untuk membeli bahan-bahan orderan selanjutnya, aku juga membeli bahan-bahan baru untuk di gunakan dalam mengembangkan menu-menu sebagai upgrade skill.
Sehingga perputaran pemasukan yang didapatkan MaDhe.id sebagian besar masih di alokasikan ke dalam kebutuhan perlengkapan alat-alat baking. Namun, aku tetap bersyukur karena dengan pemasukan tersebut sedikit demi sedikit perlengkapan baking di dapurku mulai terkumpul dan dapat menciptakan menu-menu yang baru. Oleh karena itu besar harapanku untuk bisa memenangkan kompetisi modal pintar 2023 ini dari program sisternet. Melalui modal tersebut aku yakin dapat mengembangkan usaha MaDhe.id lebih cepat, selain itu dengan adanya kelas inkubasi bagi pemenang tentu dapat menambah skill aku dalam meningkatkan usaha. Adapun kalkulasi dari dana yang dibutuhkan MaDhe.id adalah sebesar:
Total biaya yang dibutuhkan MaDhe.id : Rp. 22.800.000
Aku sangat berharap dengan menjadi pemenang #KMP2023 dalam kompetisi ini dapat mewujudkan mimpiku menampung orderan dengan projek yang berskala besar. Aku teringat pada kesempatan yang aku sia-siakan karena tidak dapat menampung orderan customer pada saat itu. Saat di mana aku mencoba memakai jasa endorsement, Alhamdulillah ternyata berhasil engagement pengguna media sosial untuk mengikuti PO. Namun karena keterbatasan waktu yang hanya dapat menghasilkan tidak lebih dari sekitar 15-20 loyang perhari terpaksa tidak dapat memenuhi semua pesanan customer.
Selain itu aku berharap dengan memenangkan kompetisi ini aku bisa dapat mempercepat impianku untuk memiliki offline store, belajar menciptakan menu-menu impian, dan memiliki dapur baking impian. Selain hobi baking, hobiku membuat konten-konten promosi juga memimpikan sebuah dapur yang bisa dan menarik untuk dijadikan tempat dalam membuat konten-konten video “Baking ala MaDhe.id”. Selain menjadi media marketing, aku berharap dapat menginfluence orang-orang untuk belajar percaya diri, membangun usaha, membuat kue, dan kebermanfaatan lainnya yang bisa didapatkan.