Hallo Sisters.
Salam kenal saya Kamila. Saya seorang karyawan swasta saat ini. Di tahun 2019 saya memiliki sebuah bisnis bernama Derama. Sebuah kerajinan tangan kulit asli dengan produknya aksesoris untuk wanita seperti tas, pouch, lanyard, dompet dan sebagainya. Pada awalnya bisnis ini mampu berjalan dengan baik. Namun semenjak Pandemi brand saya tidak lagi mampu untuk berjalan, hingga saya memutuskan memberhentikannya, untuk itu saya berharap dengan mengikuti #modalpintar bisa membuat bisnis ini berjalan lagi.
Kilas balik di tahun 2019, mengapa saya membuat brand ini. Berawal dari makin banyaknya Experiential art atau art installation dan juga museum di Indonesia menandakan semakin sadarnya pasar Indonesia terhadap karya seni. Itulah yang menginspirasi Derama untuk bisa menciptakan karya seni yang bisa dipakai (art-wear) dan dengan jangka waktu yang lama.
Derama memiliki tagline: "You buy an Art not a Product." karena pada setiap produk Derama dibuat secara handmade dan memiliki sentuhan lukisan tangan di setiap produknya. Karnanya setiap produk berbeda, setiap produk unik. Dari situ saya berfikir bahwa Derama bisa berkolaborasi dengan illustrator atau artist Indonesia agar karya mereka bisa dinikmati dengan cara yang berbeda.
Alasan lain mengapa Derama dibuat secara handmade agar produk yang dihasilkan bisa lebih berkualitas, lebih rapi dan lebih tahan lama. Apalagi dengan handmade membuat makin banyak tenaga pekerja yang bisa diserap dan juga dapat turut mendukung gerakan slow fashion dan sustainable fashion.
Derama juga berkomitmen untuk selalu menggunakan kulit yang disamak di Indonesia agar ketika Derama mampu menembus pasar luar akan membuat pabrik penyamak kulit di Indonesia akan bisa merasakan manfaatnya.
Teman-teman banyak yang bertanya kenapa merek ini dinamai Derama. Karena saya ingin menjadikan cerita Derama sebagai keunikan. Nama Derama dipilih sebagai bentuk sarana edukasi kepada para perempuan bahwa setiap orang mempunyai Drama kehidupanya masing masing, dan tugas kita hanyalah bisa mengambil pelajaran dari seriap Derama itu. Itulah yang ingin saya coba komunikasikan kepada target pasar Derama lewat sosial media kami yaitu tentang motivasi, self acceptence, self encourage, dan lain-lain.
Mengingat Target Pasar Derama adalah perempuan yang mempunyai selera fashion dan mengikuti tren berusia 20-25 tahun. Umumnya Target market ini berada di kota-kota besar, suka berbelanja dan aktif di media sosial. Untuk itu upaya dalam menjangkau target market ini yaitu melalui online dengan beriklan di Instagram & Facebook Ads, serta Tiktok Ads. Tidak lupa juga dengan Endorsement, email marketing serta penjualan di marketplace seperti Lazada, Moselo, blibli dan sebagainya.
Sedangkan untuk pemasaran offlinenya ketika kondisi sudah kembali normal, Derama akan melakukan consigment dan juga ikut pameran atau event kreatif baik di Indonesia maupun luar negri seperti Singapura juga Malaysia. Seperti ditahun 2019 Derama berhasil mengikuti pameran bergensi Indonesia yaitu Brightspot disana banyak pelajaran berharga yang didapat oleh Derama seperti produk apa yang diminati, design motif apa yang disuka dll. Kami juga sudah dihubungi oleh pengelola event di Singapura bahwa kami terpilih untuk mengikuti event tahunan mereka. Namun sayangnya niat itu harus dibatalkan karna adanya pandemi.
Karenanya saya berharap Sisternet bisa memberikan kesempatan ini kepada saya. Karena dengan menghidupkan bisnis ini kembali saya bisa kembali merekrut anak muda di sekitar saya untuk bisa memiliki berkarya lagi. Dan jika dilihat dari sisi pribadi saya. Saya adalah orang yang pekerja keras, berpengalaman dalam membangun usaha memiliki pengetahuan dalam bidang entrepreneurship dan sebagainya. Sehingga untuk dapat memulai kembali bisnis ini setidaknya akan ada beberapa hal yang perlu saya lakukan. Yaitu kerjasama dengan illustrator dan membuat desain artikel produk baru. Dengan itu Derama akan membutuhkan estimasi biaya sebagai berikut:
Deskripsi |
Qty |
Harga/pc |
Total Biaya didepan |
|
Produksi (180 pcs) |
||||
Kulit |
400 |
30,000 |
12,000,000 |
|
Lem |
1 |
100,000 |
100,000 |
|
Benang |
1 |
300,000 |
300,000 |
|
Packaging |
200 |
20,000 |
4,000,000 |
|
Hardware |
1 |
500,000 |
500,000 |
|
Foto Shoot |
||||
Studio Foto |
1 |
500,000 |
500,000 |
|
Fotografer |
1 |
500,000 |
500,000 |
|
Model |
1 |
500,000 |
500,000 |
|
Wadrobe |
1 |
500,000 |
500,000 |
|
Editor |
1 |
300,000 |
300,000 |
|
MUA |
1 |
300,000 |
300,000 |
|
Marketing |
||||
Budget Iklan |
3 |
1,000,000 |
3,000,000 |
|
Biaya Tak Terduga |
1 |
2,500,000 |
2,500,000 |
|
Total |
25,000,000 |
Itulah singkat cerita mengenai bisnis kerajinan kulit asli Derama. Semoga pandemi segera berakhir dan para UKM di Indonesia bisa jaya kembali. Ayo sisters! Mari bangkit bersama melawan pandemi. Indonesia Bisa!