Hai Sisters! Perubahan banyak terjadi dalam segala aspek termasuk dunia bisnis. Perubahan yang terjadi tidak lepas dari dampak Covid-19, inflasi, konflik perang dan kemajuan teknologi. Nah, kali ini Sisternet akan membahas tren bisnis apa yang diprediksi akan terjadi di 2023. Simak, yuk!
1. Percepatan Transformasi Digital
Setelah melewati masa pandemi, bidang bisnis segera berupaya menyesuaikan diri dengan teknologi dan digitalisasi. Secara umum, transformasi digital dapat diartikan sebagai integrasi teknologi digital ke dalam semua area bisnis yang menghasilkan perubahan mendasar pada cara bisnis beroperasi dan memberi nilai kepada pelanggan. Contohnya, jika dulunya para pedagang hanya berjualan secara langsung atau toko offline, maka saat ini mereka dapat memanfaatkan internet atau sosial media dalam hal memrpomosikan ataupun melakukan transaksi penjualan produk mereka. Pada tahun 2023, kita melihat kelanjutan inovasi dan perkembangan teknologi transformatif seperti kecerdasan buatan (AI), internet of things (IoT), virtual dan augmented reality (VR/AR), komputasi awan, blockchain, dan jaringan super cepat seperti 5G.
2. Berbisnis dari Rumah
Ketika pandemi Covid-19 terjadi, orang-orang mulai bekerja dari rumah atau work from home (WFH). Belakangan ini, muncul sebuah tren terbaru yaitu pekerjaan remote atau Work From Anywhere (WNA). Pekerja remote dapat menjadi karyawan yang dikontrak atau bekerja sebagai freelance. Pekerjaan remote didukung oleh kemudahan akses internet yang memungkinkan seseorang mendapat tawaran pekerjaan hingga ke luar negeri. Selain itu, pekerjaan remote menjadi pilihan yang baik untuk menghemat biaya dan agar memiliki lingkungan kerja yang lebih fleksibel.
3. Inflasi dan Upaya Resiliensi
Oktober lalu hingga saat ini, istilah tahun 2023 gelap banyak dibicarakan di sosial media. Para ahli menjelaskan bahwa keadaan ekonomi di 2023 tidak tampak baik. Diprediksi akan terjadi resesi, inflasi dan dampak buruk lainnya terhadap sektor ekonomi secara global. Banyak industri masih terganggu akibat dampak pandemi Covid-19, ditambah lagi konflik perang Rusia-Ukraina. Agar tetap dapat bertahan (resiliensi), perusahaan harus meningkatkan ketahanan mereka dengan upaya apapun yang mereka bisa. Hal ini seperti mengurangi pengeluaran terhadap komoditas yang harganya bergejolak, melakukan langkah-langkah perlindungan rantai stock untuk menghindari kelangkaan dan kenaikan biaya logistik. Penting bagi perusahaan untuk memetakan seluruh rantai pasokan mereka dan mengidentifikasi setiap eksposur terhadap risiko pasokan dan inflasi. Dengan begitu, mereka dapat mencari cara untuk mengurangi risiko itu, seperti pemasok alternatif dan menjadi lebih mandiri. Selain itu secara pribadi kita juga perlu melakukan persiapan seperti menyediakan dana darurat, mencari penghasilan tambahan, melunasi hutang dan lain-lain.
4. Social Media Commerce
Berbisnis secara modern memudahkan untuk menjangkau pelanggan dimanapun mereka berada. Selain itu, hari ini hampir seluruh masyarakat sangat melekat dengan telepon seluler mereka, mereka menghabiskan waktu berjam-jam menggunakan ponsel dan mengecek ponsel mereka puluhan kali setiap harinya. Seorang pengusaha cerdas tentunya akan melihat peluang ini. Melalui ponsel dapat menjadi salah satu jalan dalam berbisnis, begitu juga platform media sosial. Kita ketahui tahun 2016, Facebook meluncurkan Facebook Marketplace, begitu juga Instagram dengan Instagram Shopping maupun TikTok dengan Tiktokshop. Diperkirakan ke depannya terjadi peningkatan penggunaan media sosial untuk berjualan diiringi dengan semakin canggihnya platform tersebut untuk memberi kemudahan bagi pemilik bisnis maupun pelanggan.
5. Bisnis yang Berkelanjutan (Suistanability)
Setelah pandemi, dunia semakin sadar untuk melakukan upaya menjaga lingkungan. Hal ini berarti tren didorong oleh investor atau konsumen yang sadar dalam memilih bisnis, mereka akan mempertimbangkan faktor-faktor dampak lingkungan. Pada tahun 2023, perusahaan perlu memastikan startegi terkait proses lingkungan, sosial, dan tata kelola. Hal ini harus dimulai dengan mengukur dampak bisnis apa pun terhadap masyarakat dan lingkungan, lalu beralih ke peningkatan transparansi, pelaporan, dan akuntabilitas. Setiap bisnis membutuhkan rencana dengan tujuan dan kerangka waktu yang jelas tentang bagaimana mengurangi dampak negatif, dan kemudian rencana tersebut perlu didukung oleh rencana aksi yang solid.
Nah, demikian jenis bisnis yang diprediksi akan menjadi tren di 2023, kalau kamu tertarik yang mana, Sisters?