Sisters, salah satu bisnis yang tak pernah mati adah berjualan sembako, karena semua orang pasti butuh bahan pangan untuk diolah menjadi makanan.
Berdagang sembako kelihatannya butuh modal besar. Tetapi sebenarnya kalau kamu punya uang Rp 5 juta saja, sudah bisa, kok, bisnis sembako, Sisters. Simak tipsnya, yuk!
1. Lokasi strategis
Lokasi menjadi faktor yang sangat menentukan sukses atau tidaknya usaha sembako. Selain itu juga akan berpengaruh pada omzet yang kamu bisa dapatkan. Oleh karenanya, cari lapak atau tempat jualan di kawasan pemukiman. Apalagi kalau ternyata di sekitarmu belum ada warung yang berjualan sembako. Maka, ini adalah peluang besar.
Lebih enak lagi jika punya rumah di pinggir jalan. Tak perlu sewa lapak, gunakan teras atau ruang depan rumah untuk berjualan. Yang paling penting, keadaannya ramai. Sering dilalui pejalan kaki maupun kendaraan bermotor. Jadi, pembelimu tidak hanya tetangga, tetapi juga orang yang lalu lalang.
2. Cari distributor yang murah
Biasanya kalau mau buka warung sembako kecil-kecilan dulu, cari distributor yang menawarkan harga paling murah. Dalam hal ini, kamu bisa melakukan survei. Misalnya harga beras, tepung terigu, minyak sayur di distributor A lebih murah dibanding B. Namun untuk harga gula, teh, kopi, dan lainnya, distributor B lebih murah.
Kamu tidak harus berpatok pada satu distributor. Untuk mengisi barang-barang dagangan, ambil dari beberapa distributor.
3. Lebih baik jual sembako lengkap
Modal Rp 5juta bisa beli sembako yang lengkap? Bisa aja, tapi jumlah stok atau persediaan harus dikurangi.
Kalau perlu beli sesuai ketersediaan modal. Tak perlu menyetok, yang penting sembako yang dijual lengkap. Ini sangat krusial. Sebab, jika ada pembeli yang menanyakan satu barang, kemudian kosong, maka pembeli akan pindah ke warung lain. Pembeli juga beranggapan warung sembakomu kurang lengkap. Sehingga di lain hari, mereka tidak akan membeli di warungmu ketika membutuhkan.
4. Nggak usah punya karyawan dulu
Namanya modal masih kecil, kerjakan sendiri dulu. Mulai dari belanja sembako, menata barang, sampai menjualnya. Nanti kalau warung semakin ramai dan keteteran, atau kamu buka cabang di tempat lain, barulah kamu bisa mempekerjakan orang lain. Syukur-syukur anggota keluarga seperti suami, adik, ataupun anak bisa ikut membantu.
5. Ambil untung sewajarnya
Itung-itung cari pelanggan sebanyak-banyaknya dulu. Kalau perlu, harga jual sembako di warungmu lebih murah dibanding pesaing. Ini strategi pemasaran yang jitu untuk menjaring pelanggan meski keuntunganmu kecil.
6. Buat pembukuan sederhana
Sangatlah penting mencatat pemasukan berapa dari hasil berdagang, pengeluaran untuk membeli barang dagangan, barang apa saja yang terjual dan berapa kuantitas atau jumlahnya. Dengan begitu, kamu dapat mengatur keuangan bisnis dengan baik dan tepat. Kalau ada untung atau rugi, ketahuan. Bila ternyata rugi, kamu bisa segera mencari solusi atau strategi lain.
7. Jualan online
Hari gini harus memaksimalkan media yang ada, termasuk media sosial dan juga e-commerce. Tawarkan barang daganganmu secara online dengan memberi deskripsi menarik.
Misalnya harga sembako dijamin termurah. Jika yang beli masih dalam wilayah yang sama, berikan gratis ongkir atau antar ke rumah. Tetapi jika sudah berbeda, kamu dapat mengenakan ongkir kepada pembeli. Namun jelaskan di deskripsi barang dagangan, agar tidak menipu konsumen.
Modal dagang sembako Rp 5juta jangan seluruhnya dihabiskan, ya, Sisters. Sisakan sekitar 10% untuk dana cadangan. Tujuannya buat jaga-jaga bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dengan bisnis sembakomu. Misalnya ada barang yang hilang, kadaluarsa, dan lainnya. Dengan demikian, kamu masih bisa menutup biaya-biaya tersebut dari modal usaha, bukan menarik tabungan atau dana darurat.
Selamat mencoba berjualan sembako, Sisters!