Assalamu'alaikum.
Halo, sis! Perkenalkan namaku Rinda, seorang ibu dengan dua orang balita. Saat ini aku menjalani peranku sebagai ibu rumah tangga. Namun pada dini hari, aku berubah peran sebagai seorang leader merangkap crafter dari bisnis yang sedang dikelola.
TightMe, brand rajut handmade pakaian bayi yang sudah berdiri sejak sebelum pandemi. Berawal dari iseng membuat sepatu rajut untuk calon anakku, TightMe di awal karirnya menyediakan sepatu dan topi rajut dailywear untuk bayi usia 0-1 tahun.
Produk di awal karir TightMe
Berbekal dorongan suami, tekad, dan koneksi internet, aku mulai research tentang benang, alat rajut, fotografi produk, hingga cara berjualan di sosial media Instagram dari berbagai referensi. Dana sebesar Rp. 500.000,- kemudian mulai kukelola untuk membeli kebutuhan yang diperlukan. Semuanya dilakukan secara online. Membeli bahan secara online, menjualnya pun dengan cara online di akun Instagram @tightme.id.
Bukan tanpa halangan bergelut di bidang ini. Di 3 bulan pertama, produk yang terjual hanya 4 produk saja. Perubahan strategi mulai kulakukan untuk mendongkrak penjualan: menjaring feedback dan rekrut personal tambahan walau saat itu belum terbayang akan memberi upah darimana mengingat penjualan masih minim. Menjalin komunikasi yang baik dengan komunitas mangsa pasar ternyata turut andil memperluas nama TightMe. Alhamdulillah, perlahan penjualan mulai meningkat. Anggota tim TightMe yang tergabung pun mulai bertambah.
Salah Satu Set Kostum Rajut TightMe di Tangan Profesional Fotografer Newborm
Beriringan, aku juga upgrade diri dengan membaca buku dan mengikuti kelas bisnis di sosial media. Sejumlah profit yang didapat kualokasikan untuk mendaftarkan timku ke beberapa kelas berbayar.
Dokumentasi Hasil Kelas Berbayar
Kini, di usianya yang ke-4, produk TightMe lebih bervariasi baik secara teknik pembuatan, size, maupun jenis yang ditawarkan. Lebih dari 600 produk TightMe sudah mendarat di semua pulau besar Indonesia berkat Word of Mouth di sosial media. Beberapa akun centang biru di Instagram juga pernah menggunakan produk kami. Meski jarang diantara mereka menyebut toko kami karena memang bukan bentuk kerjasama, tapi aku sangat senang melihat pertumbuhan TightMe sejauh ini.
Kekuatan WoM Membawa Produk TightMe dikenal Mereka
Ke depan, aku ingin memperkuat branding produk TightMe hingga berhasil terjual ke luar negeri, digunakan oleh para fotografer newborn dan sitter luar negeri sampai para pioneer-nya (amiin). Satu keinginan yang belum terwujud karena sejauh ini fotografer luar negeri yang menghubungi masih sebatas gali informasi. Nah, untuk mencapai impian itu, aku sudah berkeinginan: belajar kelas global branding dan digital marketing, upgrade sistem manajemen internal, dan melakukan inovasi produk. Jadi, bisa dikatakan salah satu tujuan utamaku mengikuti Program Inkubasi Bisnis W20 Sispreneur ini untuk menyerap ilmu dan mempraktekkan langsung empat kelas webinarnya supaya impian TightMe menjadi brand yang kuat dan worldwideship segera terwujud.
Meski dana untuk strategi 1 bisa dipangkas melalui Program Inkubasi ini, daftar nominal modal untuk strategi lainnya masih panjang. Jika dirinci, dibutuhkan dana sebesar 7-10 juta rupiah untuk upgrade sistem manajemen internal sesuai kebutuhan TightMe, 1-3 juta rupiah untuk branding, 3-5 juta rupiah untuk mengikuti kelas fashion, dan 3-4 juta rupiah untuk upgrade alat. Dengan begitu total dana yang masih dibutuhkan berkisar 14-20 juta rupiah, besaran nominal yang dapat ter-cover hadiah modal Program Inkubasi W20. Dengan histori lika liku yang sudah diceritakan, aku yakin TightMe layak mendapatkan hadiah tersebut karena kami adalah #Sispreneur yang gigih merawat TightMe untuk terus tumbuh menjadi tempat bernaung para perajut berkarya, berkembang, dan menghasilkan pundi-pundi pemasukan.