Dearest sisters!
Salam kenal nama saya Intan Mustika Anggraeni Mokoginta, tapi saya biasa dipanggil Anggie Mokoginta. Saya sudah 18 tahun menggeluti karir di bidang marketing, tapi passion utama saya adalah menjadi seorang womenpreneur dan juga menjadi seorang wanita yang bisa memberdayakan lingkungan kita. Inilah salah satu alasan kenapa saya menjadi volunteer di Komunitas UMKM di Jakarta, dimana saya juga merupakan Ketua komunitas ini sejak 2018. Saya juga menjadi mentor di beberapa program inkubasi dan pemerintahan terutama untuk meningkatkan skill generasi muda dari sisi bisnis dan marketing. It is the job I love and I really enjoy it. Berkenalan dengan para UMKM hebat di komunitas ini juga semakin membuat saya mencintai apa yang saya kerjakan, dan yang paling penting belajar selalu bersyukur apapun kondisinya.
Peran utama saya adalah ibu dari dua orang putra yang keduanya merupakan motivasi saya untuk menjadi lebih baik, saya juga ingin kedua putra saya bisa menghargai dan menghormati bahwa seorang perempuan bisa berkarya, bisa berdaya dan bisa bermanfaat bagi keluarga, lingkungan dan banyak orang. Anak sulung saya lah yang membuat saya bertekad membangun bisnis 12 tahun lalu, from a BIG ZERO! Anak sulung saya didiagnosa ADHD dan saya saat itu sedang mengandung anak kedua, saya jauh dari orang tua dan merantau ke Surabaya mengikuti kedinasan suami.
Saya yang tanpa bekal ilmu bisnis ini dengan modal Rp 500,000 nekad belanja batik di Jembatan Suramadu yang baru dibuka dan nekad juga jualan lewat Facebook. I have totally no idea how to – saya hanya percaya dan sampai sekarang masih saya pegang kuat – saya punya diri saya, saya punya Allah, saya punya keluarga dan saya punya skill di bidang marketing … itu modal paling penting untuk saya.
Awalnya saya berjualan batik kain, lalu perlahan mencoba mendesign sendiri dan mencari mitra produksi di Pekalongan. Akhirnya mulailah usaha pertama saya di bidang fashion dan bertahan cukup lama dan termasuk salah satu best seller di e-commerce fashion ternama di Indonesia. Awal tahun 2020 saat pandemic datang kami juga berusaha bertahan dengan segala usaha hingga membuat APD, Face Shield, Masker, Shoe Cover, dan lain sebagainya. Kami menerima orderan dari berbagai perusahaan untuk membantu pemerintah melawan COVID-19, tapi apa daya – kami pun tergerus kondisi pandemi karena resiko yang terlalu tinggi jika diteruskan untuk menjalankan bisnis dengan demand yang semakin rendah.
Banyak juga yang mensupport tapi lebih banyak lagi yang mencibir … ‘Makanya jangan kebanyakan kegiatan, pilih salah satu mau kerja apa mau bisnis!’ … ‘Sudah lah gie ngapain sih kamu cape sendiri, kan tetep di gaji sama kantor’. Sisters, sedih sih tapi saya melarang diri sendiri untuk demotivasi. I think maybe it is about time to let go. Saya yakin Allah punya rencana terbaik untuk saya. Saya yakin banyak sisters disini mengalami hal yang sama.
Sampai akhirnya, saya dan suami pada masa-masa pandemi banyak bekerja dari rumah. Kami mulai memikirkan rencana-rencana masa depan kami yang banyak tertunda karena kesibukan. Akhirnya jadi sering buka laman sosmed dan lagi heboh soal tanaman Janda Bolong, Philodendron, dan lainnya.
Suatu hari kami diskusi – Ini nanti pensiun kita mau ngapain ya? Biasa sibuk banyak kegiatan, sekarang sering di rumah kok bingung ya? Kita mesti mikirin bisnis nih masak mau ngandelin uang pensiun, terus kita cuma liat-liatan aja gitu di rumah?. Percakapan ini terjadi waktu kami lagi bersih-bersih halaman yang tanamannya sudah mulai tidak terurus. Lalu sadar sendiri – by the way, ini kan tanaman-tanaman di rumah kita ternyata lagi mahal harganya lagi dicari-cari orang. Well well ... we found treasures in our own backyard!
Mulailah perjalanan saya dan suami mengembangkan ide bisnis tanaman hias dengan brand ‘Po-te-re’. Tujuan dari bisnis ini yaitu mengembangkan tanaman hias khas Indonesia, khususnya Anthurium, pada bulan Desember 2020. Sekali lagi skill saya digunakan disini saat membuat logo, membuat manajemen bisnisnya dan juga sosial media, hingga membuka toko di marketplace. Saya merasa mendapatkan semangat baru untuk berkarya dan berbisnis kembali. Saya belajar dan berkenalan dengan orang-orang baru bersama dengan suami.
Saya mau tidak mau juga belajar nama-nama dan jenis tenaman, awalnya dari sekedar suka saja sekarang mau tidak mau mesti hapal namanya. Awalnya dari sekedar mengikuti trend tanaman sampai akhirnya sekarang saya khusus mengembangkan tanaman hias jenis Anthurium Kuping Gajah dan endemic tanaman hutan Indonesia.
Ya ini adalah usaha saya dan suami, kami sama-sama menaruh modal uang dan pembagian usaha dalam bisnis ini agar bisa dijalankan dengan professional. Saya mengurus manajemen dan komunikasi dengan pihak eksternal, hingga urusan branding dan marketing – suami lebih banyak bagian perawatan dan konten di sosial media. Bisa dibilang saya banyak di balik layar karena tugas saya di manajemen bisnisnya. Untuk modal, bisa dikatakan tabungan masa pensiun saya 60% di bisnis ini, mungkin ini juga yang membuat saya harus paham urusan pertanaman nasional ini ya kan sisters!
Instagram profile kami @potere_plants juga melejit dalam satu tahun mendapatkan 17K followers dan kami dijuluki ‘Suhu Anthurium’ di komunitas tanaman. Kami juga membantu petani-petani anthurium di area Bogor, Bandung, Malang hingga kota lainnya, melalui kegiatan Live Sale mereka atau membantu penjualan mereka kepada kolektor tanaman hias lainnya. Hingga suatu saat kami juga dikunjungi oleh beberapa influencer tanaman hias kondang tanah air seperti Nyonya Destira dan juga Home Botanist.
Awalnya saya masih meraba juga akan kah trend ini tetap hidup setelah pandemi berakhir, akan kah mendapatkan keuntungan, apakah nanti akan ada yang beli? Dan banyak lagi – well bagaimanapun saya juga masih merasakan banyak kekhawatiran dalam berbisnis. Jawabannya sisters – YA. Saya bahkan cukup terkejut mendapatkan penawaran dari pembeli di luar negeri dengan harga yang jauh diluar dugaan saya, profitable of course! Kami sudah mengirimkan tanaman-tanaman yang kami miliki ke Singapore, Amerika Serikat, Jepang dan juga benua Eropa. I’m so happy!
Anak-anak juga saya libatkan dalam bisnis ini. Mereka kami ajak ikut ke nursery, ikut ke petani, ikut gotong pot, angkut box demi box bibit. Anak sulung saya membuatkan video-video yang akan kami release untuk pengetahuan tentang tanaman anthurium. Si bungsu sering menjadi model dalam reels Instagram dan foto-foto di sosial media, dia dikenal sebagai maskotnya Potere. Jadi usaha ini kami kerjakan dengan happy – seperti motto kami – Bisnis itu kan harus happy, kita happy pasti kita cinta sama bisnisnya. Anak-anak juga bisa melihat langsung role model dari orang tuanya terlepas pilihan mereka masing-masing nantinya.
Saya sendiri adalah penderita LUPUS jadi cukup sulit untuk saya jika harus melakukan kegiatan di bawah terik matahari, tapi ini sama sekali tidak menghalangi saya untuk melakukan kegiatan yang saya sukai, saya ingin anak-anak tetap bisa melihat Ibu mereka tidak mengeluh dengan keadaannya. I want them to know that we need to live our live to the fullest
Kami juga membantu beberapa kegiatan amal melalui penjualan tanaman yang kami kembangkan, sebagian hasil penjualan kami berikan untuk donasi. Bahagia rasanya di tengah kesulitan kami mendapatkan banyak kemudahan dan bahkan bisa berbagi lebih banyak lagi untuk orang banyak.
Tahun 2021, Potere sudah mulai membuat diversifikasi usaha baru yaitu media tanam ‘Metaroid’ yang kami jual full online di marketplace berkolaborasi denga beberapa sahabat kami. Sejak diluncurkan September 2021 sudah terjual hampir 1 ton ke seluruh Indonesia.
Kami juga sudah mulai melakukan pembibitan dan persilangan dari Anthurium indukan yang kami miliki. Saat ini kami sudah memliki hasil hybrid atau silangan yang cukup langka. Saat ini hasil silangan tersebut kami beri kode NS1 dan HS1, nama hybrid belum kami launching dan akan diumumkan menjelang kesiapan tanaman untuk dijual. Oya sisters – jualan hasil silangan ini bukan untuk sekedar mencari profit loh – justru kami ingin menjualnya dengan harga terjangkau.
Kami ingin masyarakat bisa memiliki anthurium hasil bibitan kami, merawatnya dan menjaganya kalau perlu sampai berkembang biak semakin banyak. Duh rugi dong sist? TIDAK - karena misi kami adalah membuat lebih banyak lagi orang yang suka tanaman hias, merasa mudah merawatnya, tanaman yang tadinya mulai langka menjadi banyak kembali – and of course ultimately – we HAVE a Greener planet!
Bagi saya, mengikuti kompetisi #ModalPintar Sisternet ini dengan tujuan untuk mengembangkan usaha ini terutama dari segi legalitas usaha dan paten media tanam kami di tahun 2022. Legalitas usaha ini kami perlukan agar kami lebih leluasa bergerak untuk dapat melakukan kegiatan ekspor impor secara mandiri. Dengan adanya legalitas, kami bisa mengajukan kebutuhan karantina, ekspor, dokumen, hingga pembuatan sertifikasi ekspor dengan lebih mudah. Paten untuk brand Metaroid juga kami perlukan karena sudah lebih dari 100 toko penjual media tanam di marketplace yang menjiplak dan menjualnya tanpa ijin. Jadi kami juga melihat potensi media tanam ini cukup tinggi ke depannya, and WHY NOT - mengajak toko-toko tersebut untuk menjadi partner dan berkompetisi secara sehat.
Kami melihat peluang pasar ekspor yang cukup besar, demand yang cukup tinggi dari Eropa, Asia dan Amerika juga trend pasar ekspor yang masih penasaran dengan tanaman khas Indonesia. Kami ingin membuktikan kepada pasar ekspor bahwa tanaman dari Indonesia itu valuenya tinggi – tanaman yang kami miliki terkenal sehat, subur dan kuat selama pengiriman. Profit yang kami dapatkan dari setiap tanaman bisa mencapai 2x lipat dari harga awal pembelian dari petani, atau jika tanaman bibitan kami sendiri bisa mencapai 3x lipat per tanaman. Untuk rare items – yang dihitung adalah harga per daun, bahkan harga per calon tunas daun. Sedap kan sisters!!
Kami juga ingin bisa membantu ekonomi para petani tanaman hias lokal yang ada di Indonesia, dengan cara bekerja sama dalam melakukan pembibitan hasil silangan kami, bagaimana menjualnya, dan mengembang biakkannya dengan lebih baik lagi. Kami bisa bekerjasama dengan sistem titip dan sewa lahan dengan para petani yang memiliki lahan namun minim bibit karena kendala modal. Selain itu ke depannya kami juga ingin punya nursery yang lebih luas dengan lokasi yang ramah keluarga, dimana kami bisa berbagi cerita dengan para pencinta tanaman hias sekaligus mengadakan pelatihan atau sharing dengan banyak orang yang juga ingin berkontribusi bagi lingkungan. Kami tidak ingin hanya sekedar mendapatkan profit bagi Potere, tapi profit ini bisa dirasakan oleh banyak orang dan tanaman hias Anthurium bisa dinikmati juga oleh pasar domestik tanpa khawatir tanamannya kepotek ya sisters!
Rasulullah SAW bersabda, "Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain." (H.R. Bukhari).