Usaha Snacks saya yang sudah merambah 30 sekolah di Jakarta Utara harus berakhir karena pandemi. Sulitnya perjuangan membangun tim produksi dan distribusi yang silod dan mengetuk satu per satu pintu sekolah agar mau menjadi partner kami tidak lagi menjadi cerita perjuangan yang saya bisa banggakan.
Tapi berlarut dalam kesedihan, tidak pernah ada dalam DNA saya yang sudah dari bangku SMA berjuang menghidupi diri sendiri.
Berbekal pengalaman bekerja di hotel bintang lima dan kecintaan saya pada makanan eropa, saya beberapa kali mencoba membuat resep Lasagna yang disesuaikan dengan selera orang Indonesia yang saya bagikan pada keluarga dan saudara. Setelah mendapatkan respon positif saya mulai menjual 5 varian lasagna yang saya buat sebagai menu pembuka puasa di tahun 2020 kepada tetangga dan orang tua murid dari adik ipar saya dan mendapatkan respon yang sangat baik, bahkan sebagian besar menjadi pelanggan tetap.
Setelah idul Fitri, saya saya mulai mencoba memasarkan via Grabfood dan Gofood dan mulai membutuhkan bantuan untuk produksi hingga akhirnya di ramadhan tahun 2021 kami mampu membeli booth kekinian dan menyewa lapak didepan indomaret.
Desember 2021 lasagnal.id lolos kurasi masuk Tahmrin 10 Food and Creative Park dan hingga saat ini sudah memiliki 4 cabang yaitu di Koja, thamrin10, Rawamangun dan Pluit. Saat ini kami sudah dibantu oleh 5 orang pegawai perempuan yang sebagian bekerja sambil kuliah. Karena ingin memberikan kesempatan pada para mahasiswi atau pelajar untuk bekerja, saya memberikan waktu kerja yang flexibel selama target-target produksi masih bisa dipenuhi.
Karena saya memulai usaha ini saat saya memiliki dua balita yang saya pegang sendiri, saya berpikir sangat keras bagaimana caranya agar saya bisa memiliki usaha yang simpel tapi penjualan tinggi, sehingga saya bisa mengurus anak dan membangun bisnis secara bersamaan tanpa harus terjebak di dapur. Oleh karena itu produk-produk LasagnaL bisa sangat mudah dijual di banyak titik tanpa khawatir kualitas dan rasanya akan berubah. Karena kami berproduksi setiap harinya dalam jumblah banyak dan langsung dikemas per varian dalam box dan dibekukan. Jadi setiap cabang hanya perlu memanggang sebelum disajikan.
Penjualan kami selama ini 90% dari Online dan sisanya berasal dari offline. Selain varian dan size nya yang semakin inovativ, LasagnaL kini mulai merambah minuman kesehatan dan sudah ada di berbagai plattform online dan saat ini sedang berproses untuk masuk traveloka eats.
Melalui kesempatan ini, saya sangat berharap LasagnaL bisa mewarnai kuliner diseluruh Jabodetabek sehingga dapat menyerap lebih banyak lagi tenaga kerja dan menjadi bagian dari pembagunan ekonomi Indonesia dan saya bermimpi suatu saat nanti LasagnaL bisa menjadi Merk yang mendunia, menjadi kebanggan Indonesia seperti Indomie atau Kebab Baba Rafi.
Target kami hingga desember 2022, LasagnaL bisa memiliki 15 cabang baru. Karena omset utama kita adalah dari online, kami tidak harus membuka cabang dipinggir jalan yang menghabiskan biaya sewa tinggi. Walaupun didalam komplek perumahan kita tetap bisa beroperasi dan mendapatkan omset yang tinggi sehingga untuk membuka cabang baru, kami hanya membutuhkan Rp 35.000.000 per cabang.
Semoga dalam kompetisi ini #Sispreneur saya mendapatkan kepercayaan untuk mengepakkan sayap LasagnaL lebih tinggi lagi dan menjadi perempuan berdaya sehibgga bisa berkontribusi dalam recovery ekonomi dimasa Endemi.
Thanks a lot sudah baca.