Hai Sister!
Kenalkan namaku Mesi, aku seorang ibu rumah tangga yang memiliki 2 orang anak laki-laki. Pekerjaan sehari-hariku adalah mengajar di 2 universitas sejak tahun 2015 hingga saat ini. Sudah lama banget ya hampir 7 tahun telah mengajar baik di sekolah maupun di universitas. Aku sampai mengajar di Singapura selama satu tahun juga untuk mematangkan sayap dengan profesi pengajar. Banyak hikmah dan pelajaran ya ketika bekerja di negri orang. Di waktu luang aku sering menghabiskan waktuku dengan dunia baju. Fashion itu sebenarnya hobi sih. Senang aja gitu kalo jahit pakaian sendiri, desain pakaian anak dan suami, ataupun memikirkan desain-desain baju kondangan.
Tahun 2018, aku mulai berani produksi puluhan baju batik dengan membeli kain para pengrajin di Cirebon, Pekalongan, dan Yogyakarta. Ketiga kota ini mempunyai batik yang sangat khas menurutku. Aku memulai usahaku dengan 2 orang penjahit lepas yang ada disekitaran tempat tinggalku yaitu Bogor. Lalu, aku mulai menyewa tempat bazaar di mall sekitaran Jakarta dengan memperkerjakan 1 orang SPG yang menjaga boothku pada jam buka mall. Di rumah aku juga memperkerjakan 1 orang admin untuk melayani pembelian online Marketplace dan pembelian via whatsapp.
Tahun 2018, aku memberanikan diri untuk menyewa ruko di pinggir jalan, namun karena modal yang terbatas, keuntungan hanya dihabiskan dengan biaya karyawan, sewa ruko, dan listrik. Aku lalu memutuskan untuk berhenti dan mengganti strategi marketing dengan digital marketing dan memulai semuanya dari rumah. Setiap bulan saya mengikuti bazaar di mall. Hingga akhirnya pandemi menghantam dan mall dilarang beroperasi. Saya lalu memutar otak untuk tetap berjualan sembari tetap bekerja mengajar dari rumah. Ada penjahit yang selalu berharap diberi pekerjaan jahitan, ada SPG yang sellau berharap ada bazaar setiap bulannya karena untuk menghidupi keluarganya. Say berpikir kembali, ketika kita berbisnis saya menyadari bahwa bukan untuk diri kita semata. Ada rezeki orang lain yang tentu kita usahakan juga. Lalu bismillah saya memulai digital marketing ada tahun 2020 tepat ketika pandemi dimulai melalui laman instagram bisnis saya @meysamanar
Instagram bisnisku @meysamanar
Sebelum memutuskan berbisnis, saya terlebih dahulu menekadkan dalam diri bahwa harus ada sebuah nilai yang ingin saya bangun dalam bisnis ini. Nilai yang saya maksud adalah melestarikan khazanah budaya nusantara dalam selembar fashion batik yang dikenakan oleh konsumen yang merasa bangga berbaju batik. Batik, tentunya dikenal oleh seluruh kalangan, bukan hanya penikmat fashion saja. Bukan saja sebagai simbol, tetapi budaya dan pemikiran bangsa dituangkan dalam motif-moti batik nan indah. Selain melestarikan khazanah budaya bangsa, saya juga dapat meraup pundi-pundi rupiah. Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui.
Salah satu koleksi batik @meysamanar
Memulai bisnis fashion khususnya batik pada tahun 2018 hanya karena hobi dengan hal-hal yang berbau fashion. Kenapa memutuskan batik? karena batik tidak akan ketinggalan zaman, batik is timeless. Motif-motif batik dari masa ke masa tetap seperti itu tanpa banyak berubah misalnya, motif parang, motif kawung, motif Sogan, motif Lasem, dan berbagai macam motif batik lainnya. Pewarnaan batik akan berubah dari zaman ke zaman menyesuaikan dengan selera pasar tetapi motifnya tetap. Hal ini menggambarkan bahwa pegangan dan idealisme tetap dengan dinamika warna-warni yang ada. Kawula muda menjadi pangsa pasar yang saya bidik khususnya wanita pekerja dan para eksekutif muda. Saya membuat rancangan ready to wear untuk ke kantor seperti outer dengan sentuhan Korean look pada bagian lengan. Hal ini bertujuan agar kawula merasa bangga memakai batik ke kantor dengan desain yang kekinian.
Model Outer Batik dengan Korean touch
Selama 2 tahun saya menjalani strategi marketing offline dengan berjualan langsung melalui bazzar dari mall ke mall. Sejak pandemi menghantam tahun 2020, saya mencoba peruntungan lain dengan belajar memahami digital marketing. Banyak sekali yang harus benahi untuk mulai mencoba pasar digital. Mulai dari berkenalan dengan market place, mempelajari iklan, dan branding produk dengan endorsement ke beberapa publik figur dan selebgram. usaha ini membuahkan hasil yang lebih signifikan dibandingkan omset dengan hanya berjualan offline. Pandemi ini bukan hanya membwa saya pada sisi negatif tetapi juga membawa sisi positif yang tidak terbayangkan sebelumnya. Siapa sangka dengan pandemi ini saya akhirnya mau tidak mau mempelajari digital marketing dan berpikir untuk bersaing di pasar digital yang tidak terbayangkan sebelumnya. Saya telah berhasila menjual 1000 pcs baju batik dan ribuan masker batik kepada reseller dan pelanggan saya.
Ciri khas desain outfit batik yang saya tampilkan adalah colorful dengan simple desain yang disukai generasi muda. Bangga berbusana batik, inilah yang ingin saya kampayekan kepada generasi muda. Dengan begitu para pembatik akan terus berlanjut, budaya bangsa yang terkandung dalam batik akan terus dingat oleh generasi muda. selain itu pula, mendatangkan rezeki bagi saya dan ingin terus berkarya dengan desain-desain batik yang mendunia.
Tujuanku mengikuti #KompetisiModalPintar Sisternet ini adalah aku ingin membuka workshop mandiri dan mempunyai offline store kembali yang tidak dapat saya upayakan ketika pandemi melanda. Selain modal, tentu saja sebuah usaha membutuhkan tim bisnis yang solid, menjangkau banyak segmen pasar, menaikkan jumlah produksi, dan menyerap lebih banyak tenaga kerja. Selain itu juga aku ingin mengikuti fashion show yang sering ditawarkan tetapi saya tidak mempunyai cukup dana untuk mengikutinya. Website bisnis juga salah satu hal yang saya idamkan untuk membantu para customer belanja secara online dengan mudah.
Aku berupaya aktif pada laman instagramku, saat ini jumlah followers sudah mencapai angka 33.500 pengikut. Aku sering membuat konten reels dan mengupdate IG stories untuk meningkatkan interaksi dengan followersku. Konsumen langganan mancanegara adalah dari Singapura, Malaysia, dan Australia. Aku beberapa kali mengirim batik desainku ke negera-negara tersebut. Aku menyadari apapun bisnisnya kuncinya adalah konsisten, persisten, dan yakin pasti berhasil. Jadikan bisnismu berhasil sampai menjadi sandaran hidupmu.