Halo Sister!
Perkenalkan saya There, Founder dari House of Telo. Sebelum memulai bisnis, saya adalah karyawan sebuah perusahaan swasta di Jakarta. Karena keinginan untuk mengasuh anak sendiri, atas dukungan suami pada tahun 2018 saya resign dari pekerjaan. Langkah ini pun diikuti oleh suami saya yang memutuskan untuk resign di awal tahun 2019. Karena kami sama2 resign dari pekerjaan, akhirnya kami memutuskan untuk kembali ke kampung halaman di Magelang.
Di Magelang, karena saya memiliki mimpi untuk bisa bekerja sambil mengasuh anak, saya pun memulai bisnis di bidang makanan yang sesuai dengan jurusan kuliah saya Food Technology.
Saat itu saya melihat di Magelang ini terkenal dengan produk-produk olahan dari singkong seperti getuk, ceriping singkong, dan sebagainya, tetapi produk ini seringkali diremehkan oleh masyarakat Magelang sendiri. Saat bertamu disuguhi olahan singkong ini mereka akan berkata ‘alah mung telo’ atau ‘oh hanya singkong’.
Melihat image singkong yang diremehkan dan dianggap makanan tradisional, akhirnya terbesit keinginan untuk membuat produk yang mampu menambah nilai jual singkong dan bisa mengangkat image singkong sendiri. Munculah ide untuk membuat brownies dari singkong. Kenapa brownies karena saat itu di Magelang belum ada produsen brownies lokal yang berkualitas, selain itu brownies juga disukai semua kalangan sepanjang waktu.
Setelah melakukan riset produk dan kemasan selama kurang lebih 5 bulan akhirnya pada bulan Juni 2019, brownies singkong dari House of Telo dengan brand Brownies Telo n’Dukun mulai dipasarkan secara komersial. Brownies Telo n’Dukun dibuat dengan mensubsitusi 100% tepung terigu menggunakan tepung singkong modifikasi (mocaf). Penjualan Brownies Telo n’Dukun secara online melalui instagram, facebook, dan whatsapp.
Instagram Brownies Telo n'Dukun (@browniestelondukun)
Merupakan tantangan tersendiri untuk memperkenal Brownies Telo n'Dukun ke masyarakat Magelang. Beberapa orang underestimate tapi banyak orang yang penasaran dengan rasanya, saat pertama kali konsumen mencoba ternyata rasanya enak dan tidak jauh berbeda dengan brownies tepung terigu. Bahkan rasanya soft dan tidak membuat eneg, akhirnya banyak yang melakukan repeat order dan Brownies Telo n'Dukun mulai dikenal di masyarakat.
Dari bulan ke bulan permintaan pasar meningkat, hingga di bulan Desember 2019 total penjualan mencapai 1400 box dalam sebulan. Hingga minggu ke-2 bulan Maret 2020, performance Brownies Telo n’Dukun baik. Tetapi mulai minggu ke-3 bulan Maret penurunan mulai terasa dan terburuk di bulan April 2020. Semua terjadi karena dampak covid 19.
Bersyukur karena beberapa inovasi seperti cupcake dekorasi, bonus masker, bonus jus jambu, dan free ongkir bulan Mei 2020 sudah mulai meningkat kembali. Dan kami tetap produksi hingga detik ini.
Pandemi menuntut saya dan tim untuk tetap berinovasi. Sampai saat ini brand Brownies Telo n’Dukun telah hadir dengan total 12 varian produk, yaitu 4 varian brownies telo, cupcake telo, dessert telo, brownies telo birthday, tart telo, bento telo, dan yang terbaru nastar telo, dan cookies telo untuk hampers natal.
Dan di akhir 2021, lahir brand baru dari House of Telo yaitu Cotelo Cassava Brownies. Konsep dari brand ini adalah brownies singkong yang lebih sehat (menggunakan palm sugar yang indeks glikemiknya rendah) dan ramah lingkungan (menggunakan kemasan ramah lingkungan) dengan target pasar lebih luas yaitu seluruh Indonesia. Fokus Cotelo Cassava Brownies di tahun 2022 adalah Jogja, Semarang, dan Jakarta.
Instagram Cotelo Cassava Brownies (@cotelo.cassavabrownies)
Dulu awal berdiri semua saya kerjakan sendiri mulai dari produksi, delivery, dan admin. Seiring berjalannya waktu agar terus bisa berkembang dan saya tetap bisa fokus bekerja sambil mengasuh anak, bisnis saya setting autopilot dengan memiliki karyawan utama untuk bagian produksi, delivery, dan admin. Saya tidak perlu terjun langsung untuk urusan operasional sehari-hari, dan biasanya saya dan tim melakukan weekly report setiap hari senin untuk memonitoring jalannya bisnis sehingga saya punya waktu lebih banyak bersama anak-anak.
Kenapa saya ikut kompetisi #ModalPintar 2022? Karena saya ingin mengembangkan bisnis saya. Saya membutuhkan modal untuk digunakan membeli oven deck untuk persiapan peningkatan kapasitas nastar telo dan cookies telo saat lebaran 2022 nanti. Selain itu saya juga membutuhkan modal untuk biaya marketing khususnya brand Cotelo Cassava Brownies, sehingga target kami untuk membuka pasar di Jogja, Semarang, dan Jakarta pada tahun 2022 bisa tercapai.
Sebagai wanita kita harus bisa mandiri dan harus tetap berdaya meskipun sudah berkeluarga dan memiliki buah hati. Saat kodrat wanita sebagai Ibu harus mengasuh anak, bukan hal yang tidak mungkin jika mengasuh anak dilakukan sambil bekerja atau memiliki bisnis. Gali terus potensi yang ada pada diri kita dan jangan takut memulai bisnis dari rumah.