Hai sisters! Perkenalkan namaku Adinda Pratiwi Rizky Rahmat. Akrab disapa Dinda. Aku ibu dua orang anak. Kesibukanku sekarang selain jadi istri dan ibu, juga bisnis @kateringkirana.id.
Semua bermula dari Nol Rupiah. Percaya atau tidak, bisnis ini ku jalani benar-benar dengan modal nol rupiah.
Tahun 2019 lalu, saat kondisi ekonomi keluarga kecil sedang berada di titik bawah, aku mencari ide untuk menambah penghasilan. Karena kalau hanya mengandalkan gaji suami yang dicicil tiap bulannya dari perusahaan, rasanya pusing.
Suatu hari di bulan Januari 2019, aku mengirimkan chat WhatsApp ke mamahku. Di komplek perumahan mamahku, aku ingat, ada kegiatan Jumat Berbagi. Mereka mengumpulkan donasi untuk membagikan nasi kotak kepada orang-orang yang membutuhkan seperti tukang becak, tukang sampah, pemulung, pengamen, pedagang asongan, atau ke panti asuhan.
Aku lalu antuasias mengutarakan maksud dan tujuanku kalau aku siap untuk "masakin" nasi kotak kegiatan Jumat Berbagi pada saat itu. Dalam batinku, aku berdoa dan berharap ini bisa menjadi solusi jalan keluar dari kondisi finansial keluarga kecil kami.
Singkatnya, aku di ACC oleh kelompok ibu-ibu di perumahan mamahku untuk membuat 100 pcs nasi kotak. Ternyata rutin setiap dua Minggu sekali.
Ini benar-benar diluar dugaan ku. Buat aku di tengah kondisiku yang buta arah, ini angka yang gede banget. 100 pcs x Rp15.000 per kotak = Rp1.500.000.
Tidak hanya senang, aku juga sekaligus bingung harus mulai darimana karena uang modal belanja tidak punya sama sekali. Akhirnya aku minta mereka membayarkan DP terlebih dahulu agar aku bisa belanja mempersiapkan bahan baku dan lainnya. Mereka memberikan DP dan jadilah 100 pcs nasi kotak dengan modal nekat tersebut. Sisanya, jadi keuntungan dan aku punya penghasilan tambahan.
Caption: ORDERAN PERTAMA. Orderan nasi box pertama Katering Kirana.
Tepat di tanggal 1 Februari 2019, akhirnya aku beranikan diri untuk memposting produk pertama @kateringkirana.id yaitu nasi kotak pesanan Jumat Berbagi dari ibu-ibu komplek di perumahan mamah. Pelan-pelan aku mulai melabeli diri sebagai Dinda - Katering Kirana, setelah sebelumnya banyak orang yang mengenalku sebagai Dinda - Radar Cirebon. Karena dulu, aku bekerja sebagai jurnalis di Radar Cirebon. Aku bersyukur sekali punya bekal link orang-orang yang menurutku bisa dijadikan sebagai 'prospek customer' bisnisku.
Satu per satu orderan katering mulai bermunculan. Dari teman-teman, dari narasumberku dulu saat jadi wartawan, dari Instagram, dari hastag, dari status WhatsApp, dari mulut ke mulut, dari rekan mamahku, dan sebagainya.
Caption: ANDALKAN MEDIA SOSIAL. Instagram @kateringkirana.id sebagai salah satu perantara penjualan produk dan layanan Katering Kirana.
Banyak yang kaget dan tak percaya saat aku memutuskan untuk berbisnis katering selepas resign dari Radar. Bahkan kedua orang tuaku, terutama papah. Mereka tahu betul, anaknya dulu bukan gadis yang pandai masak. Di dapur pun jarang karena sejak SMA, aku sudah berkecimpung di dunia jurnalistik seperti koran dan broadcast seperti radio.
Tapi karena diri ini memiliki jiwa workaholic, maka semangat untuk berpenghasilan pun tinggi. Membantu suami, bergandengan tangan bersama. Karena aku melihat, ternyata suamiku lah yang punya potensi memasak.
Apalagi, dulu sebelum menikah, suamiku dan mamahnya pernah buka kedai di Bandung. Dia ditugaskan untuk menjadi chef utama yang memasak hampir semua menu di sana.
Di sinilah terlihat titik terang kami bisa melewati krisis finansial di tahun-tahun pertama pernikahan yang pada saat itu baru lahir putri kecil kami bernama Kirana. Itulah sebabnya, bisnisku, ku beri nama Katering Kirana, yang ternyata dapat menjadi 'hero' menyelamatkan kondisi finansial keluargaku.
Alhamdulillah, pesanan katering selalu ada dan cukup untuk memenuhi semua kebutuhan keluarga kecil kami. Program Jumat Berbagi yang menjadi cikal bakal hadirnya Katering Kirana Cirebon pun masih terus berlangsung sampai saat ini di samping pesanan reguler lainnya seperti nasi box, snack box, tumpeng dan sebagainya.
Caption: NASI KOTAK. Salah satu produk nasi kotak di Katering Kirana.
Caption: TUMPENG. Salah satu produk Tumpeng Nasi Kuning di Katering Kirana.
Caption: PAKET BALITA. Salah satu produk favorit Katering Kirana, Paket BALITA (Bancakan Liwet Tampah).
Caption: SNACK TAMPAH. Katering Kirana juga mengakomodir kebutuhan snack tampah maupun snack box yang berisi jajanan tradisional.
Suamiku pun ikut resign dari perusahaannya karena pesanan mulai ada hampir setiap hari. Ternyata, aku menemukan challange baru ketika suamiku sudah tidak lagi bekerja kantoran. Karena sebagaimana kita ketahui, jadi pebisnis itu banyak tantangannya. Harus siap untung, harus siap dapet uang berapapun, tidak seperti saat kita kerja di perusahaan, yang sudah jelas setiap bulan akan dapat uang berapa.
Bersamaan dengan meningkatnya penjualan katering, aku pun mendapat tawaran untuk melebarkan sayap membuka outlet dengan nama "Warung Ayamku" by Katering Kirana Cirebon di salah satu food court di pusat perbelanjaan Cirebon. Karena semangat bisnis yang tinggi, aku juga membuka bisnis laundry dalam waktu yang bersamaan.
Baru mulai merintis, tak di sangka pandemi Covid-19 datang. Kegalauan pun muncul kembali. Setelah mulai stabil kondisi finansial keluarga kecilku, aku dihadapkan kembali dengan drop-nya orderan di awal-awal pemerintah memutuskan untuk PSBB. Kami pun ikut lockdown selama seminggu, hanya berdiam diri di rumah.
Sampai pada akhirnya semua berubah 180 drajat. Warung Ayamku harus tutup karena selama berbulan-bulan food court tidak ada aktivitas dine in. Pun, bisnis laundry yang ternyata merugi terus karena mungkin kebiasaan orang untuk melaundry saat stay at home menurun.
Event-event yang harusnya digelar, dibatalkan semua. "Wah nggak bisa dibiarin nih," batinku.
Akhirnya kuputar otak lagi agar bisa melewati tantangan tersebut. Ku buat program namanya Beli dan Berikan. Terinspirasi dari salah satu akun sosial media di Cirebon yang membuat program serupa. Jadi, aku mengajak masyarakat untuk membeli produk Katering Kirana seperti nasi kotak lalu kami berikan kepada orang yang membutuhkan sebagai simpati terhadap sesama di masa pandemi. Tak disangka ternyata program ini mendapat apresiasi yang tinggi. Apalagi saat aku buat paket yang dibundling dengan masker, ternyata mampu menumbuhkan rasa semangat berbagi antara mereka yang diberi rezeki lebih dengan mereka yang membutuhkan. Yang jadi menariknya lagi, khusus program berbagi semacam ini, aku tidak mau mematok harga. Jadi, berapapun budget donasi dari donatur aku terima. Ada yang pesan nasi bungkus dengan harga Rp6.500 per pcs, nasi kotak dengan harga Rp10.000 per pcs, dan sebagainya, sangat terbuka bagiku untuk menyalurkannya. Bahkan ku beri free ongkir. Sedikit demi sedikit penjualan katering pun kembali stabil.
Caption: JUMAT BERBAGI. Salah satu media promo Jumat Berbagi, yang biasanya diposting H-2 di berbagai media sosial.
Caption: JUMAT BERBAGI. Bagi-bagi nasi kotak amanah customer Jumat Berbagi.
Caption: BONUS MASKER. Salah satu produk Jumat Berbagi saat pandemi, menyisipkan masker sebagai upaya menyadarkan masyarakat bawah untuk menggunakan masker agar terhindar dari Covid-19.
Begitu juga saat larangan mudik lebaran digaungkan pemerintah, banyak konsumen dari luar kota yang tidak bisa pulang ke Cirebon akhirnya menghubungi kami untuk memesan hampers, memesan tumpeng, dan sebagainya sebagai tali sambung silahturahmi. Kebiasaan-kebiasaan itu akhirnya terbawa sampai saat ini dan kami pun banyak mendapat konsumen dari berbagai daerah di Indonesia bahkan dari luar negeri seperti Malaysia, Singapura, HongKong, Taiwan, UEA, bahkan Jerman.
Caption: HAMPERS LEBARAN. Hampers Lebaran yang isinya kupat, opor ayam, sambel goreng, kerupuk udang, dan kopi laris dipesan saat momen idul Fitri tahu lalu.
Sekarang, aku hanya ingin fokus bisnis Katering Kirana sebelum nanti kuat modalnya, aku tidak mau mengulang kesalahan yang sama punya banyak bisnis tapi tidak fokus. Yang aku mau sekarang adalah membesarkannya, seperti aku membesarkan buah hatiku. Penuh cinta, penuh inovasi, penuh keikhlasan, dengan harapan bisa bermanfaat bagi sesama.
Dengan ikutan Kompetisi #ModalPintar ini, aku berharap bisa dapet banyak pengalaman serta ilmu pengetahuan tentang bisnis yang sebelumnya belum pernah didapat dan hanya aku ketahui secara otodidak sambil berjalan. Mulai dari cara mengelola keuangan bisnis, digital marketing, inovasi produk, branding, dan lainnya. Aku ingin langkah bisnisku bisa lebih maju ke depan. Termasuk, menambah kapasitas orderan. Karena saat ini, bisnis kateringku hanya mentok di kisaran 100-200 pax saja. Mengingat kapasitas dapur dan armada yang kami miliki masih minim. Tapi kami bersyukur, berapapun yang didapat kami syukuri.
Caption: MULTIFUNGSI. Mobil pribadi merangkap menjadi mobil operasional Katering Kirana.
Dari segi operasional, armada yang digunakan terbilang seadanya. Menggunakan satu mobil city car KIA Picanto keluaran tahun 2011 yang kami gunakan juga sebagai mobil keluarga. Ini ku beli dari hasil keuntungan katering selama ini dengan cara nyicil ke mamah mertua setiap bulannya.
Untuk itu, kalau aku dikasih kepercayaan menangin #ModalPintar, aku akan gunakan modal ini untuk meng-upgrade mobil operasional katering (untuk belanja dan delivery order) yang kapasitasnya lebih besar namun tetap nyaman digunakan bersama keluarga.
Tidak hanya itu, akupun berencana ingin melengkapi legalitas yang belum terpenuhi yang diperlukan. Agar kedepan, kepercayaan customer semakin baik. Termasuk Halal MUI yang sudah terpikirkan oleh kami untuk mendapatkannya. Harapannya, bisnis ini bisa maju berkembang secara jangka panjang.
Berikut estimasi dan rincian modal yang aku butuhkan :
Mobil Daihatsu Sigra tipe R matic second 90.000.000
Melengkapi Legalitas +/- 5.000.000
Jual mobil KIA Picanto 50.000.000
DP mobil Sigra 50.000.000 dari hasil penjualan KIA Picanto
Sisanya 40.000.000 + melengkapi legalitas 5.000.000 = 45.000.000
Dengan segala pengalaman dan cerita yang ku miliki, aku yakin dan layak untuk memenangkan #ModalPintar dari Sisternet karena bisnisku memiliki prospek yang bagus ke depannya. Pangsa pasarnya pun sudah jelas ada dan kami bermain bagus didalamnya. Apalagi, segmen yang dijangkau lebih luas dengan komitmen kami yaitu "menu dan budget bisa disesuaikan dengan kebutuhan konsumen, fleksibel".
Beruntungnya, kami juga sudah diterima dengan baik oleh customer. Dari #TestimoniKateringKirana di instagram, mereka menunjukan kepuasannya terhadap produk dan layanan kami. Rasanya senang, Katering Kirana telah masuk katering jajaran atas yang dipilih konsumen. Orderan pun banyak datang dari orang-orang terkenal dan instansi besar baik milik negara maupun swasta. Karena catering di Cirebon tidak hanya Katering Kirana, ternyata kepercayaan orang terhadap kami cukup baik. Hasil masakan kami pun telah banyak dikirim ke berbagai daerah, tidak hanya di dalam kota Cirebon bahkan se-Ciayumajakuning (Cirebon Kota dan Kabupaten, Indramayu, Majalengka, serta Kuningan). Semuanya selalu aku dokumentasikan di feed Instagram @kateringkirana.id.
Terimakasih Sisternet karena sudah membuka kompetisi ini, aku juga bisa pertama kalinya membuka cerita tentang perjalanan bisnisku yang penuh warna. Semoga bisnisku #JadiLebihBaik di tahun 2022 aamiin.