Hai Sisters! Mungkin banyak dari antara kamu yang baru memulai berjualan online merasa bingung lantaran orderan kian hari kian sepi. Yah, ada sih satu dua pelanggan baru, tapi kenapa, ya, pelanggan lama nggak balik untuk belanja lagi? Padahal kamu merasa produk dan kemasan produkmu sudah cukup oke dan nggak malu-maluin bersaing dengan pedagang lain.
Nah, dilansir dari Ecommerce Training Academy, ada beberapa faktor umum dan logis kenapa pembeli lama nggak repurchase produk di tokomu. Bisa jadi, karena ongkir yang mahal. Tapi bisa pula karena layanan yang dirasa mereka kurang memuaskan. Biar tokomu nggak makin sepi, yuk kita bahas bareng-bareng di sini!
1. Mungkin pembeli merasa frustasi dengan ongkos kirim yang mahal, belum lagi kalau pengemasan dan pengirimannya lama
Nggak bisa dimungkiri, persaingan ongkos kirim kini kian sengit. Kalau kamu nggak cerdik-cerdik memberikan penawaran yang asyik, jangan heran kalau pembeli merasa ‘kapok’ membeli di online shop kamu lagi. Apalagi kalau mereka rasa produk dan ongkos kirimnya nggak sebanding. Hal ini bisa diakali dengan kamu membuka lapak di marketplace yang rajin kasih promo free ongkir lo~
2. Pembeli kurang merasa terkesan dan senang dengan produk yang kamu jual
Pernah nggak kamu follow up kesan dan pendapat para pembeli terhadap barang yang kamu jual pada mereka? Sesekali coba deh tanya, apakah ada hal-hal yang kurang memuaskan atau ada kritik dan saran yang bisa membantu kamu meningkatkan kualitas jualanmu. Pendapat mereka pasti beragam, jangan mudah baperan kalau mau usahamu makin maju.
3. Pembeli merasa tertipu dan kesal dengan admin/customer service yang menjalankan bisnismu
Hari gini masih suka sengit membalas atau merespons para calon pembeli? Hati-hati, sikap para customer service yang nggak menyenangkan, nggak solutif dan memberikan deskripsi yang keliru dari barang yang mereka beli bisa membuat para pembeli kapok dan enggan belanja di tokomu lagi. Ya siapa juga kan yang mau merasa tertipu apalagi merasa dikasarin sama penjualnya yang kurang sabar dan ramah?
4. Pembeli merasa nggak butuh atau ‘terdesak’ untuk beli sesuatu lagi dari kamu
Mungkin jualanmu adalah tipe produk yang punya lifetime value atau produk yang bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama. Atau mungkin pilihan jualanmu kurang beragam, sehingga nggak ada produk baru yang bisa menarik perhatian pelangganmu. Hal ini bisa diakali kok.
Semisal kamu punya produk dengan lifetime value atau digunakan dalam jangka waktu lama, kamu bisa melakukan upgrade selling. Contoh, kamu menjual sebuah gadget yang harganya relatif mahal. Nah, mereka nggak mungkin kan langsung beli lagi dalam jangka waktu sekurangnya 1 tahun? Kamu bisa menjual aksesori atau perintilan pendukung, yang bisa membuat produkmu ‘naik kelas’. Kalau kamu jualan produk perhiasan, jangan cuma memajang 10-12 produk. Pastikan cukup banyak pilihan dan bervariasi setiap musimnya.
5. Pembeli lebih memilih beli di kompetitor atau toko sainganmu
Nah, kalau ini sih memang kerap terjadi. Jangan patah semangat dulu, kamu bisa cari tahu apa kelebihan kompetitor yang membuat pembelimu memilih ‘lari’ ke kompetitor. Apakah desain lay out atau foto jualan yang lebih menarik? Penjelasan yang lebih lengkap? Pengiriman lebih murah dan cepat? Harga promo yang lebih asyik? Coba dikulik dan pelajari, siapa tahu bisa menjadi cara untuk upgrade penjualanmu.
Nggak ada jualan yang langsung instan serta merta laku keras. Kuncinya, terus belajar, sabar dan konsisten meningkatkan kualitas dan teknikmu memasarkan produk. Semangat terus, Sisters! Semoga usahamu makin laris!