Sisters, mungkin sekarang kita sudah bosan membahas mengenai rontoknya berbagai penjual ritel konvensional dan betapa banyaknya gerai-gerai retail yang ditutup. Lantas, apakah sebagai pelaku bisnis kamu harus ketakutan? Tentu tidak! karena omnichannel bisa jadi adalah salah satu jawabannya.
Muliadi W Jeo, salah satu pelaku omnichannel yang juga merupakan pendiri dan Chief Technology Officer ICUBE menjelaskan, omnichannel adalah model bisnis lintas channel yang digunakan perusahaan untuk meningkatkan kenyamanan dan kemudahan pengalaman pelanggan mereka.
Pelanggan dari perusahaan yang mempraktekkan omnichannel dapat melakukan belanja dengan berbagai channel sekaligus, baik online maupun offline.
Misalnya, pelanggan mem-browsing barang belanja di website di pagi hari, berhenti sebentar untuk bekerja, lalu melakukan pembelanjaan menggunakan aplikasi di HP mereka saat makan siang, dan langsung mengambil barang belanjaannya di toko sepulang kantor.
Pelanggan juga bisa mengembalikan barang yang dibelinya secara online di toko dan menukarnya dengan ukuran yang lebih pas. Di dalam omnichannel, seluruh channel pemasaran dan sales terintegrasi menjadi satu tanpa terputus sama sekali.
Lalu, bagaimana cara agar kita bisa memulai omnichannel dalam bisnis kita? Berikut tipsnya agar bisnismu bisa memulai pelaksanaan omnichannel:
Pahami consumer journey
Sebelum memulai omnichannel, pahami consumer journey atau pengalaman pelanggan. Pahami kebiasaan belanja mereka dari awal sampai akhir termasuk kebiasaan berbelanja online dan offline mereka.
Memilih teknologi yang sesuai
Setelah kamu memahami kebiasaan belanja pelanggan, langkah selanjutnya adalah memilih teknologi yang paling pas yang sesuai dengan pilihan belanja pelanggan. Misalnya banyak yang sekadar membuat facebook page hanya karena bisnis lain menggunakan Facebook, sebuah bisnis harus memilih teknologi yang paling pas dengan kebutuhan belanja para pelanggannya.
Integrasikan semua pilihan teknologi
Integrasikan semua pilihan teknologi, baik online maupun offline menjadi satu data tunggal yang tidak terpisahkan, sehingga pelanggan mendapatkan pengalaman belanja yang tidak terputus-putus, baik secara online ataupun offline.
Nah, sekarang kamu sudah paham kan? Yuk mulai!