Ginanjar Dwi Astutik, adalah temanku semasa SMA yang ditunjuk sebagai ketua panitia penggalangan dana peduli lawan Covid-19 ikatan alumni SMADA 2006. Komunikasi kami, alumni SMADA 2006, masih terus terjalin dengan baik melalui WAG atau WhatsApp Group. Kebanyakan dari kami tinggal di luar daerah asal kami, Nganjuk. Kami tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Meskipun demikian, kami tetap memantau kabar daerah kelahiran sebagai wujud kecintaan terhadap tanah kelahiran, termasuk di masa pandemi ini.
Di masa pandemi ini, kami terus memantau perkembangan kasus Covid-19 di daerah asal kami, Nganjuk. Mengetahui kabar akan meningkatnya pasien positif Covid-19 sedangkan Alat Pelindung Diri (APD) tenaga medis sangat terbatas, hati kami tergerak untuk melakukan penggalangan dana. Langsung saja kami membentuk panitia pelaksananya dan ditunjuklah Gina (panggilan akrab Ginanjar) sebagai ketuanya.
Dalam menjalankan tugasnya, ia sangat cepat dan telaten. Baru satu malam ditunjuk, diam-diam dia sudah berkoordinasi dengan teman yang jago desain banner, dan flyer/ banner digital pun ready to share. Esoknya, secara massif, ia mulai melakukan sosialisasi dan motivasi kepada teman-teman seangkatan untuk bersama-sama menyisihkan sebagian hartanya untuk membantu tenaga medis melawan Covid-19.
Program penggalangan dana ini dimulai tanggal 31 Maret 2020. Sebagai seorang ketua yang profesional, Gina melaporkan keuangan setiap hari di WAG. Ia juga sangat telaten meminta masukan teman-teman tentang APD apa saja yang akan kita sumbangkan dan dimana kita bisa mendapatkan APD tersebut dengan harga yang terjangkau namun kualitas tetap baik. Dari sini, banyak rekan yang bergelut di dunia online shop yang menawarkan dagangan teman-teman sesama online shop-nya yang menjual APD. Selain itu, kami juga membeli dari beberapa online marketplace. Teman-teman yang bekerja di dunia medis mulai dari perawat hingga dokter pun menjadi tempat pertimbangan APD yang benar-benar layak dan sesuai Standard Operational Procedure (SOP).
Koordinasi yang Gina lakukan sangatlah massif. Ia benar-benar memberikan dedikasi yang tinggi dalam kepanitiaan penggalangan dana ini. Berkat kerja kerasnya dan kesolidan kami, hingga 17 April terkumpul dana sebanyak Rp 20.260.102,-. Dana tersebut kemudian disumbangkan ke RSUD NGANJUK, rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 di daerah kami, dalam bentuk APD yang diberikan secara langsung oleh Gina dan beberapa panitia lainnya sebagai perwakilan. Pihak rumah sakit sangat senang menerima sumbangan dari kami dan memberikan apresiasi yang tinggi kepada kami.
Tersisa dana Rp 6.092.752 dan kami sumbangkan ke pihak-pihak yang terdampak dalam bentuk sembako. Gina pun meminta pertimbangan teman-teman bagaimana supaya pembagian sembako nantinya tertib dan tidak ricuh dan tetap mematuhi aturan Physical Distancing. Dia pun langsung berkoordinasi dengan salah satu teman kami yang menjabat sebagai seorang lurah dan berencana membagikan sembako di wilayah teman tersebut.
Setelah semua sumbangan tersalurkan, kami tetap menerima donasi dan syukurlah masih ada saja orang yang peduli dan memberikan donasinya.
Terimakasih Gina atas dedikasi yang tinggi dan sukses selalu buat kamu. Aku, kami, bangga memiliki teman sepertimu. Kamu, the real Kartini masa kini, Kartini yang berjuang penuh totalitas di masa pandemi ini. Semoga Tuhan melimpahkan keberkahan dan kesehatan kepadamu.
Sumber foto : dokumentasi WhatsApp Grup Ikatan Alumni SMADA 2006