Sisters, mengkonsumsi jamu merupakan kebiasaan Nova Dewi Setiabudi sejak kecil. Namun saat dirinya hijrah dari Surabaya ke Jakarta, dan menetap selama delapan tahun untuk mengerjakan sebuah proyek desain, ternyata tidak mudah mendapatkan jamu yang sesuai harapannya, yaitu jamu yang natural.
Akhirnya, ia membuat jamu sendiri karena memang sudah diajarkan sejak kecil oleh keluarganya. Ia tidak hanya paham soal bagaimana cara membuat jamu tetapi juga soal filosofi dan makna membuat jamu karena bagi Nova hal tersebut seperti sebuah ritual.
Nah, berawal dari kesulitan mendapatkan jamu natural itulah terbersit inspirasi berbisnis jamu hingga berdirilah Cafe Suwe Ora Jamu dengan gaya masa kini. Nova juga berupaya menjadikan jamu sebagai lifestyle agar bisa juga dinikmati oleh kaum muda sambil kongko-kongko di kafe. Kendati menyulap bisnis jamunya lebih kekinian, ia tidak meninggalkan nuansa tradisional dalam mengemas jamunya alias tidak meninggalkan tradisi leluhurnya.
Desain kafenya pun, seperti yang di Jalan Petogogan I Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dibuat senyaman mungkin seperti layaknya sebuah rumah. “Saya ingin cerita kembali dan menghadirkan suasana masa kecil saya. Jadi, saya ingin menyambut dan bercerita ke teman-teman saya yang mampir ke kafe ini tentang jamu dari bahan dan rasanya,” kata Nova, pendiri dan CEO PT Suwe Ora Jamu Amertha. Cara itu dilakukan sebagai upaya untuk mengubah pola pikir tentang jamu, terutama di kalangan anak muda. Pasalnya, ada persepsi bahwa jamu itu adalah minuman orang tua, obat, pahit, dan ada efek samping. “Itu merupakan the first homework untuk saya pada awalnya yang tidak mudah, terutama tujuh tahun lalu, saat media sosial belum segencar hari ini, dan digital platform juga belum sekencang hari ini,” ungkapnya.
Nova pun ingin membuat kafenya tersebut sebagai simbol gaya hidup sehat. Rasa dan kemasan jamunya dibuat semenarik mungkin. Semua jamunya diproduksi secara handmade, tidak ada yang menggunakan mesin sehingga jamunya berbeda dengan jamu pabrikan di pasaran, seperti jamu sachet dan bubuk. Nova ingin mengangkat bahwa jamunya adalah jamu tradisional, tetapi dikemas secara menarik untuk anak-anak muda. Itu sebabnya, rasa jamunya pun disesuaikan dengan citarasa kaum milenial, yaitu tidak bisa terlalu kental dan pahit seperti jamu aslinya. Jadi, Nova membuat jamu yang disesuaikan dengan lidah mereka, yang rasanya segar dan bisa dinikmati.
Tak hanya jamu, di kafenya pun disediakan makanan sehat tanpa menggunakan penyedap rasa atau MSG. Selain itu, kafenya juga bisa digunakan untuk berbagai acara anak muda seperti bedah buku, baca puisi, atau kumpul-kumpul anak muda sambil menikmati jamu.
Ke depan, Nova optimistis bisnis jamunya akan semakin berkembang. Hal ini sejalan dengan semakin gencarnya pola hidup sehat di masyarakat, serta banyaknya kegiatan pemerintah seperti seminar dan co-branding dengan mengundang pengusaha-pengusaha resto dari luar negeri. Ia juga optimistis bisa membawa jamu ke tingkat internasional.
Lalu, gimana, sih sosok Nova Dewi sendiri? Simak obrolan Sisternet dengannya berikut ini, yuk, Sisters!
Q: Hai Sister Nova Dewi! Boleh, dong diceritakan, siapa sebenarnya sosok Nova Dewi itu?
A: Nova Dewi, lahir di Surabaya, putri pertama dari ayah Bambang Setiabudi dan Ibu Lie Giok Hoa.
Saya pindah ke Jakarta tahun 2010. Sebelum menetap di Jakarta, sempat tinggal di Australia selama 10 tahun dan juga di Beijing selama 1 tahun.
Q: Apa yang Sister Nova kerjakan belakangan ini?
A: Belakangan ini sudah kurang lebih 3 minggu ini #WFH # dirumahaja due to Pandemic Novel Covid 19 condition di Indonesia, khususnya di Jakarta. Semoga kita semua diberikan kesehatan dan kekuatan mengatasi keadaan Covid 19 bersama #socialdistancing #physicaldistancing
Q : Sebagai pemilik Suwe Ora Jamu, boleh, dong diceritakan awalnya bagaimana membuka SOJ ini?
A: Awalnya ketika tahun 2010 pindah ke Jakarta, mau minum jamu kok susah. Dan ketika tanya sama temen di Jakarta kalo minum jamu / beli jamu dimana, kebanyakan merespon saya dengan pertanyaan .. “ Jamu ? really ? … “
“... seriusan Nov…. kamu minum jamu ? jamu kan pahit ? jamu ga enak...jamu kan obat ? …”
“ kamu cari jamu.. kamu sakit ? “
“ .. ati-ati loh minum jamu… ada efek sampingnya, ngga baik buat ginjal, bisa mengendap dan tidak bisa dicerna.. etc etc etc… z”
“ .. kok Jamu sih, jamu kuwi minumannya embah and eyang gue … “
“ehmmm.. Jamu.. yaahh… pernah coba sih, ga suka … dulu gua di cekokin… “
“ hm… aku ga minum jamu sih, ga suka baunya… tapi bapak ibu gw minum jamu di rumah…”
“...aku minum jamu Kunyit Asem pas datang bulan aja… “
bla bla bla
dll dll dll...
Dari respon yang bermacam- macam ini saya akhirnya membuat study, mulai cari tau kenapa anak anak muda di Jakarta kok ga minum jamu, saya mulai buat blended jamu ( jamu houseblend / jamu mixology ) untuk saya hidangkan dan disuguhkan ke tamu dan teman-teman yang main ke kantor, suguhan kalo ke kantor bukan kopi / teh tapi jamu :)
Saya merasa, kok hanya Kopi saja yang lagi happening di Jakarta, WHY NOT JAMU. Jamu adalah warisan budaya Indonesia, minuman tradisional yang enak, segar dan kaya manfaat, kok sayang banget mulai ditinggalkan dan makin nggak diperhatikan / perlahan dilupakan ...
Setelah 2 tahun berjalan saya sharing ide saya ke sahabat saya, bahwa saya mau buat kedai Jamu, namanya Suwe Ora Jamu. Saya cerita bahwa perlu adanya “ruang” minum jamu. Supaya saya bisa cerita tentang Jamu :)
Suwe Ora Jamu, Kedai Jamu dan Kopi ( karena yang dijual nggak hanya jamu, tapi minuman dengan racikan 2-8 bahan tanaman untuk menjadi minuman “ Jamu “
Q: Nah, bicara tentang jamu, nih, bagaimana menurut Sister Nova mengenai perkembangan jamu di Indonesia?
A: As we speak, 6 April 2020, Jamu makin dikenal, dipercaya dan dibanggakan lagi oleh generasi milenial di Indonesia, perkembangannya sangat positif. Many believe in Jamu. Dan mau minum jamu meski kadang dalam citarasa jamu ada rasa asam, manis, pedas, pahit, getir, asin, gurih dan tawar. Saat ini semuanya mau membuka hati dan diri lagi terhadap Jamu.
Saya yakin dan percaya kedepan Jamu akan lebih berkembang pesat di Indonesia.
Q: Apa sih kesulitannya membuka Suwe Ora Jamu?
A: Kesulitannya untuk merubah mindset orang Indonesia terhadap Jamu. Mengenalkan dan mengedukasi kembali Jamu bahwa Jamu itu enak, sehat, segar, dan penuh manfaat menjaga stamina.
Q: Lalu, dari pandangan Sister Nova sendiri, prospek jamu kedepan seperti apa?
A: Prospek jamu sangat bagus sekali untuk prospek di Indonesia dan di mancanegara.
Q: Apa harapan-harapan Sister Nova?
A: jika bicara tentang harapan-harapan, semoga Jamu bisa kembali menjadi bagian dan gaya hidup masyarakat Indonesia yang menyehatkan dan menjaga stamina bangsa Indonesia.
Q: Bicara soal harapan, nih, ada kah cita-cita Sister Nova yang belum tercapai?
A: CIta - CItanya ingin mengajak lebih banyak petani bekerja keras memastikan tanaman herbal ( jamu ) Indonesia akan selalu ada dan terjaga kondisinya, cara process dan masa panen nya. Kekuatan Jamu terletak pada kualitas bahan dan cara process, dan penyimpanannya.
Q: Dengar-dengar Sister Nova suka membuat workshop tentang jamu, boleh, dong diceritakan…
A: Sebelum Covid 19, saya seminggu sekali mengadakan kelas jamu di SOJ ( Suwe Ora Jamu ) Education Centre di Bar Jamu Komunitas Salihara.
Namun saat ini ( selama social distancing / physical distancing due to COvid 19 condition ) kelas kelas Jamu diadakan secara online, jadi para peserta mendaftar, dikirimkan jamu class kit + handbook, and after the completion of the class, para peserta mendapatkan kiriman sertifikat.
Kelas Jamu ( offline ) dan ( online ) bertujuan untuk mendampingi para Jamu Lovers untuk meracik jamu dengan process yang baik dan benar, untuk kesehatan diri dan keluarga di rumah.
Q: Menurut Sister Nova bagaimana animo perempuan masa kini tentang jamu? Mengingat stereotype jamu itu pahit dan ‘nggak kekinian banget’?
A: Animo Perempuan saat ini sangat baik dan antusias thd Jamu. Saat ini, meski pahit, para Jamu lovers mau minum jamu pahit pahit ( tidak manis ) terutama untuk menjaga kesehatan saat pandemi Covid 19 di Indonesia and globally.
Q: Apa yang Sister Nova harapkan sebagai mungkin satu-satunya orang yang concern terhadap eksistensi jamu di zaman modern seperti sekarang ini?
A: Saya berharap semoga upaya pelestarian Jamu sebagai warisan dan budaya Indonesia bisa dilakukan bersama sebagai satu #movement atau gerakan minum dan melestarikan jamu. Pesan saya, … semoga bisa dijaga bersama, di lestarikan dan kenalkan bersama, diresapi dan diyakini, dirasakan khasiatnya kembali sehingga kita sama sama bisa mencintai dan berbangga bersama tentang Jamu Indonesia ktia ( dalam negeri maupun di luar negeri )
Q: Apa yang dilakukan Sister Nova di waktu luang?
A: listening to music, gardening, reading, playing with cats, meditating, herbs picking and harvesting, watching movies, R&D on new blends and recipes...
Q: Menurut Sister Nova, seberapa pentingkah teknologi bagi kita, terutama kaum hawa?
A: Teknologi sangat penting bagi kita, terutama kaum wanita. Saat ini kekuatan cerita menjadi peran penting dalam berwirausaha, dengan teknologi ( social media ) kita bisa terhubung dengan siapa saja di mana saja, dan tentunya dengan teknologi, kita masih bisa melakukan peran kita sebagai wanita ( sebagai istri, sebagai ibu, ataupun sebagai menantu ) dengan teknologi, kita bisa bekerja dari rumah dan mempunyai lebih banyak waktu bersama keluarga tercinta sambil berkarya.
Q: Menurut Sister Nova bagaimana peran perempuan dalam rumah tangga, khususnya di era digital seperti sekarang ini? Apakah mereka sudah bisa memanfaatkan teknologi tersebut dengan maksimal?
A: Peran perempuan itu sangat sangat penting dalam rumah tangga. Perempuan harus bisa mandiri, kuat dan “be smart” dalam situasi dan kondisi.
Perempuan harus terus belajar. banyak baca, banyak mengisi waktu dengan hal yang productive.. buat diri sendiri dan keluarga.
Terutama sekarang adalah era nya teknologi .. semua data dan informasi… kalau tidak belajar akan tertinggal… The privilege of working and staying at home.. lebih punya banyak waktu buat diri sendiri, dan tentunya buat keluarga.
Q: Apa pesan yang ingin disampaikan untuk perempuan-perempuan Indonesia yang ingin sukses berkarir atau menjadi entrepreneur sekaligus menjalani perannya sebagai ibu dan istri dalam rumah tangga?
A: Perempuan Indonesia yang ingin sukses berkarir, ataupun menjadi entrepreneur .. sekaligus menjalankan peran sebagai ibu / istri harus DISIPLIN DIRI. Artinya..disiplin diri :
Thank you Sister Nova untuk bincang-bincangnya, semoga sukses selalu!