Sisters, banyak pengusaha UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) yang gagal mengembangkan usahanya atau bahkan berhenti karena mengalami kebangkrutan. Hal tersebut kemungkinan besar karena para pengusaha melakukan kesalahan yang tidak disadari.
Apabila kamu seorang pengusaha UMKM, ada baiknya menyimak beberapa kesalahan umum pengusaha UMKM berikut ini. Nah, kesalahan ini bisa berdampak buruk pada usaha yang dijalankan. Simak, yuk!
1. Undercapitalization
Kesalahan yang pertama adalah undercapitalization. Banyak penguasaha UMKM yang memulai bisnis dengan modal yang sangat kecil dan saat bisnis mereka jatuh, mereka sudah tidak memiliki apa-apa untuk memperbaikinya, bahkan mereka terjerat hutang yang belum tahu kapan dan bagaimana melunasinya. Maka dari itu kamu harus memiliki modal yang cukup besar yang sudah diperhitungkan secara matang sebelum memulai usaha agar saat terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, kamu bisa menutupi dan memperbaiki dengan modal yang ada.
2. Tidak menginvestasikan keuntungan untuk jangka panjang bisnis
Menurut hasil pengamatan para ahli bisnis, kebanyakan pengusaha UMKM tidak menginvestasikan keuntungan yang didapat untuk kelanjutan bisnis di masa depan. Keuntungan yang diperoleh di tahun-tahun awal keberhasilan bisnis digunakan untuk memperbaiki kehidupan pribadi seperti membeli rumah baru, mobil baru, gadget, untuk berlibur, dan lain sebagainya.
Padahal seharusnya keuntungan yang diperoleh diinvetasikan untuk keberlangsungan bisnis ke depannya seperti pembelian alat-alat vital yang lebih canggih, perluasan bisnis, dan hal yang membuat bisnis berkembang di masa depan. Dengan begitu bisnis akan tetap berjalan lancar ke depannya.
3. Mengembangkan bisnis terlalu cepat
Poin nomor dua di atas memang mengatakan sebaiknya menginvestasikan keuntungan untuk pengembangan dan kemajuan bisnis. Akan tetapi jangan dalam kurun waktu yang terlalu cepat. Kamu boleh saja memperluas bisnis, mengembangkannya menjadi lebih besar asal telah memenuhi syarat seperti sudah ada keuntungan tetap yang bisa diandalkan, memiliki staf yang bisa diandalkan, memiliki manajemen yang baik, memiliki pedoman khusus dalam menjalankan bisnis, tempat berbisnis memiliki masa depan yang baik, dan hal penting lainnya.
Banyak pengusaha ahli yang berpesan agar tidak meremehkan pertumbuhan bisnis yang alami. Memang terlihat lambat awalnya, tetapi pertumbuhan bisnis alami akan solid karena memiliki dasar yang kokoh dan semua sudah terencanakan dengan matang. Apabila terjadi masalah pun, bisnis tidak akan mudah goyah, tidak akan bangkrut pada akhirnya.
4. Mengejar omset dengan mengorbankan keuntungan
Kesalahan umum pengusaha UMKM yang lainnya adalah mengejar omset dengan mengorbankan keuntungan. Menurut ahli bisnis, ternyata banyak pengusaha yang memperkerjakan banyak karyawan agar mendapatkan omset yang jauh lebih tinggi. Padahal kenyataannya biaya yang dikeluarkan jatuhnya lebih besar.
Kamu bisa mengambil contoh pada gaji karyawan. Beberapa perusahaan tetap membayar karyawan yang mengambil jatah cuti tahunan, cuti panjang juga masih harus dibayar, memberi THR, asuransi cedera di tempat kerja, pajak gaji, dan masih banyak lainnya. Mungkin beberapa pengusaha menganggapnya sebagai ladang amal, tapi seharusnya hal tersebut masuk dalam pertimbangan perolehan omset.
5. Tidak mau mencari dan mendengar saran
Memiliki pedoman “I do it my way” memang baik. Namun kamu harus bisa memilah mana yang harus sesuai dengan pemikiran dan mana yang perlu saran dari orang lain. Jika kamu hanya melakukan yang sesuai dengan keinginanmu tanpa mau mendengar nasihat dari orang lain maka kemungkinan besar usahamu akan gagal.
Perspektif berbeda dari orang lain itu mampu membuatmu dan bisnis semakin berkembang. Jadi usahakan mencari masukan dan nasehat dari orang yang memiliki pengetahuan luas dalam bisnis seperti akuntan, perencana keuangan, pengacara, pakar strategi, dan ahli bisnis lainnya. Para pemilik bisnis yang sukses selama ini memiliki penasehat khusus yang membantu mereka dalam mengambil suatu keputusan.
6. Tidak berhubungan baik dengan orang
Pengusaha yang sukses kebanyakan memiliki koneksi yang luas. Untuk mendapatkan koneksi diperlukan keterampilan bersosialisasi yang tinggi. Jadi kamu harus bisa bersikap baik pada orang terlepas dari bagaimana tipe kepribadianmu. Cobalah untuk mempelajari keterampilan dasar dalam berhubungan dengan orang lain, seperti cara berbahasa yang mengena tapi tidak menyakiti, cara melakukan negosiasi yang baik, dan lain sebagainya.
Berperilaku baik tersebut tidak hanya pada orang lain dan rekan kerja, tapi juga pada stafmu. Staf merupakan aset penting yang perlu dijaga karena mereka yang melakukan tugas-tugas yang tidak mungkin kamu kerjakan. Mereka pula yang nantinya kamu andalkan saat ingin mengembangkan bisnis menjadi lebih besar. Jadi bersikap baiklah pada stafmu, ya.
Demikian sedikit ulasan tentang kesalahan umum pengusaha UMKM. Agar bisnis atau usahamu berjalan lancar, kamu harus bisa menghindari hal yang telah disebutkan di atas. Sekian, semoga informasi ini bisa bermanfaat untukmu ya, Sisters.