Sisters, pencatatan keuangan juga merupakan salah satu prosedur penting yang tak bisa diabaikan oleh pebisnis. Pencatatan keuangan yang baik akan memungkinkan akuntabilitas bisnis tetap terjaga dengan baik.
Pada dasarnya, pencatatan keuangan akan dibutuhkan dalam semua bisnis, baik itu bisnis skala kecil maupun bisnis yang sudah berskala besar. Semakin baik pencatatan keuangan di dalam sebuah bisnis, maka akan semakin mudah juga untuk mengawasi kondisi keuangan bisnis tersebut.
Hal ini juga akan memungkinkan pebisnis lebih mudah untuk melakukan evaluasi dalam keuangan, jika sewaktu-waktu tindakan tersebut dibutuhkan. Salah satu yang paling dibutuhkan dalam pencatatan keuangan bisnis adalah bukti transaksi yang terjadi di dalam bisnis tersebut.
Bukti transaksi merupakan ringkasan seluruh aktivitas penjualan dan pembelian di dalam sebuah bisnis. Bukti transaksi ini juga bisa saja berasal dari pihak lain, di mana perusahaan melakukan pembelian berbagai kebutuhan bisnis.
Berbagai bukti transaksi inilah yang akan menjadi dasar pencatatan di dalam sebuah bisnis.
Manfaat Bukti Transaksi bagi Pebisnis
Ada banyak manfaat yang bisa didapatkan pebisnis dari bukti transaksi, berikut ini adalah beberapa di antaranya:
Jika dilihat dari berbagai manfaat di atas, maka sangat penting bagi pebisnis untuk selalu mengumpulkan dan menyimpan setiap bukti transaksi yang dimiliki. Hal ini akan sangat berguna dan mempermudah pencatatan keuangan yang dilakukan secara rutin di dalam bisnis tersebut.
Tujuan Bukti Transaksi
Selain memberikan manfaat yang besar, bukti transaksi juga memiliki tujuan yang krusial di dalam bisnis. Ada banyak tujuan bukti transaksi di dalam bisnis, berikut ini adalah beberapa di antaranya:
Pada dasarnya, bukti transaksi tidak hanya berguna untuk proses pencatatan keuangan bisnis saja. Namun bukti transaksi juga akan dibutuhkan untuk mengurus berbagai hal lainnya di dalam bisnis, seperti pengurusan izin atau urusan dengan pihak di luar perusahaan itu sendiri. Masing-masing bukti transaksi ini akan memiliki bentuk dan juga fungsi yang berbeda.
Berikut ini adalah beberapa jenis bukti transaksi yang kerap digunakan di dalam bisnis:
Jenis Bukti Transaksi |
Keterangan |
Faktur penjualan |
Ini merupakan bukti transaksi yang memuat persetujuan antara dua belah pihak, yakni penjual dan pembeli, di mana ada banyak informasi yang tertera di dalamnya, antara lain: data penjual dan juga pembeli, nama produk, jumlah produk, harga produk, nomor NPWP pihak terkait dan yang lainnya. |
Faktur pembelian |
Ini merupakan bukti transaksi di mana perusahaan sudah melakukan pembelian barang atau jasa dari pihak lain. Ada beberapa informasi yang tertera dalam faktur pembelian ini, mulai dari tanggal transaksi, jumlah produk, harga produk, dan yang lainnya. |
Nota retur |
Ini adalah bukti pengembalian produk yang sudah dijual atau dibeli oleh pihak perusahaan. |
Kuitansi |
Ini merupakan bukti pembayaran atas transaksi penjualan maupun pembelian sebuah produk. |
Faktur pajak |
Ini merupakan nota bukti pembayaran pajak, baik itu dari pembeli maupun penjual. |
Kas keluar |
Ini merupakan bukti transaksi di mana perusahaan sudah melakukan pembelian peralatan maupun hal lainnya yang dibutuhkan dalam aktivitas bisnis. |
Kas masuk |
Ini adalah bukti transaksi saat perusahaan sudah mendapatkan sejumlah pembayaran dari klien atas penjualan produk bisnis. |
Setoran bank |
Ini merupakan dokumen penting dalam pencatatan kas keluar perusahaan. Biasanya bukti transaksi ini juga digunakan sebagai bukti pelunasan maupun pembayaran kepada pihak lain. |
Bukti transaksi menjadi bagian penting dari proses pencatatan yang dilakukan dalam bisnis. Ada banyak bukti transaksi yang lazim digunakan, tentunya tergantung kebutuhan dan juga skala bisnis itu sendiri. Kenali setiap bukti transaksi ini dan gunakan dengan tepat, agar pencatatan keuangan bisnis bisa berjalan dengan baik, Sisters!