Dalam mencapai sebuah tujuan, memang diperlukan usaha dan kerja keras agar tujuan tersebut dapat tercapai. Namun berusaha terlalu keras hingga tak punya waktu untuk istirahat dan tak pernah mengapresiasi diri adalah hal yang patut kamu hindari. Nah, bisa jadi tanpa disadari, selama ini kamu sudah terlalu keras pada dirimu sendiri, Sisters.
Jika 6 tanda berikut ini ada padamu, jangan diteruskan lagi ya, Sisters. Sebab bukannya tujuanmu tercapai, yang ada kamu akan menyakiti diri sendiri karena sudah berlaku terlalu keras.
1. Menaruh standar terlalu tinggi
Sah-sah saja menetapkan standar tinggi dalam melakukan pekerjaan, asal tetap realistis. Kamu adalah orang yang paling tahu sejauh mana kemampuanmu, jadi kamu juga yang paling tahu seberapa tinggi harus menaruh ekspektasi.
Mematok standar tinggi memang akan membuatmu tertantang untuk mencapai level yang lebih tinggi, namun mematok standar terlalu tinggi justru dapat membuat dirimu tersiksa akibat memaksakan diri bekerja terlalu keras apalagi jika sampai mengabaikan waktu istirahat.
2. Berusaha menyenangkan semua orang
Jika selama ini kamu selalu berusaha membuat semua orang senang, sadarilah bahwa itu adalah tindakan yang sia-sia. Sebab, sebaik apapun yang kamu lakukan atau ucapkan, akan selalu ada sisi kontroversi, suka dan tak suka, setuju dan tak setuju, dan itu wajar saja terjadi.
Jadi, kamu tak perlu membebani diri dengan berpikir kamu harus membahagiakan semua orang, ya, Sisters. Jangan sampai kamu memprioritaskan orang lain hingga lupa bahwa dirimu juga membutuhkanmu.
3. Fokus pada hal-hal yang tak bisa kamu ubah
Hal buruk dapat terjadi tanpa bisa kamu cegah. Daripada membuang-buang waktu dengan menyalahkan diri atas keadaan yang tak bisa kamu ubah, fokuslah pada hal-hal yang dapat kamu lakukan untuk memperbaikinya dan pikirkan pelajaran apa yang dapat kamu ambil darinya.
Berfokus pada hal yang tak bisa diubah tak akan membuat keadaan jadi lebih baik, malah membuatmu terus menerus dipenuhi rasa sedih dan kecewa.
4. Bekerja multitasking
Meski sering dianggap "keren", pekerjaan multitasking memiliki berbagai dampak tak sehat bagi tubuh, pikiran, dan juga hubungan sosialmu. Saat bekerja multitasking, yang diharapkan adalah kamu mampu menyingkat waktu karena dapat mengerjakan banyak pekerjaan dalam satu waktu. Namun sebetulnya, multitasking justru membuat kinerjamu melambat karena pada dasarnya otak manusia didesain untuk fokus pada satu hal dalam satu waktu.
Memaksa otak untuk terus-menerus fokus pada berbagai hal dalam waktu bersamaan, akan membuatmu mudah lelah dan stres, yang mana kemudian dapat mengganggu kehidupan sosialmu, Sisters.
5. Lupa mensyukuri hal-hal kecil
Saking kerasnya upayamu untuk mendapat hasil maksimal, kamu jadi sering melupakan hal-hal kecil yang telah kamu capai selama prosesnya. Padahal menghargai pencapaian-pencapaian kecil dapat membuatmu merasa lebih baik alih-alih selalu menghabiskan energi untuk berambisi mencapai hal-hal besar. Sesekali, ambillah waktu santai dan hargai hal-hal baik yang terjadi padamu dalam aspek terkecil sekalipun.
6. Masih menyesali kesalahan 2 tahun lalu
Masa lalu tidak untuk ditangisi melainkan untuk dijadikan pembelajaran. Setiap orang pernah melakukan kesalahan, terimalah kenyataan itu dan maafkan dirimu sendiri. Sekarang yang terpenting bukanlah seberapa besar kesalahan yang pernah dilakukan di masa lalu, namun bagaimana kita menjadikannya pelajaran untuk memperbaiki masa depan.
Nah, Sisters, terlalu keras pada diri sendiri tidak baik karena membuatmu selalu fokus pada kesalahan dan kekurangan alih-alih berpikir positif. Mulai sekarang hargai dirimu sendiri dengan apresiasi dan waktu bersantai yang cukup.