Sisters, mungkin di antara kamu yang sudah bekerja selama lebih dari dua atau tiga tahun di perusahaan yang sama dengan posisi yang tidak pernah berganti? Biasanya kalau sudah begini kamu berada dalam titik nyaman. Tidak mesti buruk, tapi pasti di antara kamu ada yang merasakan jenuh, bahkan sampai ingin keluar dari zona nyaman tersebut. Alasannya, karena rasa bosan melakukan rutinitas yang sama setiap harinya.
Zona nyaman atau comfort zone sering dikaitkan dengan kondisi saat kamu sudah merasa puas dengan apa yang selama ini kamu raih. Kamu tidak lagi merasa tertantang karena merasa mapan.
Pertanyaannya, perlukah kamu keluar dari zona nyamanmu selama ini? Sebelum menjawabnya, perhatikan dulu hal-hal yang akan terjadi kalau kamu keluar dari comfort zone, Sisters.
Pertama-tama, keluar dari zona nyaman berarti kamu harus siap dengan perasaan tidak nyaman. Perasaan ini hadir karena, well, kamu harus siap dengan ketidakmapanan, seperti mencari kantor baru yang lebih menyenangkan dan sesuai dengan keinginanmu.
Keluar dari comfort zone juga berarti kamu masuk ke zona baru. Kamu akan berada di lingkungan baru. Tapi baru bukan berarti menakutkan. Anggaplah semua yang baru ini adalah tantangan yang harus kamu pelajari dan hadapi sehingga kemampuanmu berkembang. Toh sebenarnya kamu sudah memiliki pengalaman-pengalaman sebelumnya kan?
Bila sebelumnya yang kamu kerjakan adalah hal yang itu-itu saja, ketika kamu keluar dari comfort zone, kamu akan menemukan hal-hal baru yang akan membuatmu bersemangat, Sisters! Kamu harus mencari cara-cara baru untuk menyelesaikan masalah dan tantangan baru yang hadir di zona baru ini. Kamu kembali di titik tidak mudah merasa puas dan akan terus berusaha mengembangkan potensi diri.
Keluar dari comfort zone bisa menjadi proses memaknai kembali perjalanan kariermu yang berhenti di zona nyaman, Sisters. Pertanyaannya sekarang, perlu nggak sih dari keluar comfort zone? Hanya kamu yang bisa menjawab, Sisters.
Foto: freepik