Bagi anak-anak, bermain game merupakan sarana untuk bisa membuat daya imajinasi semakin bertambah, langkah awal dalam mengenal teknologi dan lain-lain.
Tapi dibalik manfaat suatu teknologi terutama anak-anak, hal yang tak bisa dipungkiri bahwa teknologi juga akan selalu menghadirkan dampak negatif jika tidak bijak dalam menggunakannya, karena anak-anak masih belum memiliki filter yang kuat dalam menyaring informasi yang baik dan buruk.
Selain itu, dampak buruk apa lagi yang bisa timbul akibat kecanduan bermain game bagi anak? Simak, yuk, Sisters!
Prestasi belajar bisa menurun
Bermain game jangka waktu yang normal memang tidak terlalu memberi dampak negatif pada anak. Namun bermain game dilakukan dalam rentang waktu yang lama dan dilakukan rutin setiap hari, jelas akan berdampak bagi kemampuan akademik anak karena anak bisa menjadi malas belajar.
Bahaya pornografi dan kekerasan
Bahaya lain yang mengintai anak yang kecanduan bermain game adalah bahaya pornografi, dan kekerasan karena saat ini ada begitu banyak jenis game yang beredar baik dalam bentuk online maupun offline dan tak sedikit permainan game dibumbuhi dengan tampilan yang kurang pantas untuk dilihat oleh usia anak-anak.
Bahaya radiasi
Efek yang bisa ditimbulkan dari radiasi dari perlatan elektronik yang digunakan anak untuk bermain game adalah, menurunnya konsentrasi anak, masalah pada jaringan otak anak dan masih banyak efek buruk lainnya yang bisa ditimbulkan dari radiasi perangkat elektronik yang berlebihan.
Berbahaya bagi mata
Ketika bermain game anak akan menfokuskan pandangannya pada layar dalam jangka waktu yang lama, kondisi tersebut jelas bisa menganggu pandangan anak dan bukan tidak mungkin membuat anak mengalami masalah penglihatan; misalnya rabun jauh, rabut dekat, kerusakan pada saraf mata.
Menjadi kurang bersosialiasi
Waktu sehari-hari yang kebanyakan digunakan untuk bermain game, membuat anak menjadi jarang melakukan interasksi dan bersosialisasi dengan anggota masyarakat, dampaknya anak akan menjadi pribadi yang kurang cakap dalam melakukan sosialisasi dan apatis.
Berpotensi membuat anak menjadi individualistis
Sikap individual atau mementingkan diri sendiri juga berpotensi muncul pada karakter anak yang kecanduan bermain game, waktu yang kebanyakan dihabiskan menyendiri sambil bermain game, membuat anak kurang belajar makna kebersamaan, kerja sama, tolong menolong, gotong-royong.
Kurang baik dalam bagi proses tumbuh kembang
Efek main game terlalu lama bagi anak baik melalui komputer, dan ponsel membuat anak menghabiskan banyak waktu dengan tidak terlibat aktivitas fisik. Padahal usia anak adalah fase dimana mereka mengalami proses tumbuh kembang baik dalam segi fisik, psikis dan keterampilan.
Pekerjaan lain menjadi terbengkalai
Orangtua yang memiliki anak yang terindikasi mengalami masalah kecanduan bermain game, sebaiknya segera mencari informasi cara mengatasi anak yang mengalami kecanduan game, karena anak yang kecanduan game dapat membuat pola hidupnya menjadi tidak teratur dan terbengkalai.
Tugas sekolah, waktu makan, bermain, belajar dan beribadah semuanya bisa menjadi tidak teratur atau bahkan terabaikan demi memenuhi hasrat dan keinginannya untuk bermain game. Jika hal demikian sudah terjadi maka akan berdampak buruk bagi masa depan anak.
Maka dari itu sebaiknya sebagai orangtua mampu mengontrol atau memberi tenggat waktu bagi anaknya dalam bermain game misalnya saja hanya memberi izin pada anak, bermain game hanya 1-2 jam dalam sehari, dengan begitu bahaya dampak-dampak negatif di atas bisa diminimalisir, Sisters.