Hai Sisters! Siapa diantara kalian yang baru saja menjadi seorang ibu? Untuk kebanyakan orangtua baru, kehadiran bayi baru berarti mencari tahu bagaimana fungsi pada jam tidur dan menemukan apa deterjen terbaik untuk bayi.
Nah, saat pasangan memutuskan untuk memiliki anak, artinya orangtua sudah sadar konsekuensi yang akan didapatkan, terutama dalam hal keuangan. Bukan begitu, Sisters?
Masalah keuangan jarang mendapatkan perhatianmu, meskipun banyak hal-hal penting yang muncul setelah memiliki anak.
Saat baru memiliki bayi, kamu dan pasangan tentu tengah dilimpahi kebahagiaan. Perhatianmu dan suami juga seringkali hanya fokus pada kebutuhan utama sang bayi, seperti susu, pakaian, popok dan makanannya.
Dengan segala kesibukan dalam mengurus bayi, kamu dan suami sering melupakan kalau si kecil juga perlu dipikirkan perencanaan keuangannya.
Kenapa perencanaan keuangan ini penting dipikirkan sejak dini? Agar masa depan anak nantinya lebih terjamin. Namun sayangnya, tidak sedikit orangtua yang melakukan kesalahan saat baru memiliki bayi seperti di bawah ini, Sisters:
Boros Berbelanja Kebutuhan Bayi
Kesalahan pertama yang kerap dilakukan oleh pasangan yang baru memiliki bayi adalah membeli setiap perlengkapan bayi yang terbaru. Siapa setuju?
Ternyata hanya ada dua perlengkapan bayi yang perlu dibeli dalam kondisi baru dan prima, yakni box bayi dan car seat. Keduanya harus memperhatikan aspek keamanan.
Jika terpaksa membeli kedua barang tersebut dalam kondisi second hand, maka kamu perlu memastikan bahwa produk yang hendak dibeli tidak pernah ditarik pabrik.
Pertimbangkan juga untuk menyewa beberapa produk yang penggunaannya tidak dalam jangka panjang. Misalnya, kursi yang membantu anak untuk duduk tegak. Alat ini hanya diperlukan saat si bayi berusia 5 sampai 7 bulan, Sisters.
Untuk barang perlengkapan bayi lain, seperti kamera monitor bayi, mainan dan pakaian, kamu sebetulnya dapat membeli barang second hand.
Kalaupun ingin membeli baru, belilah dengan bijak dan tidak berlebihan. Cara mengukurnya mudah saja. Jika bayi memakai pakaian yang berbeda setiap hari selama dua minggu, itu artinya pakaian yang dibeli terlalu banyak.
Semua perlengkapan bayi baru lahir tidaklah murah, kamu dapat menyewa perlengkapan bayi, lho.
Tidak Punya Asuransi Jiwa atau Menunda Membeli Asuransi Jiwa
Sisters, ketika kamu dan pasangan menjadi orangtua, memiliki asuransi jiwa sangat diperlukan. Menurut Lynn Ballou, seorang ahli perencanaan keuangan asal California:
“Jika salah seorang dari orangtua meninggal Anda harus memastikan kebutuhan yang ditinggalkan tetap bisa terpenuhi.”
Ballou menambahkan, meskipun kamu atau pasangan sudah mendapatkan asuransi jiwa dari kantor, hal itu tetap belum cukup. Ia pun menyarankan untuk membeli produk asuransi saat kamu dan pasangan dalam kondisi sehat. Jangan menunggu sampai sakit, karena akan lebih mahal, Sisters.
Nah, Sisters, jika seorang ibu hendak membeli asuransi jiwa, maka waktu terbaik ialah sebelum ia mengandung atau paling telat pada trimester pertama kehamilan.
Perusahaan asuransi cenderung tidak menerima ibu hamil setelah trimester pertama karena semakin berat badan ibu hamil bertambah, semakin besar pula risiko kehamilan yang dihadapi seperti diantaranya pre-eklamsia.
Kamu bisa mencari produk asuransi yang memberi fasilitas investasi dan proteksi kesehatan.
Konsultasikan lebih detail dengan penasihat perencana keuanganmu dan pasangan, ya, Sisters.
Menunda Menabung Untuk Kuliah Anak
Sisters, setiap orangtua memiliki cita-cita ingin menempatkan anak-anaknya di sekolah terbaik dari yang terbaik. Sayangnya, keinginan hanya sekedar keinginan, bila tidak segera diwujudkan.
Tidak sedikit orangtua yang mulai menabung untuk biaya kuliah saat anak memasuki usia SMA. Jika hal itu dilakukan, sudah sangat terlambat.
Ketika anakmu dan pasangan baru lahir adalah saat yang tepat untuk mulai mengalokasikan pendapatan bulanan untuk pendidikan anak kelak. Ada berbagai cara untuk mulai mengumpulkan uang yang akan dipakai sebagai biaya kuliah anak.
Selain dengan menabung, kamu dan pasangan juga bisa melakukannya dengan berinvestasi.
Namun yang perlu diingat, setiap investasi baik itu emas atau reksa dana memiliki risiko masing-masing, ya, Sisters.
Tidak Ada Surat Hak Asuh dan Dana Perwalian
Surat wasiat atas hak asuh serta dana perwalian bagi anak menjadi hal penting ketika orangtua tiba-tiba meninggal dunia. Semua dari masalah itu, ujung-ujungnya, si kecil yang menjadi korban.
Sisters, hal lainnya yang tak kalah penting adalah dana perwalian yang menjelaskan kapan anak bisa mendapatkan dan mengelola warisan dari orangtuanya.
Konsultasikan pada orang terdekat dan pengacaramu dan pasangan, hal-hal terbaik yang bisa dilakukan terhadap surat wasiat untuk hak asuh dan dana perwakilan.
Nah, Sisters, bijaksanalah dalam mengelola dan mengatur keuangan. Jangan sampai kamu dan pasangan terlalu banyak untuk melakukan kesalahan-kesalahan yang sudah dijelaskan pada bagian sebelumnya. Kamu dan pasangan akan mengalami kerugian yang sangat besar, lho, Sisters.