Banyak orang memilih jalan mengajukan pinjaman ke bank, saat mereka membutuhkan dana. Selain karena cepat, plafon yang diberikan bank cukup besar. Tapi kamu memiliki kewajiban untuk membayar cicilannya setiap bulan sampai lunas, termasuk dengan bunganya. Jika terlambat, bisa kena denda.
Tapi sebenarnya ada cara agar kamu bisa mendapatkan dana segar untuk tambahan modal usaha tanpa perlu pinjam uang ke bank. Apa saja itu?
1. Jual barang tidak terpakai
Barang bekas atau barang tidak terpakai kerap bikin kamu pusing. Selain harus dibersihkan dan dirapikan, barang-barang bekas ini juga memakan banyak tempat di rumah, seperti di kamar tidur, ruang keluarga, gudang, dan ruangan lainnya. Repot, kan? Kalau masih menggunakan barang-barang ini, sih, nggak masalah. Yang jadi masalah adalah ketika sudah tidak dipakai lagi, dan barang-barang tersebut hanya menjadi tumpukan tidak berguna. Padahal bisa saja berbagai barang kamu justru dibutuhkan orang lain.
Daripada dibiarkan menumpuk hingga berdebu, rusak karena usang, lebih baik barang bekas itu dijual. Syaratnya asal masih layak dipakai. Lumayan kan, selain mengurangi barang tidak terpakai, kamu juga bisa dapat uang untuk tambahan modal. Sekarang ini menjual barang bekas tidak lagi repot, karena ada situs jual beli online atau marketplace. Tinggal foto barang, unggah secara online, beri deskripsi dan harga. Sudah bisa jualan online.
2. Gadai barang berharga
Kalau kamu punya barang-barang berharga, jangan takut untuk menggadaikannya. Toh ini untuk membiayai kegiatan yang sifatnya produktif, bukan konsumtif. Jika mendapatkan keuntungan dari usaha atau bisnis kamu, barang berhargamu bisa ditebus kembali. Semisal BPKB motor atau mobil, emas perhiasan atau batangan, peralatan elektronik, bahkan sertifikat tanah atau rumah bila kebutuhan modalnya cukup besar. Tapi ingat, gadai barang di tempat gadai resmi, ya, jangan sembarangan karena saat ini banyak sekali gadai ilegal.
3. Cari investor
Tentu saja kalau mau disuntik modal investor, usaha atau bisnis yang kamu jalankan mesti jelas arahnya ke mana. Punya visi misi, konsep menarik, dan prospek menjanjikan. Bahkan kalau perlu bisnis tersebut beda dari yang lain. Paling penting, mampu meyakinkan investor bahwa bisnis yang kamu rintis ini dapat memberi keuntungan maksimal. Dalam hal ini, kamu harus rajin pergi ke acara-acara di mana tempat investor berkumpul. Bisa juga dengan mengajak orang-orang terdekat atau kenalan kamu menjadi investor. Melakukan pendekatan personal agar mereka terkesan pada kamu dan bisnis yang kamu jalani.
4. Berhemat dan menabung atau investasi
Jalan lainnya, kamu bisa hidup berhemat. Uang penghematan tersebut, kamu sisihkan untuk ditabung atau diinvestasikan. Jika uang diendapkan di tabungan, bunganya kecil. Paling cuma sekitar 5-6 persen per tahun. Tapi kalau investasi, bisa dobel digit per tahunnya. Tergantung pilihan portofolio investasi kamu.
Tapi yang namanya menabung atau investasi, harus sabar. Tidak bisa instan dalam memperoleh keuntungan. Harus jangka panjang agar hasilnya maksimal.
Nah, kalau kamu bisa mendapatkan modal tambahan dari uang sendiri, ngapain berutang, Sisters? Lebih enak pakai uang sendiri. Jika bisnis untung, tidak akan terpangkas untuk membayar utang. Kalaupun bisnis lagi rugi, aman-aman saja karena tidak punya utang bank. Hidup tenang, dan tidur nyenyak tanpa utang.