Sisters, apakah kamu pernah mengalami gangguan makan saat sedang mengandung atau hamil?
Ibu hamil yang mengalami mual dan muntah, ternyata belum tentu dikatakan mengalami gangguan makan, lho! Tetapi semua ini bisa menjadi lebih parah jika Ibu terindikasi memiliki gangguan makan, atau eating disorder saat hamil. Gangguan pola makan pada Ibu hamil juga bisa semakin menghawatirkan, karena Ibu dengan gangguan makan akan mempermasalahkan perubahan bentuk tubuh dan kenaikan berat badannya.
Lalu, sebenarnya adakah cara tepat mengatasi gangguan makan saat hamil? Yuk, kita bahas ulasannya berikut ini!
1. Berkonsultasi pada ahli
Ahli yang perlu ditemui di antaranya adalah spesialis gizi klinis. Tujuannya, untuk berkonsultasi mengenai nutrisi apa yang perlu diasup selama kehamilan. Bila ditemukan adanya gangguan pola makan pada Ibu hamil, kemungkinan Ibu memerlukan terapi dari psikolog. Apalagi jika ada penolakan dari dalam diri untuk menjalani kehamilan yang sehat, serta spesialis kandungan tentunya untuk memantau kesehatan Ibu dan bayi.
Pemeriksaan rutin sebaiknya dijalani Ibu dengan gangguan makan, agar bisa terpantau gizi yang masuk serta memastikan bayi tumbuh dengan baik sembari kesehatan Ibu juga diperbaiki.
2. Melakukan olahraga yang tepat
Pada perempuan dengan gangguan makan anoreksia atau bulimia, mereka akan memilih jenis olahraga yang ekstra untuk menurunkan berat badan. UT Southwestern Medical Center menyebutkan olahraga ekstrim sering tidak disadari Ibu hamil justru memicu keguguran.
Ibu hamil dengan gangguan makan akan kesulitan menyesuaikan diri di awal. Karena mereka masih belum terbiasa mengurangi porsi olahraga, dan fokus pada asupan lemak dan kalori untuk mencapai berat normal.
3. Makan dalam jumlah sedikit tapi sering
Cara ini bisa fleksibel digunakan pada semua jenis gangguan makan. Dengan lebih sering makan meski sedikit bisa mengoptimalkan masuknya kebutuhan nutrisi tubuh. Memang tidak mudah untuk melakukan ini secara intens. Karena, penderita gangguan makan masih memiliki kekahawatiran untuk makan lebih banyak atau justru tidak bisa menahan makan banyak.
4. Dukungan dari orang sekitar
Dukungan dari orang lain baik itu suami atau keluarga sangat penting untuk membantu Ibu hamil makan dengan baik. Sebab, bisa saja di tengah proses makan Ibu hamil merasa takut atau tidak ingin makan lagi.
Penguatan dari orang sekitar membantu Ibu hamil tidak merasa sendiri dan mampu mengubah kebiasaan makannya menjadi lebih baik.
5. Pemenuhan nutrisi hingga setelah melahirkan
Pemenuhan nutrisi pada Ibu dengan gangguan makan sebaiknya tidak berhenti hanya pada masa kehamilan. Masa menyusui hingga 1 tahun setelah menyusui masih perlu diperhatikan. Ini karena nutrisi yang dikonsumsi Ibu masih dibutuhkan dalam produksi ASI. Sedangkan setelah masa sapih, nutrisi Ibu tetap perlu dioptimalkan untuk menjaga kepadatan tulang dan kesehatan tubuh.
Pada Ibu tanpa gangguan makan, pemenuhan nutrisi dan asupan vitamin masih perlu dilakukan hingga 6 bulan paska sapih. Sedangkan bila Ibu dengan gangguan makan, diharapkan menjalani proses ini lebih lama, yaitu 1 tahun atau menurut saran saran dokter spesialis gizi.
Gangguan makan bisa dihadapi dan disembuhkan. Optimalkan asupan nutrisi agar tak hanya Ibu yang kembali sehat, tapi bayi juga selamat.
Semoga bermanfaat ya, Sisters.