Hai Sisters! Pernahkah kamu membeli sebuah produk setelah tahu ada konsumen lain yang puas dengan produk tersebut?
Itu tidak hanya terjadi padamu, lho. Menurut riset, 88% konsumen membeli produk online setelah membaca testimoni positif dari konsumen lain. Sebuah testimoni mampu memberikan informasi yang meyakinkan mereka membeli produk tertentu.
Tak heran banyak brand terkenal di dunia menggunakan testimoni sebagai strategi memikat hati konsumen. Bagi pemilik bisnis, kamu juga tak boleh melewatkannya, ya. Bahkan, kamu harus mampu mengemasnya dengan cantik.
Nah, bagaimana caranya memasang testimoni agar efektif menjaring konsumen? Yuk, simak lebih lanjut, Sisters!
Apa Itu Testimoni?
Testimoni adalah sebuah komentar positif dari konsumen terhadap suatu produk/brand setelah mereka menggunakan produk dari brand tersebut. Dalam bahasa Inggris, testimoni disebut dengan testimonial.
Berbeda dengan review yang hanya terdiri dari sepatah-dua patah kata, testimoni bisa berupa sebuah paragraf atau beberapa paragraf.
Informasi di dalam sebuah testimoni lebih detail dan mencakup perasaan konsumen ketika menggunakan produk sebuah bisnis.
Itulah mengapa testimoni bisa menggambarkan kepuasan konsumen terhadap sebuah bisnis dengan lebih kuat. Hal ini juga yang membuat banyak bisnis menggunakan testimoni untuk mendukung bisnis.
Ekspresi yang umum ditunjukkan konsumen terkait sebuah produk biasanya adalah “Ih, bagus ya!” atau “Wah keren banget!”.
Walau hanya berupa kalimat singkat, ucapan tersebut mampu menjelaskan bagaimana produk atau bisnismu di mata konsumen.
Ucapan itulah yang akan kamu gunakan sebagai quote testimonial untuk mempromosikan produkmu ke konsumen lainnya.
Untuk membuat quote testimonial, kamu hanya perlu menuliskan testimoni tersebut apa adanya, tanpa mengubah kalimatnya sedikitpun. Kemudian, kamu bisa mulai menampilkannya di berbagai platform yang dapat dilihat oleh calon konsumen.
Pun demikian, memasang quote testimonial di website memiliki pengaruh yang paling kuat. Sebab website merupakan sumber informasi terpercaya dari sebuah brand.
Itu mengapa banyak brand besar yang mengadopsi teknik testimonial ini.
Sesuai namanya, success story adalah bentuk testimoni berbentuk cerita lengkap yang memperlihatkan kesuksesan konsumen setelah menggunakan produk bisnismu.
Dengan tipe testimoni ini, kamu bisa menjabarkan pengalaman konsumen secara lebih detail, meliputi:
Jadi, jika dibandingkan dengan quote, success story mampu memberikan pengaruh lebih kuat karena ulasan pengalaman konsumen lebih mendalam.
Untuk membuat success story testimonial, Anda hanya perlu menceritakan sukses konsumen potensial kamu secara lebih mendetail melalui wawancara. Lalu, kamu bisa merangkumnya menjadi sebuah cerita yang menarik.
Pendekatan cerita yang dibangun bisa berupa before-after, yaitu menceritakan bagaimana kondisi konsumen sebelum dan sesudah menggunakan produk dan apa manfaat positif produk yang dirasakan.
Bisa juga, pendekatan cerita yang dibangun adalah problem-solution, di mana ceritanya tentang produkmu yang berhasil menjadi solusi bagi permasalahan konsumen.
Interview testimonial adalah testimoni yang merupakan hasil wawancara dengan konsumen loyal atau yang puas dengan brand milikmu.
Dengan testimoni ini, informasi tentang keunggulan produk jadi lebih alami karena pesan yang disampaikan menggunakan sudut pandang pelanggan. Dengan begitu, pesan dapat lebih sesuai dengan calon konsumen.
Dalam interview testimonial, banyak hal yang bisa diulas. Mulai dari mengapa mereka percaya pada brand milikmu, apa keunggulan brand kamu dibanding kompetitor, dan lainnya.
Peer testimonial merupakan testimoni yang berasal dari persona yang mirip dengan konsumen atau rekan bisnismu.
Kalau kamu berjualan pakaian, testimonial bisa berasal dari desainer atau pelaku dunia fashion. Jika produk milikmu berupa produk teknologi, ya tentu yang dimintai testimonial yang juga ahli teknologi.
Sebuah peer testimonial cukup relevan dan efektif untuk strategi promosi karena pemberi testimoni memiliki ketertarikan dan kebutuhan produk yang sama dengan calon konsumen yang dituju.
Pernah melihat konsumen memberi testimoni positif secara sukarela di media sosial?
Testimonial seperti ini dampaknya cukup besar karena berasal dari kesediaan konsumen sehingga tak ada kesan dibuat-buat.
Nah, karena pengguna media sosial semakin banyak, brand besar tak mau ketinggalan untuk memanfaatkan social testimoni ini sebagai strategi bisnis mereka.