Hai Sisters!
Tahun 2020 lalu adalah masa terberat bagiku, well, mungkin bukan cuma aku saja ya, tetapi banyak orang di dunia ini juga merasakan dampaknya. Yup! Saat Covid-19 melanda tentunya banyak dari kita merasakan langsung dampaknya. Semua sektor di dunia merasakannya dan terkena perubahan yang cukup signifikan. Dan saat itulah hidupku berubah drastis.
Namaku Chiky. Aku adalah seorang perempuan yang berkarier di kantoran dan juga seorang istri. Kegiatanku sejak lulus kuliah tahun 2005 yang lampau adalah menjadi seorang dengan pekerjaan kantoran. Kalau ada pertanyaan, “Nggak bosan tuh jadi karyawan terus?”, well tentu saja ada kalanya aku merasa bosan:) Tapi buatku, ini adalah perjalananku.
Sekitar akhir tahun 2018 lalu, aku yang mengalami pasang surut dinamika dunia perkantoran mulai mencari kesibukan yang berdasarkan hobi. Yaitu main tanaman. Main tanaman artinya, aku mulai beli-beli tanaman yang aku koleksi dan rawat sendiri. Karena ternyata memelihara tanaman itu bisa mengurangi stres lho! Selain itu, aku juga ingin membantu perekonomian keluarga yang kebetulan juga harus menghidupi ibu dan ibu mertuaku.
Awalnya aku membeli 1, lalu 2 kemudian 3 tanaman dan seterusnya. Sampai akhirnya aku merasa 'Wah, kok jadi hutan begini, ya halaman rumahku?' Akhirnya ide datang dari lubuk hati yang paling dalam untuk mencoba menjual tanaman-tanaman hasil rawatanku ini. Mulailah dengan memfoto-foto tanaman yang akan aku lepas alias jual, kemudian mempostingnya di Instagram yang aku buat khusus untuk jualan tanaman online-ku ini @PlentyPlants.Shop.
Awal Maret 2020 saat pandemi Covid-19 melanda dan kasusnya meninggi di tanah air, aku tak lagi menerima gaji tetap seperti yang kudapatkan selama bekerja di sebuah perusahaan start-up aplikasi belanja di ibukota. Peraturan untuk Work From Home (WFH) membuat kami hanya menerima 60% dari gaji pokok. Covid-19 memang bukan semata tentang krisis kesehatan, tapi juga krisis ekonomi.
Di tengah kondisi yang tidak menentu akibat pembatasan aktivitas sosial, bulan Mei 2020 lalu aku dan beberapa rekan kerja akhirnya mengalami PHK atau kehilangan penghasilan akibat perekonomian yang melambat. Begitu juga bisnis online tanamanku yang makin slow. Wah aku harus putar otak untuk bisa terus menghasilkan pendapatan bulanan demi memenuhi kebutuhan harianku sekeluarga.
Aku tidak bisa lagi belanja tanaman banyak dari petani karena memang harga juga makin melambung dan modalku yang semakin tiris. Kondisi ini membuatku harus memutar otak kembali mencari cara untuk mendapatkan penghasilan tetap. Walaupun suami masih bekerja, tapi tetap saja aku ingin terus berkontribusi untuk kelangsungan rumah tangga kami.
Demi membantu perekonomian keluarga, aku berusaha bangkit setelah terkena PHK karena Covid-19. Bermodalkan percaya diri dan mencari ilmu dari Google, aku memutuskan untuk melanjutkan bisnis menjual tanaman secara online. yang sempat ter-postpone dan mulai struggling dari awal lagi.
Instagram @PlentyPlants.Shop jualan tanamanku
Tak kusangka ternyata sambutan dari teman-teman online lumayan tinggi, lho! Dari yang awalnya hanya tanya-tanya soal merawat tanaman, sampai akhirnya membeli salah satu koleksiku. Wah senang sekali rasanya bisa menghasilkan dari tanganku sendiri!
Beberapa tanaman memang aku perbanyak sendiri. Awalnya dari hanya punya 1 pohon, lalu aku perbanyak dengan cara mencacah, hingga bisa menghasilkan 8 hingga 10 pot dalam waktu 1 bulan. Berkat banyak ilmu yang kudapatkan dari Google dan insight dari beberapa teman ‘pertanaman’ di media sosial, kini aku bisa menghasilkan hingga 20 pot tanaman sebulan!
Strings of Hearts Variegarta, salah satu tanaman jualanku di @PlenyPlants.Shop
Tanaman yang sudah siap dijual biasanya aku percantik dengan pot-pot yang bagus. Disesuaikan dengan jenisnya, ada juga beberapa tanaman yang sengaja aku taruh di pot terracotta alias tanah liat. Setelah itu aku foto detail-detail tanamannya dengan menggunakan kamera handphone. Kemudian aku posting di instagram dan status WhatsApp-ku untuk memancing pembeli :)
Berkutat di dunia pertanaman ternyata hal yang mengasyikkan buatku. Usut punya usut, ternyata hobi ini menurun dari ibuku yang juga seorang pecinta tanaman. Beliau juga banyak memberikan ide-ide dan juga ilmu dalam bertanam.
Memang, berjualan tanaman nggak semudah dan mengasyikkan yang dibayangkan, kok! Ada saja tanaman-tanaman yang gagal aku rawat alias mati. Dengan begitu artinya aku juga harus belajar lagi, apa penyebab kematian tanaman itu, dan apa yang seharusnya dilakukan agar tidak mati, dengan begitu aku bisa mengatur modalku lebih baik lagi.
Monstera Variegata dan Epipremnum Variegata tanaman jualanku di @PlentyPlants. Shop
Kini, sudah menginjak tahun ke-3 sejak aku memulai berjualan tanaman secara online, aku sudah menjual kurang lebih 200-an pot tanaman dengan beragam jenis. Buatku jumlah segitu cukup fantastis, mengingat banyak sekali saingan di dunia maya yang juga menjual tanaman online.
Nah, tahun 2023 menurutku tak berbeda dengan masa sulit saat pandemi melanda. Seperti yang sudah kita ketahui bahwa tahun 2023 akan ada resesi ekonomi di dunia. Persiapanku menghadapi resesi di tahun depan sudah kumulai sejak awal tahun ini, yaitu dengan mengikuti kelas-kelas webinar Sisternet, yang tentunya sarat dengan ilmu yang bermanfaat bagi pemilik bisnis.
Kesiapanku menghadapi resesi nanti juga harus siap dalam hal literasi finansial. Terutama dalam hal pengembangan bisnis dan pengelolaan modal. Aku ingin sekali mengembangkan usahaku ini lebih baik dan lebih besar lagi. Aku ingin membuka offline store di tempat baru yang tentu saja akan memerlukan tambahan biaya untuk menyewanya. Selain itu aku juga ingin memberikan yang terbaik bagi para pelanggan online-ku yang berada di luar kota dengan menghasilkan foto-foto yang tambah ciamik dengan menggunakan kamera mirrorless, bukan kamera handphone lagi :)
Selain itu juga aku ingin leveling-up bisnisku ini dengan lebih kekinian dan meningkatkan branding. Aku ingin sekali belajar membuat Reels di Instagram atau TikTok mengenai bisnisku ini sehingga lebih menarik pembeli dan bisa dikenal banyak orang. Tak hanya itu, dengan meningkatnya teknologi dan literasi digital saat ini, aku ingin belajar menggunakan dan memasang iklan-iklan yang ada di media sosial untuk bisnisku ini.
Untuk goals-ku itu aku membutuhkan biaya yang nggak sedikit tentunya. Nah, itulah mengapa aku mengikuti program Sisternet Kompetisi Modal Pintar 2023 ini. Dengan total hadiah sebesar 200 Juta ini semoga aku bsia menjadi salah satu pemenangnya. Lumayan banget, kan, dengan hadiah modal tersebut aku bisa memperluas bisnisku ini. Kurang lebih biaya yang sudah aku kalkulasi sebagai berikut:
- Sewa tempat untuk toko tanaman hias per tahun Rp. 8.000.000
- Kamera untuk foto yang lebih keren Rp. 3.000.000
- Menambah koleksi tanaman untuk dijual (collector piece plants) Rp. 5.000.000
- Biaya iklan di Instagram Rp. 1.000.000
- Biaya perawatan tanaman Rp. 2.000.000
Total biaya yang kubutuhkan: Rp. 19.000.000
Aku sangat ingin menjadikan ini menjadi sebuah ladang penghasilan yang bisa aku lakukan untuk membantu perekonomian keluarga. Karena faktanya, banyak yang tak menyadari bahwa bisnis tanaman online ternyata mampu mengubah nasib menjadi lebih baik, serta bisa juga membantu menghijaukan bumi, lho!