Hai Sister,
Perkenalkan, namaku Shinta. Aku adalah lulusan S1 Elektro, pernah bekerja dan berkecimpung di dunia IT selama 4 tahun. Di antara kejenuhanku bekerja sebagai karyawan, aku tersadar bahwa aku mempunyai passion di dunia fashion.
Di tahun 2009, aku memutuskan mengambil kursus Tata Busana program 1 tahun. Setelah lulus dari kursus tersebut, aku melanjutkan dengan beberapa short course di desainer ternama Indonesia. Sembari mempelajari dunia tata busana, aku juga membuka mata tentang dunia bisnis, dengan membaca buku dan mengikuti berbagai seminar tentang bisnis.
Terlahir bukan dari keluarga bisnis, aku sadar bahwa masih banyak yang harus aku pelajari untuk masuk ke dunia bisnis. Lalu, aku mengambil S2 jurusan Bisnis, dan tepat disaat aku menyelesaikan S2, pandemi melanda, dan memaksaku untuk tinggal di rumah. Dan, inilah awal dari perjalananku untuk mulai membangun bisnis fashion. Aku mulai mencari konsep bisnis fashion yang sesuai, mencari supplier kain, model baju, penjahit, staf administrasi, dll.
Dan akhirnya, aku memutuskan untuk fokus mengeksplorasi dan menggali kekayaan Wastra Nusantara, seperti batik, tenun, jumputan, songket, dll, dengan konsep bisnis baju jadi (ready to wear), dengan fokus awal di office wear, dan akan terus mengembangkan ke kategori-kategori lainnya seperti casual, modest, dan big size.
Dimulai dengan online, aku menjual baju di media sosial dan berbagai marketplace. Dan ketika pandemi mulai reda di Januari 2022, aktivitas berjualan di pameran pun dimulai.
Aku berusaha mengembangkan bisnis dengan aktif mengikuti berbagai kegiatan, seperti bergabung dengan berbagai komunitas bisnis seperti komunitas UMKM, komunitas digital marketer, mengikuti pameran (bazaar), mengikuti kegiatan UMKM, dll.
Aku ingin memajukan Kain Indonesia dengan menciptakan baju-baju yang nyaman, model yang modern (fashionable), dan kualitas yang baik untuk digunakan sehari-hari, untuk meningkatkan penggunaan kain Indonesia di masyarakat, sehingga semakin dikenal tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di luar negeri, sekaligus untuk melindungi kain Indonesia dari ancaman punah ataupun diakui oleh negara lain.
Selain memperhatikan model dan kualitas, salah satu hal yang dipersiapkan agar kain Indonesia #BeraniNaikKelas dan #GoGlobal adalah dengan menciptakan baju dengan ukuran standar internasional, tidak hanya menggunakan ukuran standar S M L, tapi juga dapat dikonversi ke ukuran Amerika (US) 4 6 8, dst atau ukuran Eropa (EU) 32 34 36, dst, sehingga layak untuk dipasarkan dan disandingkan dengan brand terbaik Indonesia maupun luar negeri.
Tujuan aku mengikuti #Sispreneur ini adalah aku ingin mengembangkan usahaku lebih besar. Aku ingin lebih bisa mengeksplorasi kain-kain dari seluruh Indonesia terutama dari daerah terpencil, membeli mesin-mesin yang berkualitas sehingga menghasilkan jahitan yang baik. Dan secara marketing, untuk offline, ingin lebih banyak ikut bazaar atau membuka toko di berbagai kota di Indonesia, dan secara online, ingin menggunakan digital marketing seperti iklan berbayar agar bisa meraih target market yang lebih luas, dengan tujuan meningkatkan brand awareness dan meningkatkan penjualan.
Dan bisnis fashion ini, tidak hanya untuk menyalurkan hobby dan passion ku di bidang tata busana, tetapi juga bisa meningkatkan perekonomian keluarga. Serta, semoga bisnis fashion ini juga bisa berkontribusi membantu ekonomi para pengrajin kain dan ikut membantu pemerintah untuk melestarikan kain Indonesia.