Halo Sisters! Kenalin aku Fathiya Multazam usia 24 tahun, orang-orang biasa memanggilku Pathi. Aku memulai usaha Pathi’s Chocolade saat duduk dibangku kuliah di Monas Pacific Culinary Academy pada tahun 2017. Yes, Culinary Academy alias Akademi Kuliner. Orang-orang lebih sering mengenalnya dengan sebutan ‘Sekolah Masak’. Aku memiliki tekad ingin sekali memiliki bisnis sebelum lulus. Pada awalnya, Aku berjualan berbagai macam pastry, apple pie dan cake lainnya. Namun karena teman-temanku sebagian besar tinggal di luar kota sehingga kesulitan untuk mencicipi kue buatanku. Dari situ Aku mulai berfikir bagaimana caranya agar Aku bisa membuat suatu produk yang mudah diproduksi, tahan lama dan bisa dikirim kemana-mana. Akhirnya munculah ide Chocolate in Jar.
Semuanya berawal dari Chocolate in Jar, dari awal tahun 2017 saat Aku hanya sendiri mengerjakan semuanya dengan rata-rata penjualan 300 pcs/bulan, kini tahun 2022 Pathi’s Chocolade memiliki tim sebanyak 12 orang dengan kapasitas mencapai belasan ribu pcs/bulan. Banyak sekali suka dan duka yang Aku rasakan selama 4 tahun ini. Salah satu ceritanya yaitu pada bulan April 2020, awal-awal pandemi. Yang sekaligus merupakan batu lompatan terbesar untuk kami. Saat itu kami mengubah sistem menggunakan alur distribusi Agen, yang sebelumnya kami hanya menggunakan reseller yang realitanya sering datang dan pergi. Kami rapikan sistem, buat alur distribusi dari agen -> reseller -> end customer. Dan saat itupun BOOM orderan meningkat drastis. Naik lebih dari 1000%. Kami langsung menghire 8 orang pegawai untuk memenuhi permintaan yang membludak. Kami pindah ke rumah khusus untuk dijadikan lokasi produksi Pathi’s Chocolade. Dan tentunya semua proses itu tidak mudah melihat semuanya terjadi secara tiba-tiba yang memaksa kami untuk belajar lebih cepat. Kami yang awalnya menerima orderan 300-600 pcs / bulan harus mencukupi permintaan ribuan sampai belasan ribu pcs perbulannya.
Tepat sekali momen pandemi, dimana sebagian besar bisnis lainnya tumbang terjun payung, disaat yang bersamaan Pathi’s Chocolade sedang naik-naiknya. Kok bisa ya lagi pandemi tapi justru bisnisnya naik drastis? Yes, karena setelah banyak belajar dari beberapa rekan berpengalaman, berguru ke ahlinya hingga membuat keputusan merapikan sistem dan membuka peluang usaha disaat banyak sekali pekerja yang dirumahkan, disitulah lapangan pekerjaan sangatlah dibutuhkan. Peluang Agen yang kami tawarkan sangat disambut dengan baik. Meskipun Kami telah membatasi setiap kota/kabupaten satu agen, tetap ada beberapa orang yang memohon dan rebutan untuk daftar. Kami sangat terharu. Bahkan ada satu kisah menarik yang tidak bisa Aku lupakan. Aku ingat sekali pada saat itu Agen untuk wilayah Jakarta sudah ditempati, namun ada ‘Calon Agen’ Jakarta lainnya yang menghubungiku via whatsapp dan bercerita panjang mengenai kondisi keuangan keluarganya yang berada diujung tanduk sebab suaminya yang di phk sekaligus memohon sekali agar Aku menambah slot keagenan Jakarta. Karena melihat situasi yang seperti ini dan besarnya potensi daya beli kota Jakarta akhirnya Aku dan tim memutuskan untuk membagi slot keagenan Jakarta menjadi beberapa wilayah seperti Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat dan Jakarta Utara. Sejak saat itulah kami sadar kembali bahwa bisnis ini benar-benar merupakan wadah yang tepat untuk saling membantu terutama dalam hal pemberdayaan perempuan.
Melihat perkembangan industri cokelat yang menjanjikan, membuatku berfikir jauh kedepan. Ternyata Indonesia merupakan negara penghasil kakao terbesar ketiga di dunia dengan produksi mencapai 659,7 ribu ton pada 2020, berdasarkan data dari WorldAtlas. Sebuah angka yang sangat besar. Pohon cokelat tergolong tumbuhan tropis, sehingga cocok dengan kultur tanah dan iklim di Indonesia. dan Cokelat merupakan salah satu kekayaan alam unggulan negara ini. Sayang banget rasanya kalau potensi hasil kekayaan alam asli Indonesia tidak dimanfaatkan dengan baik oleh warganya sendiri. Indonesia juga merupakan satu-satunya dari lima besar negara penghasil kakao yang tidak terletak di Afrika, melainkan di Asia Tenggara.
Dengan perkembangan pesat produksi cokelat di Indonesia ini, tentunya memberikan dampak yang sangat baik untuk perekonomian masyarakat terutama kesejahteraan para petani. Bagaimana tidak? Sekitar 87,4 % perkebunan dikelola sendiri oleh para petani, dan hanya 12,6 % yang dikelola pemerintah maupun swasta. Disamping itu, Melihat banyaknya produk impor yang mudah masuk ke Indonesia menjadikan motivasi tersendiri untukku bahwa Indonesia juga memiliki kualitas produk terbaik yang layak dicicipi oleh dunia. Rasa cinta akan produk lokal harus ditanamkan. Ini merupakan peluang emas untuk memberikan dampak nyata untuk masyarakat serta kesempatan besar untuk mengharumkan nama bangsa.
Saat ini, Aku dan tim ingin sekali melakukan scale up untuk memperluas lokasi produksi dan memiliki rencana 1-2 tahun kedepan untuk mulai bekerjasama langsung dengan para petani cokelat di Jawa Timur. Dengan fasilitas yang memadai dan akses relasi yang mendukung, akan memudahkan terwujudnya mimpi ini. Tentunya dengan adanya dukungan berupa dana dan kelas inkubasi dengan mentor-mentor berpengalaman dari program #Sispreneur ini adalah jawaban yang sangat tepat. Karna jika kita ingin scale up tentunya harus dibersamai dengan Ilmu, Mindset dan Mental yang Siap.
Saat ini, Aku dan tim ingin sekali melakukan scale up untuk memperluas lokasi produksi dan memiliki rencana 1-2 tahun kedepan untuk mulai bekerjasama langsung dengan para petani cokelat di Jawa Timur. Dengan fasilitas yang memadai dan akses relasi yang mendukung, akan memudahkan terwujudnya mimpi ini. Tentunya dengan adanya dukungan berupa dana dan kelas inkubasi dengan mentor-mentor berpengalaman dari program #Sispreneur ini adalah jawaban yang sangat tepat. Karna jika kita ingin scale up tentunya harus dibersamai dengan Ilmu, Mindset dan Mental yang Siap
Melalui Pathi’s Chocolade ini, Aku bisa memberikan banyak sekali manfaat terutama dalam pemberdayaan perempuan dan masyarakat. Dimulai dari tim Pathi’s Chocolade, Agen dan reseller yang hampir seluruhnya adalah perempuan. Membimbing dan membina mereka untuk menjadi perempuan yang lebih produktif. Selain itu, beberapa kali kami mengadakan program Charity dengan berbagai lembaga. Salah satunya kolaborasi dengan ACT dalam program Shopping Charity.
By the way, Sisters boleh mampir dan intip Instagram https://www.instagram.com/pathis_chocolade dan Tiktok https://www.tiktok.com/@pathis_chocolade untuk mengenal Kami lebih jauh hehe. Harapannya dengan mengikuti Kompetisi #Sispreneur ini, Kami bisa #BeraniNaikKelas dan suistainable sehingga mampu maju Go Global dan mengharumkan nama negeri.