Hai sisters!
Perkenalkan nama saya friesta, saya seorang ibu rumah tangga dengan 2 anak. Kegiatan berdagang ini saya awali pada tahun 2013. Ketika tahun itu saya masih berstatus mahasiswa dan bekerja di salah satu perusahaan swasta. Tujuan berdagang saya adalah mengikuti hobi dan mencari tambahan penghasilan.
Pada tahun 2016 saya menikah, saya memutuskan untuk resign dari pekerjaan, karena saya ingin fokus pada keluarga kecil saya dan melanjutkan aktvitas berdagang. Karena menurut saya, dengan berdagang dirumah saya bisa berbisnis dan mengurus rumah tangga saya.
Pada saat itu saya jualan baju dan jilbab. Untuk mendapatkan barang, saya harus ke pasar untuk mencari barang yang akan saya jual. Pada saat ada pandemic covid 19, saya mengikuti arahan dari pemerintah yang mengurangi aktivitas diluar rumah dan saya hampir tidak pernah ke pasar untuk mencari barang dagangan. Di saat itu, banyak pedagang baju yang membanting harga pakaian, Sehingga saya menghentikan aktivitas berdagang saya.
Pada saat itu juga, perekonomian di keluarga saya mengalami guncangan akibat pandemic tersebut. Namun, saya mencoba untuk mencari cara bagaimana melanjutkan aktivitas jualan saya dengan cara mencari strategi marketing di saat pandemic ini.
Akhirnya saya menemukan ide bisnis yang menarik di salah satu aplikasi media sosial (TIKTOK), yaitu berjualan pakaian thrift. Mengapa saya memilih pakaian thrift ? karena menurut saya, dengan bisnis pakaian thrift ini,kita bisa menjual barang barang branded dengan harga terjangkau.
Barang yang saya pilih untuk jualan thrift masih seputar pakaian. Ketika diawal jualan thrift ini saya membeli 1 karung bal segel dan saya mensortir sesuai harga jualnya. Ketika itu saya masih melakukan semua sendiri dan dibantu oleh suami ketika pulang kerja. Saya mencoba menjual lewat salah satu aplikasi media sosial TIKTOK dengan fasilitas “LIVE STREAMING”.
Antusiasme pasar di aplikasi ini sangat besar. Sehingga berjalannya waktu saya merasakan kewalahan untuk menerima orderan dari customer. Kemudian saya memberanikan diri untuk merekrut admin media social. Dimana tugasnya membantu mengelola media sosial dan live streaming untuk berjualan.
Namun usaha tetaplah usaha, tidak semulus yang dibayangkan banyak orang. Setiap usaha pasti mengalami pasang surut. Begitu juga dengan bisnis saya ini, persaingan harga diantara pedagang juga tidak bisa dielakkan. Namun dengan permasalahan tersebut, saya mencari cara agar bisnis saya ini masih bisa bertahan dengan cara membuka paket usaha yang reseller bisa memilih sendiri barang barang yang akan dibelinya, sehingga reseller merasa puas dengan barang barang yang akan mereka jual kembali. Dan di onlineshop kita kalau barang yang diterima kekecilan atau kebesaran barang bisa di tukar ( di retur ).
Saya memberikan suasana kekeluargaan diantara para karyawan. Sehingga mereka merasa tidak terbebani ketika sedang bekerja dan dapat bekerja dengan senang. Selain itu saya memberikan bonus ketika target penjualan bulanan sudah terpenuhi, sehingga mereka dapat bersemangat untuk berjualan “LIVE STREAMING” di TIKTOK . Dengan insentif ini saya melihat mereka bisa dengan semangat dalam berjualan dan memberikan pelayanan yang baik ke para customer. Karena moto kami di toko ini adalah memberikan pelayanan yang semaksimal mungkin sehingga customer tidak kecewa dengan toko kami.
Tujuan saya mengikuti #Sispreneur dari Sister net ini adalah saya ingin mempunyai offline store di depan rumah dan butuh biaya untuk merenovasinya. Selain itu juga saya ingin mengikuti banyak kelas tentang branding dan marketing untuk menscale up bisnis agar bisnis saya naik kelas.
Saya ingin bisnis yang saya jalani ini tidak hanya bermaanfaat untuk keluarga saya tapi juga bisa bermanfaat untuk orang lain, dengan cara membuka peluang usaha atau paket usaha yang bisa dijangkau untuk orang lain dan membuka lapangan pekerjaan untuk yang membutuhkan.