Hai Sisters!
Kamu sering dengar istilah User Generated Content (UGC)? UGC adalah semua konten yang dibuat oleh pengguna dari produkmu. Mulai dari gambar, video, testimoni, dan lain sebagainya. Jadi, alih-alih kamu yang melakukan pemasaran, pengguna lah yang akan melakukan pemasaran produk dari bisnis kamu dengan sukarela.
Cara membuatnya untuk konten marketing juga mudah. Kamu bisa menggunakan hashtag tertentu di media sosial, meminta pengguna untuk men-tag akun brand resmi, mendorong pengguna untuk me-review produk, hingga meminta secara langsung kepada pembuat konten.
Contoh UGC yang sering kamu lihat antara lain, postingan para penikmat kopi merk tertentu di Instagram, video Youtube petualangan seseorang dengan menggunakan merek kamera yang sengaja ditampilkan, kontes desain merek tertentu, kontes membagikan foto kemasan sebuah merek, dan sebagainya.
Kelebihan UGC antara lain, yatu:
- Lebih dari 90% orang percaya rekomendasi orang lain daripada iklan brand tersebut.
- Lebih hemat biaya karena UGC melakukannya dengan sukarela.
- UGC ini bisa membantu mengoptimalkan content marketing.
Lalu, bagaimana agar UGC yang kamu gunakan dapat maksimal? Ini dia langkah-langkahnya!
1. Selalu Minta Izin
Tak peduli jenis konten yang dibuat oleh pengguna, kamu harus meminta izin untuk menggunakannya. Jika kamu menggunakan UGC begitu saja tanpa izin, hal tersebut justru akan meninggalkan kesan buruk bagi para pengguna. Sebab, kamu sama saja mencuri hasil kreasi mereka.
Jadi, mintalah izin terlebih dahulu. kamu bisa mengirimkan email, meninggalkan komentar di postingan mereka atau mengirimkan pesan ke inbox. Tunjukkan juga bahwa kamu menghargai konten mereka dengan memujinya. Dengan begini, pengguna merasa dihargai dan dengan senang hati memberikan izin kepada kamu.
2. Mencantumkan Sumber
Walaupun kamu sudah mendapatkan izin, tetap jangan lupa untuk mencantumkan sumber dari UGC tersebut. kamu bisa mencantumkan sumber dengan tag username di media sosial, tulis website milik pengguna, tulis channel YouTube mereka, atau sekedar sebut namanya secara langsung.
Mencantumkan sumber berarti kamu menghargai si pembuat konten. Dengan begitu, mereka akan lebih semangat menggunakan produk kamu di kemudian hari. Selain itu, mencantumkan sumber juga bisa meyakinkan konsumen kamu secara keseluruhan bahwa konten tersebut benar-benar asli buatan dari konsumen.
Oh ya, jika kamu berencana memasang UGC di berbagai media sosial sekaligus, jangan lupa untuk bertanya kepada pembuat apakah ia juga punya akun di media sosial tersebut. Misal, kamu ingin membagikan UGC dari Instagram ke Facebook. Nah, kamu bisa bertanya apakah ia juga punya akun Facebook yang bisa kamu tag.
3. Tawarkan Imbalan
Jika kamu ingin konsumen selalu memberikan UGC, tawarkanlah imbalan kepada mereka. Ada banyak cara untuk memberikan imbalan. Mulai dari mengadakan kontes, memberikan diskon merchandise bagi yang kontennya ditampilkan, dan masih banyak lainnya.
Namun, jangan terlalu fokus memberikan imbalan pada pembuat UGC. Sebab, berdasarkan survey, hanya 32% saja pengguna yang membuat UCG karena iming-iming imbalan. Sementara itu, 60% mengatakan bahwa mereka membuat UGC untuk mendapatkan likes atau agar kontennya ditampilkan.
4. Pastikan Pengguna Tahu Konten Apa yang kamu Cari
Pembuat UGC ingin konten mereka ditampilkan. Oleh karena itu, kamu perlu memberitahu mereka jenis konten apa yang kamu cari. Jelaskan secara spesifik mungkin agar memudahkan pengguna untuk membuat konten yang kamu butuhkan.
Setelah kamu tahu apa yang dibutuhkan, segera sebar info tersebut. kamu bisa melakukannya melalui postingan, stories, bio akun, di website, di toko fisik, hingga di bungkus produk sekalipun.
Jangan lupa juga untuk menjelaskan syarat dan ketentuannya. Misal, “gunakan hashtag ini…” atau “tinggalkan review di website dengan mencantumkan foto produk…” dan lain sebagainya.
5. Gunakan Fitur Pencarian
Jangan hanya berfokus mengumpulkan UGC di media sosial saat akun kamu di-tag atau saat pengguna menggunakan tagar brand. Kamu harus tetap aktif mencari UGC di media sosial apabila ada konten berkualitas yang terlewat.
Jika kamu menemukan konten yang sesuai, segera hubungi pengguna tersebut dan minta izin. Jangan lupa juga untuk memberitahu pembuat mengenai kampanye UGC yang kamu jalankan. Supaya pembuat menerapkan syarat dan ketentuan yang sesuai di konten yang ia buat di kemudian hari.
6. Pelajari User Generated Content yang Kamu Kumpulkan
UGC ternyata juga bisa menjadi sarana untuk melakukan riset pasar, lho. Kamu cukup melihat dan menganalisis berbagai UGC yang telah masuk. Dari situ, kamu akan mengetahui kebiasaan konsumen yang nantinya bisa dimanfaatkan untuk strategi marketing selanjutnya.
Misal, kamu menemukan bahwa konsumen cenderung menggunakan produk kamu berbarengan dengan produk lainnya. Nah, dengan begini kamu menemukan peluang untuk melakukan kolaborasi dengan brand lain di strategi marketing selanjutnya.
Jadi, kamu tertarik untuk menggunakan UGC sebagai salah satu strategi marketing produkmu, Sisters?