Bismillahhirrahmannirrahiim
Hai sisters!
Supaya afdhol, dimulai kenalan dulu ya. Namaku Dwi dan lebih akrab dipanggil Aira. Aku lahir di kota pahlawan yaitu Surabaya sedangkan saat ini berdomisili di Surakarta/solo, Jawa Tengah. Saat ini aku sebagai seorang istri dan sekaligus menjalankan sebuah bisnis rintisan yang sudah berjalan sejak 2017 sebagai aktualisasi diriku dan mimpiku.
Singkat cerita, aku sudah memulai jualan saat bersekolah SMK di kota surabaya, berlanjut hingga ke tingkat perguruan tinggi manajemen bisnis. Berbekal pengalamanku berjualan plus pendidikan, maka disela-sela kuliah aku mendalami dan mempraktekkan ilmu bisnis tersebut. Awalnya ikut bekerja part-time, hingga kemudian bisa menjalankan bisnis bersama dengan beberapa partner di dunia penjualan otomotif, properti dan trading. Di usia yang relatif muda yaitu 21-23 tahun aku berhasil mendapatkan apa yang kuimpikan sejak aku masih di bangku sekolah, terutama dalam hal materi, pergaulan dan lain sebagainya.
Hingga pada suatu titik, aku mendapatkan kendala dalam menjalankan bisnisku, mulai dari partner yang tidak amanah, pelanggan yang tidak tertangani dan segala macam kendala yang semakin lama membuat bisnis yang kujalankan semakin tidak terkendali dan cenderung merugi semakin dalam, sehingga menyisakan hutang hingga diangka milyaran. Di samping itu pula, orang tuaku juga tidak memberikan dukungan jika aku menempuh jalur wiraswasta, beliau sangat bersikeras agar aku memilih mendaftar sebagai aparatur negara, atau bahasa lainnya yaitu PNS. Maka makin lengkaplah semua penderitaan. Huhuu...??
Kondisi ini sangat memberiku pelajaran berharga yang tidak kudapat di perkuliahan. Aku jadi mengetahui karakter orang-orang terutama yang mengaku teman, mengaku sahabat yang tentunya selalu tampak manis di depan ternyata berbalik 180 derajat ketika aku dalam keadaan sulit. Butuh waktu beberapa tahun untuk bangkit dari kondisi terpuruk dan menyadari bahwa aku harus berdamai dengan diriku, dan sepenuhnya menyadari bahwa kegagalan, kondisi terpuruk, kebahagiaan, kesuksesan dan impian adalah tanggung jawabku. Jadi di sini aku perlahan berhenti menyalahkan orang lain dan sepenuhnya sadar, bahwa akulah yang harus banyak belajar, rendah hati, menerima keadaan kemudian ambil tanggung jawab apa yang telah dan yang akan terjadi di hidupku. Aku mulai bangkit, hijrah berubah ke jalan yang lebih baik. Aku selalu ingat apa kata guruku, ada sebuah ayat yang menyebutkan bahwa "Allah tidak akan merubah suatu kaum kalau tidak kaumnya sendiri yang berusaha merubah". Bismillah aku harus menolong diriku untuk bangkit.
Aku me-restart ulang bisnis dan tujuan hidup ke depan dimulai dari apa yang aku bisa, mulai kerja paruh waktu kembali, hingga reselleran mungkin lebih dikenal dengan sebutan broker, makelar dan sebagainya. Sejujurnya aku adalah orang yang tidak mau ribet dengan yang namanya teknologi, kecanggihan digital dan hal-hal lain yang aku memang tidak paham. Cukup lama terbuai dengan apa yang ku yakini hingga sampai pada titik bahwa hidup saat ini ya berdampingan dengan teknologi, dengan dunia digitalisasi. Kembali lagi ke tahapan bahwa aku harus berubah lagi agar bisa berdampingan dengan teknologi. Belajar pelahan-lahan agar tidak ketinggalan terlalu jauh dan Alhamdulillah bertemu dengan jodohku (suami) yang cukup memahami teknologi digital, marketing digital. Sehingga semakin lengkaplah hidupku. Ini juga salah satu berkah yang kudapatkan dari aku hijrah, tidak hanya hijrah secara perbaikan diri (self development), tetapi aku benar-benar hijrah dan pindah secara fisik ke kota lain, yaitu Yogyakarta dan pada akhirnya diboyong suami untuk pindah ke Solo, Jawa Tengah.
Membangun rumah tangga adalah awal fighting kami, aku dan suami bersama-sama memutuskan untuk berbisnis dengan segala keterbatasan. Kami sadar bahwa kekuatan kami di marketing, kami bergerak menjadi reseller fashion bekerjasama dengan supplier-supplier yang ada di sekitar kami dengan nama hijabq.id (www.hijabq.id) dan mengembangkannya di ranah online dengan membuat website dan mempromosikannya melalui sosial media. Sejak 2017, Alhamdu lillah dengan skill digital marketing kami mengumpulkan ribuan mitra penjualan yang didominasi oleh kaum perempuan terutama ibu-ibu, atau bahasa kerennya emak-emak dan tersebar di seluruh wilayah di Indonesia. Secara tidak langsung hal ini memberikan dampak penjualan yang signifikan.
Dalam proses membina kami sharing apa yang kami bisa, diantaranya: cara promosi di sosial media, cara melayani pembeli secara online, cara menentukan harga, intinya apa yang kami bisa, kami sharingkan ke mitra kami. Hingga kami juga sadar, bahwa ini butuh the next step, agar mitra penjulan kami tidak stagnan, tetapi mereka bisa berkembang lebih besar lagi. Bukan hanya sebagai mitra penjualan, tetapi juga bisa membuat brand untuk mereka sendiri.
Agar berbeda dengan bisnis lain, kami menawarkan kepada mitra kami agar mereka mulai berjualan dengan merk mereka sendiri, ya bahasa sederhananya layanan kami adalah sarana layanan whitelabel fashion. Mitra boleh memberikan nama, merk atas produk yang dijual yang diambil dari hijabq.id. Hal-hal sederhana dimulai dari hang-tag, label jahit, kemasan dengan nama online-shop nya mereka sendiri kami siapkan semaksimal mungkin. Dengan cara ini pula produk-produk nya bisa bersaing atau minimal berbeda dengan yang ada di pasaran, terutama di pasar marketplace, karena kami juga tidak mau para mitra bertarung harga dengan komoditi yang berasal dari luar negeri. Strategi ini membuat para mitra lebih percaya diri karena yang dijual adalah brand miliknya, dan juga produsen/supplier lokal tetap bisa gagah berdiri dengan adanya permintaan produksi karena efek dari penjualan para mitra.
Produk-produk yang dikirim oleh hijabq, untuk para mitra penjual
Para mitra penjualan kami bekali langkah sederhana dalam memasarkan produknya, kami membuatkan sebuah link website di mana link tersebut berisi katalog-katalog produk yang dipasarkan. Hijabq juga mengadakan sebuah kampanye, sebar tautan dapat orderan. Sehingga dengan mudah dan cepat para mitra mempromosikan katalog produk-produk yang tersedia.
Link di halaman sederhana tersebut ketika di klik, akan mengarah ke channel-channel katalog produk yang cukup lengkap. Mulai dari fashion anak, produk exclusive, produk batik, dan lain sebagainya. Sangat-sangat memudahkan para wanita, terutama yang mengaku gaptek.
Oya, sebagai info kami bekerjasama dengan para supplier, industri garmen, konveksi dan pemilik merk dalam rangka membantu menyalurkan produk - produk mereka. Apalagi banyak para pemilik produk yang terkendala dalam memasarkan produknya, maka apa yang kami lakukan bisa membantu dari 2 sisi. Yaitu para pemilik produk menjadi terserap produknya oleh pasar, dan para mitra penjualan kami mendapat banyak pilihan produk yang bisa dijual. Di lain sisi, kami juga tetap ingin lebih membesarkan mitra penjualan, sehingga kami meminta izin kepada para supplier tentang hak rebranding, whitelabel yang tujuannya agar mitra kami menjadi lebih leluasa bergerak dan berkembang dalam bisnis yang dijalaninya. Beberapa supplier dan rekanan ada yang mendukung, ada yang tidak, wajar sih menurutku. Tetapi ini tidak menyurutkan langkah untuk membesarkan mitra penjualan kami.
Dari tahun 2017 hingga 2019 hijabq.id mengalami peningkatan yang luar biasa pesat, di mana yang awalnya hanya puluhan pieces, maka di tahun ke tiga bisa menembus ribuan pieces. Tibalah saat awal tahun 2020, di mana seluruh dunia mengalami pandemi, yang memporak porandakan bukan hanya sektor ekonomi, sekaligus kesehatan menjadi concern semua pihak. Di tahun 2020 hingga 2021 cukup banyak pasang surut yang dialami hijabq, mulai dari mitra yang beguguran, supplier yang tidak berproduksi dan hal-hal yang mungkin tidak bisa saya ceritakan semuanya. Di tahun ini pula kami memikirkan kembali, me-redifine hijabq mau di bawa ke mana agar bisa memberikan manfaat lebih luas lagi kepada semua pihak yang berkaitan dengan hijabq.id.
Sistem hijabq.id sangat simpel, berbekal website sederhana, telegram dan whatsapp untuk melayani mitra kami. Di mana hal ini banyak keterbatasan, diantaranya data yang tersebar di beberapa tempat, tidak adanya pusat kontrol agar mudah memantau pergerakan bisnis dan banyak hal-hal lain yang mengakibatkan hijabq seperti jalan di tempat.
Kami berkonsultasi, berdiskusi dengan rekan, dengan para senior di bisnis, guru-guru kami dan memutuskan hijabq.id menjadi agregrator (fashion inkubasi) karena dengan begini kami lebih leluasa pergerakannya dalam membantu para stakeholder yang saling berkaitan di hijabq.id.
Untuk mewujudkan fashion agregator yang bisa diandalkan tentunya kami memerlukan sarana teknologi yang lebih mudah dalam penggunaannya, kontrol terpusat dan tujuan utama kami bisa memudahkan semua pengguna dalam mendapatkan pelayanan maksimal dari hijabq.id
Teknologi yang akan digunakan berupa aplikasi berbasis mobile web, yang bisa mengakomodir mitra dalam memilih produk, menyiapkan halaman penjualan untuk mereka (mall online/toko online), mendapatkan layanan dari supplier sesuai kebutuhan mereka, bahkan suatu saat platform aplikasi ini bisa menjadi wadah para fashion desainer dalam mengembangkan kreativitasnya, kemudian dibeli lisensinya oleh mitra kami, selanjutnya diproduksi oleh konveksi atau garment rekanan kami, dan produk yang dihasilkan dijual langsung oleh mitra kami. Juga memudahkan para brand owner dalam memasarkan produknya, karena sudah tersedia mitra-mitra penjualan yang siap memasarkan.
Platform ini juga akan mempermudah mitra penjualan, di mana mereka akan mendapatkan mall online/toko online yang berisi produk-produk pilihan mereka. Mereka cukup sebar link toko online nya ke berbagai channel (misal: whatsapp, sosial media) dan sebagainya. Kemudahan-kemudahan ini harapannya memberikan peluang besar bagi para emak-emak, kaum wanita yang pastinya ogah ribet-ribet dalam menjalankan usaha fashionnya.
Kami sangat berharap bahwa platform ini merupakan solusi kaum wanita untuk meng-empowering diri dan membantu perekonomian rumah tangga. Produk-produk yang nantinya disediakan pastinya up to date mengikuti perkembangan zaman dan para mitra penjual tidak perlu pusing untuk memikirkan teknis berjualannya, karena kusampaikan sekali lagi “sebar tautan, dapat orderan”
Tujuanku mengikuti #kompetisimodalpintar dari sisternet.id ini mewujudkan layanan agregator dalam wujud platform aplikasi yang awalnya hanya berbasis web simpel, whatsapp dan telegram bisa menjadi berbasis aplikasi yang bisa diandalkan, bisa mengakomodir kebutuhan pengguna, memudahkan pengukuran dan menentukan arah bisnis, sehingga kami bisa melayani stakeholder lebih maksimal. Bisa membantu jenjang karir wanita di dunia bisnis fashion, para desainer fashion, pemilik merk (brand owner), pihak supplier ke level yang lebih tinggi.
Tidak hanya itu saja dengan terwujudnya platform tersebut kami bisa membuat sebuah ekosistem terpadu dan meng-create lebih banyak peluang untuk pemberdayaan terutama para wanita dalam membantu mewujudkan perekonomian dan taraf hidup yang layak untuk keluarga, serta menguatkan peranan wanita mulai dari yang masih single, hingga para emak-emak pun bisa berdaya tanpa melupakan kewajiban atau kodratnya sebagai wanita untuk sukses di life (family), Spiritual and business.
Slogan kami sederhana: wanita berdaya, keluarga bahagia
"Stop menanti datangnya Prince Charming, jadilah perempuan mandiri, tangguh, dan berdaya. by Rouli Esther Pasaribu"