Tidak ada mimpi yang terlalu tinggi untuk dicapai, yang ada hanya niat yang terlalu rendah untuk melangkah. Sisters, pasti kamu tidak asing dengan kata-kata bijak penuh motivasi dari Bong Chandra di atas, kan? Rasanya relate banget sama hidup kita. Siapa yang setuju dengan pendapat Bong Chandra, salah satu motivator popular di kalangan anak muda tersebut? Aku sih yes dan setuju banget. Aku menanamkan tekad kuat dan meyakini bahwa dalam menjalani kehidupan di dunia, kita perlu bermimpi. Dengan memiliki harapan dan mimpi yang besar, kita akan selalu terpacu untuk menjadi seseorang yang besar pula.
Sebelum aku cerita banyak, seperti kata pepatah tak kenal, maka…. Kenalan dong! Hehe Namaku Ninis. Aku membangun seonggok mimpiku melalui brand Bloomster. Kenapa namanya Bloomster? Bloomster terdiri dari dua suku kata : Bloom dan Monster. Bloom artinya mekar merekah; sedangkan monster kami artikan sebagai sesuatu yang sangat besar. Maka dari itu, do’aku dan tim agar brand yang bergerak di bidang kerajinan bunga kering ini terus dapat berkembang dan sebagai wujud dari #BeraniWujudkanMimpi dengan melakukan ekspansi menjadi usaha besar di kemudian harinya.
Bloomster lahir dari langkah kecil dari gudang rumahku namun memiliki mimpi besar untuk terus berkembang. Ia hadir dengan segala keterbatasan untuk menawarkan sejumlah produk kerajinan unik dari bunga kering. Yuk, simak perjalananku mengembangkan bisnis bunga kering online di bawah ini.
Ceritaku Membangun Bloomster dari Nol
Sisters, pasti ngerasain banget kan setelah lulus kuliah semangat untuk mencari kerja meledak – ledak? Nah begitu pula denganku. Semangatku membara sekali. Aku lulus kuliah akhir 2016 dan sempat mencoba menjadi freelance di salah satu BUMN bidang Migas dan akhirnya menjadi karyawan tetap di perusahaan swasta bidang manufaktur. Namun, setelah dua tahun berlalu, semangatku memudar didera padatnya kerjaanku di kantor. Aku merasa perlu waktu untuk menyenangkan hatiku dan melepas penat. Disinilah aku menemukan cara, salah satunya dengan menyalurkan hobiku membuat kerajinan tangan. Nah, perjalananku dimulai pada awal tahun 2018. Aku mencoba – coba menggeluti kerajinan bunga kering modal searching tutorial di Youtube dan iseng - iseng membuat kreasi buket bunga kering sendiri.
Well, sebagai salah seorang anak milenial, aku memiliki semangat untuk menggali lebih dalam kemampuanku dalam menekuni dunia kerajinan bunga kering sekaligus dunia kewirausahaan. Hobiku yang aku tekuni dari awal tahun 2018 hingga bulan April 2018 mulai berkembang.Sebagai alumni ITB, aku tetarik mencoba peruntungannya menjual beberapa produk di acara wisuda April ITB sebagai titik awal Bloomster.
Produk yang dijual dalam acara wisuda antara lain dried flower bouquet mini. Hasil jualan yang didapat ternyata melebihi ekspektasi, sehingga aku memberanikan diri untuk bergerak dan kian berinovasi dalam rangka menciptakan kontinuitas dan inovasi produk. Beberapa hari setelahnya tepat tanggal 9 April 2018, aku pun mulai mengaktifkan Instagram @Bloomster.id dan mulai menerima orderan via whatsapp dan line@ dengan sistem ‘made by order’. Dan dari sinilah Bloomster lahir dan berkembang hingga detik ini.
Setelah memutuskan resign dari kantor dan menikah di tahun 2019, aku terus bermimpi untuk memiliki dried flower studio suatu hari nanti. Aku bersama seorang adik kelasku, Najla, merintis brand ini sepenuh hati dan sudah lebih dua tahun ini produk-produk kami pun semakin beragam dan kini kami sudah dapat melayani produk custom sesuai keinginan customer. Kami menjual berbagai jenis produk seperti buket bunga kering (berbagai model dan ukuran), dried flower in frame, pressed flower in frame, dried flower in vase, case hp, boutinnier, wristband dan Bride’s wreath dan masih banyak lainnya.
Aku pun tak menyangka, ternyata animo teman-teman online terhadap bunga kering cukup besar, lho! Sebuah kebanggaan tersendiri bahwa karya yang aku hasilkan diminati banyak orang dan memperoleh keuntungan dari hobi kecilku ini. Dari yang awalnya hanya laku terjual 1-5 barang per bulannya, kini aku bisa menjual 40 item produk mulai dari buket, frame ataupun akrilik setiap bulannya. Jumlah yang fantastis untukku mengingat persaingan florist di Jakarta sangat ketat. Banyak brand – brand besar yang berseliweran jualan di Instagram maupun Marketplace yang bikin aku minder karena Bloomster masih merintis.
Suka – Duka Merintis Bloomster
Bloomster merupakan salah satu dari sekian banyak online shop yang menyediakan berbagai kerajinan tangan crafting serba handmade yang bergerak di industri bunga kering. Seperti yang Sisters ketahui, bahwa industri bunga merupakan salah satu industri tak lekang oleh waktu yang terus berkembang sejak dahulu kala.
Siapa sih diantara sisters yang tidak suka jika diberi bunga oleh orang terkasih? Yap, benar sekali, bunga dijadikan bahasa universal bagi manusia yang sering dikaitkan dengan estetika, karena penampilan fisiknya yang menarik mata. Tak heran jika sampai saat ini banyak orang memakai rangkaian bunga sebagai pilihan untuk mengungkapkan perasaan atau diberikan sebagai hadiah kepada kekasih, sahabat, kolega, maupun keluarga di hari spesialnya.
Tidak hanya itu, industri bunga juga menjadi salah satu industri yang besar karena kebutuhan masyarakat yang menjadikan bunga sebagai simbol kasih sayang dan tepat untuk dijadikan hadiah. Sehingga bunga dijadikan kesan yang indah dan sempurna dalam perayaan maupun pemberian dalalm acara/event spesial.
Penggunaan bunga yang dikemas menjadi buket bunga atau hiasan lainnya masih banyak digunakan masyarakat untuk merayakan momen spesial dan dijadikan barang ‘wajib’ untuk momen tertentu seperti perayaan ulang tahun, pernikahan, lamaran hingga acara valentine, wisuda, dies natalis dan sebagainya. Sekarang pun banyak produk turunan bunga kering dengan menggunakan akrilik ataupun frame. Kecil tapi tetap manis dan dapat menjadi pajangan di ruang kamar ataupun ruang tamu Sisters semua.
Nah disinilah, Bloomster memanfaatkan peluang pasar dengan hadir sebagai teman dalam berbagi keindahan menggunakan bahan dasar bunga kering. Setiap produk kami selalu dibuat dengan penuh cinta, karena aku dan rekanku selalu happy setiap ada orderan masuk. Selain bisa berkreasi, kami enjoy banget mengerjakan hobi kami ini. Pasti sisters penasaran kan gimana indahnya produk kami? Yuk, intip Instagram kami @bloomster.id.
Daritadi, aku cerita manis-manisnya aja nih. Eitss tunggu dulu, Ada pahitnya juga kok!. Memang, berjualan karya seni tidak selamanya mulus dan tidak semudah yang dibayangkan. Banyak kendala dan kerikil yang aku temui selama ini. Mulai dari sulitnya mencari supplier yang cocok, kendala gudang penyimpanan yang terbatas, melayani custom dari pelanggan yang kebanyakan sulit kami kerjakan dan masih banyak lainnya. Namun semua itu kami coba hadapi dengan ikhlas dan yakin bahwa untuk mewujudkan mimpi pasti butuh usaha luar biasa.
Dari pengalamanku yang sudah – sudah, wajar banget ketika membangun bisnis kita stuck dan rugi karena banyak faktor. Apalagi pandemi Covid-19 yang datang tanpa permisi dari awal tahun 2020. Kebijakan untuk Work From Home (WFH) dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) membuat Bloomster hampir ambruk karena acara besar seperti wisuda dan pernikahan ditiadakan untuk sementara. Aku pun perlu memutar otak dan menerapkan banyak strategi untuk bertahan di saat pandemi yang entah kapan berakhirnya.
Bicara soal pandemi Covid-19 yang menjadi momok bagi masyarakat dunia, pasti tidak ada habisnya. Pandemi ini sudah bukan semata tentang krisis kesehatan, tapi juga krisis ekonomi yang menyerang banyak sektor. Apalagi para pegiat UMKM banyak yang gulung tikar karena sedikitnya pemasukan yang diperoleh saat pandemi ini. Yuk, kita sama-sama berdoá agar pandemi ini cepat berakhir Sisters!.
Keinginanku Mengikuti Modal Pintar dari Sisternet dan Harapan Bloomster Kedepannya
Sama seperti sisters semua, aku memiliki daftar panjang dari mimpi-mimpi kecil yang aku kumpulkan bersama rekan timku. Dan salah satunya mimpi untuk menjadi salah satu brand besar florist masih dalam genggamanku. Secara perlahan aku ingin mewujudkan terlebih dahulu pengembangan tempat usaha. Hal tersebut menjadi concern utama aku dan tim dimana kami berniat untuk menyewa tempat/ruko untuk produksi sekaligus tempat workshop dan juga flowershop di daerah Jakarta Selatan.
Mimpi memiliki tempat usaha yang memadai dapat menunjang kegiatan kami untuk melakukan ekspansi terhadap alat-alat, bahan baku dan sebagai tempat kegiatan jual-beli produk Bloomster. Karena selama ini kami belum memiliki cukup modal untuk sewa tempat sehingga seluruh bahan dan alat ditempatkan di dalam gudang di rumahku. Hal inilah yang mendorongku untuk mencoba peluang dalam event #ModalPintar dari Sisternet X Bank OCBC NISP ini.
Jikalau aku terpilih menjadi penerima #ModalPintar ini, aku akan mengelolanya dengan sangat baik. Aku sudah membuat daftar persentase pos alokasi dana dari #ModalPintar. Dengan dana tersebut, aku berharap bisa fokus mengembangkan usahaku ini lebih baik dan lebih besar lagi dengan mempunyai tempat produksi yang mumpuni dan stock bahan baku yang lebih banyak serta perkakas yang lengkap.
Tidak hanya itu, aku berencana mendaftarkan diriku dan partner kerjaku untuk mengikuti kursus florist agar mempertajam skill kami dalam merangkai bunga. Selanjutnya, kami berencana untuk menggandeng content creator untuk mempercantik tampilan feeds Instagram dan foto produk kami serta giat berpromosi menggunakan Instagram Ads dan jasa Endorsement. Jadi, kami tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan dan kepercayaan dari Sisternet dan Bank OCBC NISP yang datang pada Bloomster untuk tumbuh dan berkembang serta semakin dikenal banyak orang.
Kedepannya, aku memiliki rencana untuk meningkatkan kualitas produk yang Bloomster miliki agar tidak kalah saing di pasar industri kreatif yang semakin ketat. Bloomster akan berusaha meningkatkan kualitas produk dengan memperhatikan tahap-tahap dalam siklus pegembangan produk mulai dari pencarian dan penyaringan ide tentang produk baru, pengembangan dan pengujian, serta penilaian produk. Aku juga ingin menjadikan usaha ini dapat menyejahterakan tim yang selalu ada di sampingku.
Sisters, pernahkah kamu mendengar kata mutiara yang pernah dilontarkan Bapak B.J. Habibie?
Pesan tersebut sangat membekas menguatkan keyakinanku, untuk tetap melangkah membangun Bloomster lho, sisters!. Dan disinilah aku, memperjuangkan mimpi – mimpiku dengan segenap kemampuan dan usaha yang tiada henti. Dan teruntuk teman-teman diluar sana, janganlah kalian ragu untuk bermimpi besar. Raihlah dengan semangat juang yang tinggi untuk menggapainya. Kelak kamu akan menuai hasil perjuangan mimpimu dan tersenyum di kemudian hari.