Hai Sisters.
Saya percaya, apapun yang dilakukan dari hati pasti akan menyenangkan terutama ketika kita melakukannya dengan sukacita, bukan terpaksa. Saya Ade Sri Ishak; 46 tahun, ibu dari Faris Ammar Susanto (14thn) sudah melanglang buana merasakan karier bidang komunikasi di berbagai perusahaan lokal, multinasional, sampai BUMN selama lebih dari 15 tahun. Namun hati saya tertambat ke dunia baking dan sekarang asyik mengelola homemade gluten free cakery di rumah.
<< From>>
Karier baker saya dimulai tahun 2009 dari hobi mencoba berbagai resep makanan yang saya dokumentasikan ke dalam blog Goodiebake.com di mana tujuan awalnya adalah untuk berbagi resep dan supaya mudah dicari di kemudian hari. Namun dalam perjalanannya, blog tersebut mendapatkan berbagai penghargaan dan berkesempatan tampil di beberapa media baik cetak maupun online. Saya kemudian meluncurkan buku "Cookies & Pastries Lezat dan Sehat" (2012) dengan pemanis alami yang diterbitkan oleh Kriya Pustaka. Dari blog itu pula saya merintis bisnis homemade cakery dengan label yang sama: Goodiebake.
sekarang dijadikan kategori tambahan.>>
Melakukan pekerjaan yang menyenangkan tidak selalu berjalan mulus ya, tetap banyak tantangan dan suka duka juga.
Di awal perjalanan Goodiebake, saya berjualan dengan sistem menunggu pesanan, hanya dengan memamerkan portfolio project sebelumnya melalui status Blackberry dan Facebook. Namun ketika saya sadar MENUNGGU bukanlah cara bisnis yang ideal dan saya merasa tidak dapat bersaing dengan teman-teman baker lain yang karya dan jepretan fotonya jauuuh lebih bagus dari milik saya, saya kemudian memutuskan untuk membedakan diri. Caranya adalah hijrah menggunakan tepung singkong modifikasi (mocaf) di 2014 yang berbanding lurus dengan ajakan pemerintah untuk diversifikasi produk menggunakan tepung lokal untuk mengurangi impor gandum.
<< Instagram href="http://desty.page/goodiebake" target="_blank">Goodiebake, kanal jualan online utama. >>
Di tahun tersebut masih banyak orang yang belum familiar dengan istilah gluten-free apalagi menggunakan tepung lokal seperti singkong, beras, kentang, jagung, pisang, dll., sebagai pengganti terigu dalam cake dan cookies, termasuk saya sendiri. Di dalam kesempitan itulah ada kesempatan saya. Saya pikir saya harus memulainya sekarang sebelum terlambat, menjadi yang pertama dan stands out. Tidak tanggung-tanggung di tahun 2014 ini pula saya memutuskan keluar dari dunia perkantoran, meninggalkan posisi dengan take home pay yang bagus selamanya dan fokus berkarya di Goodiebake dengan pendapatan yang terjun payung hahaha. Bismillah deh.
Sejak saat itu saya mulai konsisten belajar dan mengulik berbagai resep produk saya menggunakan tepung singkong dan beralih secara bertahap menjadi gluten-free, bukan saja untuk usaha saya tapi juga untuk semua makanan di rumah. Dengan walk the talk ini secara perlahan tapi pasti saya membangun personal branding sebagai gluten-free baker.
<< Kategori>>
Walaupun sempat dicemooh orang-orang terdekat karena produknya dianggap aneh tanpa terigu, dan katanya makanan untuk orang sakit, namun saya terus maju tak pernah patah semangat. Saya yakin meski ceruknya sangat kecil, pasti ada target pasarnya di luar sana.
Dan benar saja, seiring berjalannya waktu dan dengan konsistensi Goodiebake, ternyata sambutan produk kue tanpa terigu sangat amat lebih baik daripada sewaktu masih menggunakan terigu, bahkan masih terbuka kesempatan lebar untuk dikembangkan ke berbagai olahan kue dan makanan. Ini karena ada sebagian orang yang tidak bisa mengkonsumsi terigu oleh sebab alasan kesehatan diantaranya orang dengan kebutuhan khusus, pengidap kanker, dan autoimun. Sejauh ini Goodiebake menjadi salah satu label yang mampu bertahan dan beradaptasi dengan perubahan dibandingkan dengan label lain yang sebelumnya saya anggap kompetitor, baik dari sisi inovasi produk maupun penggunaan bahan baku yang kebutuhannya semakin spesifik. Dari varian gluten-free bertambah menjadi dairy-free, vegetarian sampai vegan. Banyak sekali ilmunya ketika saya belajar sambil melakukannya.
<>
Impian saya di Goodiebake sejak dulu ingin memberdayakan perempuan di sekitar rumah untuk juga bisa menggerakkan ekonomi keluarga dari rumah dan menjadi perempuan yang mandiri memiliki penghasilan sendiri. Sehingga sejak awal saya membuka usaha ini selalu mencari karyawan perempuan yang tempat tinggalnya tidak jauh dari dapur produksi supaya mereka bisa bekerja pulang dan pergi hanya dengan "berjalan kaki". Dengan demikian masih cukup waktu untuk mereka melakukan pekerjaan rumah dan mengurus keluarganya tanpa terpotong waktu perjalanan ke tempat kerja. Tau sendiri kan, traffic Jakarta seperti apa? Alhamdulillah rata-rata karyawan Goodiebake memang "tetangga", dan ada yang sudah 5 tahun betah bergabung bersama saya :)
<>
Harapannya ke depan, dengan mengikuti kompetisi #ModalPintar saya bisa mengepakkan sayap lebih lebar #BeraniNaikKelas dan memberdayakan lebih banyak lagi perempuan di sekitaran rumah atau outlet baru di 2023 nanti, sekaligus terus mengedukasi banyak pihak bahwa sumber karbohidrat yang gluten-free itu banyak tumbuh di Indonesia.