Sisters, sudah sama-sama kita ketahui bahwa banyak bisnis yang terdampak oleh pandemi. Tak seidkit omzet penjualan sampai terjun bebas.
Tapi, kamu nggak perlu panik. Ada berbagai cara untuk menjaga omzet penjualan supaya tetap stabil tanpa perlu penawaran promo ataupun diskon. Seperti dikutip dari Cermati.com, berikut ini tipsnya!
1. Jual produk yang jadi kebutuhan masyarakat
Minat konsumen berubah dari waktu ke waktu, tetapi ada beberapa produk yang minatnya tetap sama dan menjadi kebutuhan masyarakat. Sebagai contoh, sepatu hitam untuk anak sekolah. Dari dulu, anjuran sekolah kepada anak muridnya, baik tingkat TK, SD, SMP, SMA adalah mengenakan sepatu warna hitam. Sepatu ini pasti diperlukan anak sekolah, cewek atau cowok. Pun dengan orang dewasa, kebanyakan senang dengan warna hitam karena kalau kotor tidak terlihat. Jadi, jual produk yang berguna bagi banyak orang. Tak perlu iming-iming diskon atau promo menarik lain, sepatu hitam tetap saja banyak peminatnya. Karena sudah menjadi kebutuhan masyarakat atau konsumen, sehingga omzet penjualan bisa tetap stabil. Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu. Daftarkan email
2. Punya pangsa pasar yang luas
Agar omzet penjualan selalu stabil, sebaiknya jangkau pasar yang luas. Artinya produkmu bisa dipakai atau dikonsumsi atau dipakai semua orang dari segala jenis umur dan latar belakang. Jadi, bukan produk yang hanya khusus untuk orang tertentu saja, misal orang dewasa atau orang tua saja. Jika konsumen anak-anak menurun, ada kalangan konsumen lain yang membeli, bahkan meningkat. Penurunan dapat langsung dikover, sehingga omzet penjualan tidak anjlok, tetapi justru terjaga atau stabil.
Baca juga: Begini Cara Meningkatkan Omzet yang Lesu Akibat Pandemi
3. Harga yang merakyat
Membangun citra suatu produk bisa dilakukan dengan cara menetapkan harga jual yang mahal. Tetapi, apakah peminatnya sama banyak dengan produk yang harganya terjangkau? Tentu saja tidak. Produk mahal biasanya ditujukan untuk kalangan menengah ke atas atau hanya kalangan atas saja. Sedangkan produk yang harganya merakyat bisa dipakai siapa saja, termasuk orang kaya yang doyan produk murah meriah. Dengan banyaknya pembeli yang dapat dijangkau, kamu tidak perlu obral diskon atau promo apapun. Pastikan saja jika stok barang selalu ada, supaya konsumen bisa mendapatkan produkmu kapanpun.
4. Membangun relasi dengan konsumen
Selanjutnya adalah membangun relasi atau engagement dengan konsumen. Caranya bisa dengan membuat cuplikan video singkat tentang produk yang akan dirilis. Unggah video tersebut di media sosial perusahaan, lalu buat Q&A. Trik pemasaran ini akan membuat konsumen penasaran, kepo dengan produk yang bakal diluncurkan. Cara lainnya membangun hubungan baik dengan konsumen adalah membuat konten semenarik mungkin agar pelanggan tertarik membeli produk kamu. Customer engagement dapat menjadi jembatan yang membuat bisnis dapat terus menghasilkan keuntungan yang diharapkan. Jadi, ini cara yang bagus untuk menjaga omzet penjualan tetap stabil.
Baca juga: Mendongkrak Omzet yang Turun di Pertengahan Tahun
5. Melakukan inovasi produk
Konsumen manapun pasti bosan dengan produk yang sama setiap tahun. Tidak ada yang baru atau fresh. Inovasi produk sangat penting untuk menghilangkan kejenuhan. Sesekali keluarkan produk teranyar. Bisa membuat produk baru, atau rebranding maupun repacking produk lama. Kehadiran produk baru biasanya akan meningkatkan kembali minat konsumen. Kalau antusiasme maupun minat konsumen tinggi lagi, tentu saja akan menaikkan omzet penjualan. Sebelum melakukan inovasi produk, lakukan riset pasar, dan strategi lainnya untuk mengurangi potensi produk gagal di pasaran.
6. Pahami kekuatan dari produk
Dalam berbisnis, produk yang diciptakan sebaiknya unik atau berbeda dari produk lain. Tujuannya agar produk mudah dikenali pembeli. Sebaiknya kenali apa yang menjadi keunikan dari produkmu sendiri. Keunikan ini adalah kekuatan yang tidak dimiliki para pesaing pada produknya, jadi produk kamu akan tetap eksis. Jika eksistensi produk terjaga, kamu tidak perlu membuat promosi atau diskon apapun untuk meningkatkan penjualan pada produk tersebut. Angka penjualannya sudah meningkat berkat keunikan tersebut.
Angka penjualan untuk masing-masing produk tentu berbeda setiap bulan. Namun dengan melakukan closing penjualan, kamu dapat mengetahui jumlah akurat dari penjualan produk. Jika angkanya kurang, kamu tahu omzetnya akan menurun. Jadi, bisa memanfaatkan sisa hari sebelum closing tiba untuk meningkatkan penjualan.