Sisters, pandemi berkepanjangan bisa berdampak pada beberapa aspek, tak terkecuali aspek bisnis. Efeknya bisa mulai dari kenaikan harga produk ataupun jasa, penurunan omzet, PHK, hingga gulung tikar alias bangkrut.
Apakah kamu juga punya bisnis yang omzet yang sedang lesu karena pandemi berkepanjangan, Sisters? Jangan sedih dulu, coba simak tips sukses menaikkan omzet yang menurun karena pandemi berikut ini!
1. Business Innovation
Inovasi bisa juga termasuk mengubah strategi marketing, memperluas target bisnis dan meningkatkan kualitas produk atau menyesuaikan produk dengan kebutuhan saat ini. Misalnya, untuk bisnis makanan bisa membuat produk delivery siap masak/makan disituasi pandemi seperti saat ini agar orang-orang tidak keluar rumah.
2. Memperkuat pemanfaatan media sosial
Dengan memanfaatkan media sosial kamu bisa dengan leluasa memberikan pengumuman terkait promosi terbaru dan sistem penjualan terbaru usahamu. Apalagi dijaman serba digital seperti sekarang, telah banyak orang yang lebih memilih mengecek langsung akun media sosial usaha tersebut sebelum mengunjunginya.
Dengan media sosial orang lain yang pernah berkunjung atau membeli barang/jasa dari bisnismu bisa lebih mudah untuk merekomendasikan tempat usahamu ke orang lain.
3. Berikan promo dengan batas waktu
Cara ini bisa membuat para pelanggan memiliki rasa terburu-buru untuk membeli karena takut tidak sempat karena kehabisan waktu. Misalnya promosi 60% dengan minimal pembelian Rp150.000 mulai dari 31 Juli hingga 4 Agustus 2021.
Bisa juga dipadukan dengan promo batas atau strategi promosi dengan stok barang terbatas dan batas jumlah pertama. Misalnya, diskon 50% hanya untuk 50 pembeli pertama mulai besok 1 Agustus 2021.
4. Bundling produk
Strategi ini terbukti ampuh untuk meningkatkan penjualan dalam bisnis. Pun tidak hanya menguntungkan pihak penjual tapi juga pembeli. Karena pembeli dapat melakukan pembelian dengan lebih menghemat waktu.
Contohnya, paket bundling produk kecantikan mulai dari facial wash, toner, face essence, krim wajah sampai masker wajah. Agar pelanggan merasa yakin lebih hemat, kamu bisa menampilkan harga satuannya pada keterangan produk bundling agar pelanggan bisa membandingkannya dan yakin harga bundling lebih murah daripada membeli satuan.
5. Membuka toko online di situs e-commerce
Agar nggak ketinggalan tren cobalah ikut membuka toko di marketplace atau situs e-commerce populer. Kamu juga bisa mendaftarkannya pada aplikasi ojek online jika produk yang kamu jual adalah makanan cepat saji.
Dengan membuka toko online pelangganmu bisa lebih mudah membeli produkmu tanpa harus keluar rumah.
6. Memberikan garansi
Dengan adanya garansi, pelanggan menjadi lebih percaya kualitas produk yang dijual. Apalagi jika harga dari barang tersebut tidak lah murah, seperti barang elektronik. Dengan memberikan garansi kamu juga bisa menaikan harga jual produk, karena pembeli sudah percaya dengan adanya garansi yang diberikan.
7. Foto produk bagus dan meyakinkan
Foto produk yang bagus bisa meyakinkan pembeli bahwa toko kamu bukanlah toko abal-abal. Lagipula siapa yang mau membeli di toko online yang foto produknya buram dan tidak estetik?
Selain kualitas foto produk, rapihkan juga toko online-mu dengan mensortir barang-barang yang dijual sesuai dengan kategorinya agar pembeli lebih mudah membeli barang yang diinginkan.
8. Adakan promosi ’bebas ongkir’
Terkadang ongkos kirim yang mahal membuat banyak orang ragu untuk membeli meskipun harga barang tidak mahal. Pembeli akan lebih memilih toko lain yang membebaskan ongkos kirim meski harga barang lebih mahal.
Nah, fenomena psikologi ini bisa kamu manfaatkan untuk meningkatkan penjualan. Dengan melakukan promosi bebas ongkir, tapi dengan syarat minimal pembelian.
9. Sering mengadakan give away event
Give away bisa menarik pelanggan yang tadinya hanya tertarik dengan event tersebut sampai ingin membeli produk kamu dengan promo-promo menarik dan berikutnya membeli produk kamu tanpa harus ada iming-iming give away atau promosi.
Kalau kamu, punya strategi seperti apa untuk menaikkan omzet di era pandemi ini, Sisters? Share, yuk!