Hai Sisters!
Bertepatan dengan hari UMKM Nasional, dan bagian dari rangkaian perayaan XL Axiata memasuki usia 25 tahun dalam upaya Membangun Indonesia Digital, Sisternet meluncurkan program Sispreneur 2021 pada Kamis, 12 Agustus 2021 lalu, yang disiarkan secara langsung pada kanal Youtube SisternetID Official.
Pada Program Sispreneur “Kelas Inkubasi Manajemen Bisnis (Pendampingan) 1.000 Pelaku Usaha Perempuan Indonesia Berani Naik Kelas ini, PT XL Axiata, TBK kembali berkolaborasi dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI. Acara ini dihadiri oleh Bintang Puspayoga Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Dian Siswarini selaku Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Ririn Ekawati artis dan owner @kopilainhati, Lenny N. Rosalin, SE, MSc, MFin, Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kemen PPPA RI, Gede Edy Prasetya Asisten Deputi Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Kemenko Perekonomian RI, R. Wicaksono, Group Head of SME PT. XL Axiata, Tbk, dan Fita Arisanti, Executive Vice President of Micro Business Development Division PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.
Pada sambutannya, Menteri Bintang Puspayoga mengatakan menyambut baik terselenggaranya program Sispreneur 2021 sebagai bentuk sinergi antara Kemen PPPA dengan PT XL Axiata, Tbk dalam penyelenggaraan sekaligus mewujudkan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak melalui partisipasi dunia usaha. Dan berharap pelatihan yang dilaksanakan pada tahun 2021 ini, dapat menjawab berbagai tantangan yang masih dihadapi para perempuan wirausaha, khususnya dalam membuka akses pengetahuan terkait pemahaman perspektif gender, perencanaan bisnis, pemasaran dan branding, serta literasi keuangan dan akses pasar yang lebih luas melalui digital marketing, sehingga dapat memajukan usaha, meningkatkan perekonomian keluarga, dan memberi kontribusi pada perekonomian nasional.
“Pemulihan ekonomi nasional dapat diupayakan salah satunya dengan meningkatkan pertumbuhan ekonomi bangsa. Dalam hal ini, kemampuan kewirausahaan (entrepreneurship) perempuan sangatlah penting, mengingat pembukaan usaha baru dan perluasan usaha akan mendorong tersedianya lapangan kerja untuk menyerap angkatan kerja yang bertambah setiap tahunnya. Berdasarkan data Perkembangan UMKM dan Besar di Indonesia pada tahun 2014-2018, dari seluruh jenis usaha di Indonesia, 99,99 persennya merupakan UMKM. Selain itu, data BPS pada tahun 2018, menunjukkan bahwa dari total UMKM, lebih dari 60 persennya (sekitar 37 juta) dimiliki dan dikelola oleh perempuan,” imbuhnya.
Sementara itu, Dian Siswarini menyebut, melalui program Kelas Inkubasi Sispreneur 2021 ini para peserta yang merupakan 1.000 perempuan pelaku UMKM yang terbagi dari lebih 20 (dua puluh) provinsi di Indonesia akan mendapatkan pendampingan manajemen bisnis untuk mengembangkan bisnisnya dengan memanfaatkan beragam sarana berbasis teknologi digital. Menurutnya, teknologi digital menawarkan kesempatan kepada siapa saja untuk mampu memaksimalkan potensi yang dimiliki. Bagi para perempuan pelaku usaha mikro, teknologi digital akan memungkinkan mereka untuk menembus pasar yang lebih luas, yang hampir mustahil bisa dijangkau jika tidak online. Teknologi digital sekaligus akan mempermudah mereka melakukan promosi produk dan jasa secara lebih massif melalui media sosial ataupun platform marketplace.
“Perempuan pelaku UMKM merupakan pihak-pihak yang paling terdampak secara ekonomi dan sosial selama masa pandemi Covid-19 yang berkepanjangan. Karena itu, program kelas inkubasi ini menjadi sangat relevan untuk kami selenggarakan saat ini agar dapat membantu di dua sisi sekaligus, yaitu sisi perempuan sebagai penggerak ekonomi keluarga dan UMKM yang dikelolanya agar bisa menopang ekonomi keluarga dan menggerakkan ekonomi di lingkungan sekitarnya. Program ini merupakan program kedua yang kami selenggarakan bersama dengan Kementerian PPPA, setelah sebelumnya kami berhasil membantu sekitar 275 pelaku usaha perempuan menuju dunia digital” tutur Dian Siswarini.
Tahun ini ada beberapa tambahan materi dan skill yang akan diberikan kepada perempuan pelaku UMKM peserta program inkubasi ini, antara lain materi literasi finansial, yang akan diberikan oleh Tim dari Bank BRI, mengenai perlunya menyiapkan sisi finansial yang baik untuk dapat terus bertahan dalam menjalankan bisnis.
Aplikasi Sisternet selaku solusi digital untuk para perempuan pelaku UMKM Indonesia juga telah menghadirkan fitur learning on demand terbaru bernama Webinar Pintar, Diskusi Pintar, dan Sister Menulis. Materi-materi keahlian tersebut akan memudahkan seluruh perempuan Indonesia dalam meningkatkan keahlian mereka untuk #BeraniNaikKelas dan #JadiLebihBaik. Apliikasi ini bisa diunduh di Play Store dan App Store.
Sisters, kamu ikut nonton, kan, acara peresmiannya kemarin? Oiya, jangan lupa download versi terbaru aplikasi Sisternet, ya, Sisters!