Hai Sisters! Teknologi semakin canggih, dan di balik kemudahan yang ditawarkan, ada pula potensi bahaya yang mengintai. Salah satunya adalah deepfake, teknologi manipulasi video dan audio menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk meniru wajah dan suara seseorang secara sangat meyakinkan. Fenomena ini bisa disalahgunakan untuk penipuan, penyebaran informasi palsu, bahkan pelecehan digital.
Sebagai pengguna aktif media sosial dan warga digital yang cerdas, penting bagi kita—khususnya perempuan—untuk memahami apa itu deepfake, bagaimana mengenalinya, dan cara melindungi diri.
Deepfake berasal dari kata "deep learning" dan "fake". Teknologi ini memungkinkan seseorang membuat konten palsu yang tampak nyata, misalnya:
Perempuan menjadi salah satu target paling rentan dalam penyalahgunaan deepfake, seperti:
Meskipun terlihat meyakinkan, deepfake tetap bisa dikenali dengan memperhatikan hal-hal berikut:
Ingat, kamu tidak sendiri. Banyak pihak siap membantu dan mendukung kamu untuk pulih dan bangkit.
Jadi Sisters, Deepfake adalah ancaman nyata di era digital yang bisa menyerang siapa saja. Namun dengan pengetahuan, kewaspadaan, dan perlindungan diri yang tepat, kita bisa lebih aman dan tidak mudah menjadi korban. Mari jadi pengguna digital yang cerdas, kritis, dan saling melindungi—karena keamanan digital adalah hak semua orang, terutama perempuan.