Hai Sisters! Jiika harus memilih, antara uang dan kesehatan, pilih mana? Pastinya kesehatan jauh lebih penting dan berharga ketimbang uang, bukan?
Bila kamu sakit, sebanyak apapun uang, bakal habis untuk membiayai pengobatan dan perawatan sampai sembuh. Namun sebaliknya, jika tubuh dan pikiran sehat, maka kamu dapat bekerja mengumpulkan uang.
Maka tak heran kalau bisnis kesehatan tak pernah ada matinya. Apalagi sekarang ini masih pandemi Covid-19. Semua orang pasti ingin mencegah agar tidak tertular virus corona.
Jika kamu tertarik memulai atau merintis bisnis kesehatan, seperti klinik atau rumah sakit, berikut beberapa strategi pemasaran yang bisa dipraktikkan agar bisnis dapat berkembang pesat. Simak yuk!
Sisters, strategi pertama yang perlu dilakukan adalah mengubah mindset masyarakat akan pentingnya kesehatan. Tujuannya supaya masyarakat makin peduli terhadap kesehatan.
Contohnya seperti mencuci tangan bukan hanya saat mau makan saja, tetapi harus menjadi gaya hidup sekarang ini untuk mencegah penularan Covid-19.
Lalu tips selanjutnya bagaimana cara memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen atau pasien yang datang. Senyum, bersikap ramah, dapat menjawab pertanyaan, dan melayani sepenuh hati.
Sebab, Sisters, bisnis kesehatan adalah bisnis jasa. Di mana selain produk, pelayanan sangat penting untuk kelangsungan bisnis tersebut.
Jika konsumen atau pasien senang dengan pelayanan yang diberikan, pasti mereka akan menjadi pelanggan loyal. Selain itu, dapat menyebarkan atau mempromosikan ke orang lain. Jadi alat promosi gratis untuk bisnismu.
Sisters, strategi berikutnya sangat penting menetapkan target pasar. Apakah untuk kalangan menengah atas, atau menengah ke bawah. Semua usia, atau hanya usia tertentu saja, dan kriteria lainnya.
Jika target pasarnya adalah golongan menengah ke atas, maka fasilitas yang diberikan harus berkualitas tinggi. Karena berpengaruh pada biaya atau tarifnya.
Ingin bisnis kesehatan apapun, termasuk klinik dan rumah sakit harus ditunjang dengan keberadaan website resmi. Ini adalah wajah bisnismu secara online, Sisters.
Di mana masyarakat dapat mengetahui segala informasi tentang klinik atau rumah sakit yang kamu dirikan dari situs resmi tersebut. Termasuk untuk pendaftaran online, daftar dokter yang bertugas, sampai pengaduan layanan.
Channel pemasaran dan promosi yang wajib dirambah pelaku bisnis apapun, termasuk kesehatan, yakni media sosial. Mulai dari Instagram, Facebook, Twitter, maupun Youtube.
Pakai media sosial untuk memperkenalkan dan promosi bisnis kesehatan milikmu. Semakin banyak dikenal, makin banyak pula konsumen atau pasiennya. Omzet pun juga makin besar.
Untuk mengelola media sosial ini, kamu dapat merekrut admin khusus yang dapat memantau setiap saat maupun uptodate informasi terbaru, Sisters.
Tujuan adanya iklan ini adalah untuk memudahkan pasien dalam membukukan pertemuan dengan dokter. Jadi, pasien tidak manual lagi karena bisa langsung klik dan lihat ketersediaan dokter pada waktu yang diinginkan.
Selain simpel, fitur ini juga dapat mengurangi terjadinya konsultasi di jam yang sama. Fitur ini dapat dimanfaatkan di media sosial, seperti Facebook dan blog yang memiliki Adwords. Dapat diakses melalui laptop maupun smartphone, jadi bisa membuat pertemuan kapan saja.
Sisters, sama seperti belajar, berbisnis jangan gampang puas, lho. Selalu tingkatkan kualitas maupun pelayanan agar terus lebih baik.
Caranya adalah dengan menyediakan berbagai fitur untuk memudahkan pembukuan pasien, menyediakan pembayaran yang bervariasi, obat-obatan lebih lengkap, dan penanganan yang lebih sigap dari sebelumnya.
Pelayanan yang memuaskan dapat memunculkan imej positif bisnis kamu di mata masyarakat. Ini dapat membuat masyarakat semakin yakin kalau mereka menggunakan jasamu, misalnya untuk berobat adalah pilihan yang tepat.
Sisters, dalam bisnis kesehatan maupun bisnis di bidang jasa lain, kepuasan dan kepercayaan konsumen adalah yang nomor satu.
Jadi penting untuk selalu menjaga kepuasan dan kepercayaan konsumen atau pasien. Caranya dengan terus meningkatkan pelayanan dan menjawab kebutuhan mereka dari waktu ke waktu. Semangat ya, Sisters!