Hai Sisters! Dalam dunia marketing, micro moment adalah sebuah strategi yang dianggap jitu untuk mendorong pelanggan agar mau beraktivitas.
Tidak berhenti di situ, strategi satu ini juga menjadi salah satu aspek yang dapat meningkatkan sales growth.
Oleh karena itu, sebelum kamu berkecimpung di bidang pemasaran, sebaiknya kamu ketahui dulu definisi dan pentingnya micro moment dalam rangkuman Sisternet berikut ini.
Apa Itu Micro Moment dalam Marketing?
Sisters, micro moment adalah sebuah masa ketika user secara refleks beralih ke device dan bertindak berdasarkan kebutuhan mereka pada sebuah situs ataupun aplikasi.
Biasanya, tindakan tersebut mereka lakukan untuk mempelajari, melakukan, menemukan, menonton, atau membeli sesuatu.
Momen ini tidak terbentuk karena adanya paksaan, melainkan karena tekad bulat yang terbentuk karena keperluan dan preferensi yang didapatkan dari user lain.
Pada momen ini, ekspektasi konsumen akan menjadi lebih tinggi dari sebelumnya. Hal ini umumnya disebabkan oleh standar perusahaan yang seakan selalu mampu untuk memenuhi kebutuhan customer.
Selain itu, smartphone yang kian canggih juga ikut memengaruhi micro moment. Mudahnya akses ke situs mendorong pelanggan untuk bertindak secara spontan.
Maka dari itu, micro moment adalah sebuah aspek yang harus dimanfaatkan oleh para pemasar yang bergerak di bidang mobile marketing.
4 Micro Moment dalam Marketing
Menurut Google, micro moment adalah empat fase penting dalam marketing di mana para pelanggan sedang memikirkan tindakan mereka.
Nah, marketer dan brand yang dipasarkan perlu hadir di semua fase customer journey ini. Mindset marketer perlu diubah agar tidak semata-mata menempatkan fokus pada saat user siap membeli produk.
Peluang terbesar akan hadir jika mereka merencanakan strategi pada keempat fase yang telah dijelaskan.
Seperti apa keempat fase dalam micro moment? Berikut penjelasannya.
1. I-Want-to-Know-Moment
Dalam fase ini, konsumen sedang melakukan eksplorasi dan meneliti produk yang dipasarkan oleh perusahaan.
Namun, customer belum merasa bahwa ia harus segera melakukan pembelian.
Mereka hanya sekadar mencari informasi yang berguna sebagai inspirasi untuk keperluan mereka kedepannya.
Dalam fase I-Want-to-Know-Moment ini, rasa ingin tahu user dapat dipicu oleh berbagai hal, dan tugas marketer-lah untuk merencanakan strategi untuk memenangkan minat mereka.
2. I-Want-to-Go-Moment
Fase dalam micro moment ini adalah masa ketika customer mempertimbangkan untuk membeli produk dari toko atau badan usaha yang lokasinya dekat dengan mereka.
Pada fase ini, marketer perlu memikirkan konsep yang dapat membuat produk mereka terlintas di benak para user.
Perencanaan ini perlu dilakukan agar dapat bersaing dengan badan usaha yang letaknya tak jauh dari customer.
Momen ini bisa terjadi sebelum atau setelah customer melakukan pembelian.
Pada dasarnya, fase ini adalah masa ketika para user mencari bantuan untuk mencoba sesuatu yang baru.
Kunci untuk menaklukkan fase ini adalah untuk menyediakan konten yang solutif dan sesuai dengan kebutuhan para user, yaitu untuk memberikan instruksi yang ringkas dan antirepot.
4. I-Want-to-Buy-Moment
Dalam micro moment, fase satu ini adalah momen yang paling akhir.
Setelah melewati tiga fase, kini konsumen sudahsiap untuk melakukan pembelian. Akan tetapi, mereka mungkin membutuhkan bantuan untuk memutuskan produk apa yang akan dibeli serta cara-cara membelinya.
Marketer tidak dapat berasumsi bahwa user akan selalu mencari bantuan dari mereka.
Tugas marketer sekarang adalah memberikan informasi dan referensi yang sesuai dengan sejarah pencarian mereka.
Bila dieksekusi dengan baik, strategi ini juga dapat meningkatkan customer loyalty, lho!
Dari perspektif pemasaran, memanfaatkan micro moment adalah sebuah keunggulan yang bisa didapatkan oleh perusahaan.
Berikut adalah beberapa manfaat micro moment yang membuatnya sangat penting untuk dunia pemasaran.
1. Menarik perhatian pengguna pada saat yang tepat
Dengan memanfaatkan semua fase dalam micro moment, marketer berkesempatan untuk menggaet minat audiens berdasarkan kebutuhan mereka yang beda-beda.
Konten yang disajikan secara langsung memiliki nilai dan kualitas yang lebih tinggi karena marketer dapat menganalisis kebutuhan user dengan lebih mudah.
2. Meningkatkan brand awareness
Memanfaatkan micro moment adalah cara perusahaan untuk meningkatkan awareness terhadap brand mereka.
Tak hanya perusahan besar, lho, perusahaan kecil juga bisa meningkatkan awareness bila strategi yang dibentuk sesuai dengan kebutuhan para user dalam tiap fase.
3. Strategi ampuh untuk bersaing
Perusahaan yang menginvestasikan waktunya untuk menganalisis micro moment sudah pasti unggul dari kompetitornya.
Dengan meningkatnya peran teknologi dalam kehidupan konsumen sehari-hari, micro moment tidak akan hilang dalam beberapa waktu yang dekat.
Justru, momen ini akan menjadi semakin umum dan kelak akan menjadi prioritas untuk tiap tim pemasaran.