Sisters, untuk mendidik anak-anak diperlukan kerjasama yang baik dengan pasangan, dan memberikan contoh perilaku terpuji pada mereka. Karena karakter mereka akan terbentuk berdasarkan pola asuh orang tuanya.
Tapi, tanpa kita sadari terkadang kita melakukan kesalahan dalam mengasuh anak. Termasuk memaksakan kehendak kita kepada mereka. Tahukah kamu bahwa hal itu bisa membuat kita menjadi toxic parent, lho!
Melansir dari Scarymommy.com, berikut beberapa karakter yang menunjukan jika kamu adalah orang tua yang toxic. Check this out!
Tidak Melihat Anak sebagai Individu
Siapa sih orang tua yang nggak sayang sama anaknya? Tapi, kasih sayang yang berlebihan juga akan membuat dirimu menjadi orang tua yang toxic, Sisters.
Memang wajar kalau kamu khawatir dengan tidak mengizinkan anak bermain di tempat yang di kerumuni oleh banyak orang. Mungkin kamu khawatir jika anakmu akan hilang atau bahkan mendapat perlakuan kurang baik dari orang lain. Tapi nyatanya ini malah membawa dampak pada anak bahkan untuk masa depannya. Bisa saja anak menjadi memiliki kesulitan bergaul dan bersosialisasi.
Akan lebih baik jika kamu membiarkan anak untuk memiliki kebebasan namun tetap dalam pengawasan. Biarkan dirinya berekembang dan menjadi individu bagi dirinya sendiri.
Memaksakan Anak untuk Menyetujui Segala Hal
Pola asuh seperti ini adalah bentuk perilaku toxic pada anak mereka. Ini menyebabkan anak tidak dapat mengungkap pendapat dan pemikiran mereka.
Jika mereka menentang apa yang kamu kehendaki kamu akan berfikir, bahkan tak jarang kamu menilai mereka buruk. Orang tua yang seperti ini biasanya tidak akan mentolelir sikap apapun dari sang anak.
Dengan perilaku seperti ini anak-anak akan menerima segala perkataan orang tua mereka sebagai fakta dan bisa saja mempengaruhi kehidupan mereka di masa depan.
Mendisiplinkan Karena Marah
Memang, tujuan dari disiplin adalah untuk membangun karakter anak yang bertangung jawab dan dapat mengatur segala hal dengan lebih baik. Namun, banyak orang tua yang justru kehilangan sudut pandang disiplin yang sebenarnya.
Orang tua toxic mendisiplinkan anak sebagai reaksi emosi dari dalam diri. Mereka mungkin akan merasa marah, kesal, kecewa, bahkan malu saat sang anak melakukan hal yang salah. Tak jarang jika ini dapat memicu orang tua berlaku kasar terhadap anak.
Alih-alih mendisiplinkan anak, ini malah dapat merusak karakter dan mengganggu psikologis anak, lho.
Tidak Menghargai Privasi Anak
Orang tua toxic tidak akan menghargai dan selalu ingin tahu privasi sang anak. Padahal saat tumbuh dewasa, anak membutuhkan privasi.
Jadi, berilah mereka ruang untuk menjaga privasi dalam diri mereka. Kamu tidak perlu mencari tahu dengan membaca buku hariannya atau bahkan memata-matai kegiatan mereka. Cukup pantau saja dari jauh dan ingatkan mereka untuk selalu berprilaku baik.
Membandingkan Anak
Ini sering terjadi dalam hal prestasi. Kamu sering membandingkan anak dan menuntut mereka untuk sama seperti orang lain.
Biarkan anak tumbuh dengan karakter dan kepribadian masing-masing. Jangan tuntun mereka untuk menjadi orang lain. Daripada membandingkan anak dengan orang lain akan lebih baik jika kamu mencari potensi dalam diri anak dan bantu mereka untuk mengembangkannya.
Yuk, introspeksi diri kembali, apakah kamu sering melakukan hal di atas? Jangan sampai kita menjadi orang tua toxic, ya, Sisters!