Seperti yang sudah kamu ketahui bahwa afirmasi positif begitu diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk diri sendiri atau anggota keluarga lainnya.
Walau hanya sekadar kalimat-kalimat yang terkesan sederhana, namun afirmasi positif sangat bermanfaat karena memberikan dukungan secara mental.
Dalam mempersiapkan anak-anak agar dapat menjalani fase new normal dengan baik, maka orangtua perlu menjelaskan semuanya.
Ketika menjelaskan ke anak tolong diusahakan tidak berbohong. Terkadang demi membuat perasaan anak tenang, orangtua berusaha untuk bohong. Ini seharusnya tidak sampai boleh terjadi, Sisters.
Ingat, cara seseorang untuk menghadapi realita yaitu dengan menerima semuanya dan tidak menyangkal.
Usahakan tidak membesarkan realita dan tidak menyangkal saat menjelaskan kepada anak. Begitu orangtua mengajarkan anak untuk menyangkal realita yang ada saat ini, maka mampu memicu dampak buruk terhadap perkembangannya nanti. Jadi pada masa new normal, orangtua perlu menjelaskan dalam bahasa anak secara jujur. Usahakan tidak dikurangi dan dilebih-lebihkan.
Sampaikan realita saat ini kepada anak sesuai dengan usia perkembangannya.
2. Ingatkan anak bahwa perlu tetap menjaga diri
Sisters, di masa pandemi Covid-19 semakin membuat masyarakat menjadi lebih sadar terkait pentingnya perilaku hidup bersih, termasuk ketika menjalani fase New Normal.
Sebagai orangtua, Mama memiliki kendali untuk terus mengingatkan agar anak perlu tetap menjaga diri. Ini bertujuan supaya anak tetap sehat dan terhindar dari segala jenis virus.
Jika nantinya sekolah anak kembali dibuka dalam waktu dekat, setidaknya berbagai nasihat orangtuanya agar teringat dan membuat anak semakin konsisten untuk melaksanakan berbagai protokol kesehatan selama pandemi berlangsung.
Ingatkan anak jika ini bukan sepenuhnya normal seperti dulu, sehingga kita harus terus menjaga diri. Menurut dr. Jiemi tidak apa-apa anak terus diingatkan agar tetap konsisten menjaga kesehatan serta kebersihan selama pandemi Covid-19 ini belum berakhir.
Selain itu, perlu ingatkan anggota keluarga lain atau orang-orang yang di sekitar lingkup anak agar saling berkolaborasi menciptakan kesehatan.
3. Berusaha memahami rasa cemas anak dan belajar untuk mengendalikannya
Sisters, di dunia ini ada 2 aspek besar kehidupan. Aspek tersebut mengenai apa yang bisa dikendalikan dan apa saja yang tidak bisa dikendalikan oleh kita sebagai manusia.
Ketika sebuah situasi tidak bisa dikendalikan seringkali rasa cemas itu muncul. Hanya saja perlu diingat bahwa rasa cemas itu wajar.
Perlu diingat bahwa kecemasan dan emosi yang terjadi pada anak seringkali tidak bisa tergambarkan dengan jelas, sehingga orangtua perlu peka terhadap segala perubahan perilaku pada anak. Selanjutnya, kamu perlu memahami perasaan tersebut dan mengajarkan anak untuk belajar mengendalikannya.
Merasa cemas atau takut itu wajar di situasi seperti sekarang, namun tetap harus dikendalikan.
Rasa cemas pun memiliki sisi positif tersendiri untuk manusia. Hadirnya rasa cemas seolah menjadi salah satu langkah terbaik karena mampu berjuang melewati kondisi saat ini. Tetap semangat, Sisters!