Healthy can be yummy
Tagline ini kami buat 4 tahun yang lalu saat memulai “keisengan” baru. Rumah Nabati Indonesia merupakan salah satu ide liar yang hadir saat aku dan suami mulai mengubah pola hidup menjadi lebih sehat. Healthy life style yang kami jalani saat itu bukan tanpa sebab, berawal dari aku yang mengidap PCOS (sindrom ovarium polikistik) atau ketidakseimbangan hormon yang menyebabkan aku sulit hamil. Kondisi aku ini makin buruk ketika aku tidak menjaga pola hidup dan pola makan yang baik. Aku sempat khawatir akan sulit hamil karena kasus PCOS ada juga yang berakibat serius, tapi obgyn-ku menyarankan untuk melakukan pengobatan alami dengan berhijrah ke pola hidup sehat. Setelah hampir 1 tahun memulai kebiasaan olah raga, perbanyak konsumsi buah dan sayur, mengurangi konsumsi panganan tinggi proses, Alhamdulillah aku berhasil hamil alami.
Setelah hamil, aku tetap menerapkan pola hidup sehat dengan memilih makanan dan minuman (panganan) yang diproses secara alami dan menggunakan bahan-bahan yang bebas pengawet, perasa, pewarna, penyedap buatan. Saat itu aku sulit menemukan panganan yang memenuhi kriteria tersebut. Lalu, aku mulai belajar untuk membuat panganan sendiri menggunakan bahan-bahan yang sesuai dengan diet aku. Tentu sulit memulainya. Pengetahuan dan kemampuan memasak aku sangat minim, ditambah kondisi hamil, membuat tenaga aku sangat terbatas. Namun, keinginan memenuhi gizi selama kehamilan dan tetap bisa makan enak sesuai keinginan membuat aku selalu bersemangat untuk terus belajar. Healthy can be yummy menurut kami bukan hanya soal tagline, tapi juga impian kami sebagai healthy life enthusiast
Instagram rumah nabati dapat diakses melalui tautan ini
Mengenal alternatif pengganti susu sapi.
Dokter kandungan aku menyarankan untuk mengurangi konsumsi produk olahan susu sapi dan turunannya termasuk susu sapi segar, keju, yogurt, dll karena ternyata aku memiliki intoleransi terhadap olahan susu sapi. Bagi aku, ini adalah ujian yang sangat berat. Susu sapi merupakan minuman favorit aku sejak masih anak-anak, tapi demi tubuh yang lebih sehat, aku bertekad untuk membatasi konsumsi susu sapi. Sejak saat itu aku mulai mencari sumber pangan pengganti susu yang berasal dari protein nabati. Lalu ketemu lah dengan susu almond. Susu almond merupakan sari kacang almond yang rasanya sangat mirip dengan susu sapi, jadi sering disebut susu almond. Susu almond belum banyak dijual di pasaran. Kalaupun ada, lokasinya jauh dari rumah aku dan harganya terbilang mahal. Demi penghematan dan tetap minum susu, aku mencoba membuat susu almond sendiri dengan modal tutorial yang ada di youtube.
Saat awal percobaan pembuatan, tidak langsung enak, sih. aku harus mengulang beberapa kali hingga rasa susu almond buatan aku pas dan bisa dinikmati. aku mulai memposting susu almond aku ke media sosial pribadi aku. Tidak disangka, teman-teman penasaran dan ingin memesan susu almond buatan aku. Saat itu aku tidak percaya diri karena memang susu almond ini dibuat untuk konsumsi pribadi dan tidak untuk dijual. aku pun membagikan saja susu almond ini kepada beberapa teman secara cuma-cuma. Sungguh mengejutkan, ternyata responnya positif, bahkan ada teman yang ingin memesan kembali susu almond buatan aku. Akhirnya atas dukungan dari suami, aku memberanikan diri untuk membuka pemesanan susu almond. Harapan aku saat itu bisa membantu teman-teman yang juga memiliki intoleransi susu sapi seperti aku agar tetap bisa merasakan nikmatnya minum susu. Tidak disangka, saat ini memproduksi susu almond hingga 500 botol perbulan.
Camilan sehat, enak, dan nyaman diperut
Setelah berkutat dengan olahan susu almond. Kami mulai bereksperimen dengan menciptakan kue dengan bahan yang lebih alami. Apa bedanya kue yang kami buat dengan kue-kue yang banyak dijual dipasaran? Kami mengganti tepung terigu yang biasa digunakan sebagai bahan dasar kue, dengan tepung bebas gluten yakni tepung mocaf, tepung shorgum, tepung pati, tepung beras, tepung pisang, yang saat pembuatannya tanpa melalui proses pemutihan, sehingga nutrisi yang terkandung masih terjaga. Oh ya. tepung yang kami gunakan juga berasal dari lokal, lho. sungguh kami mengagumi keanekaragaman hayati Indonesia lewat sumber pangan yang melimpah dan beraneka ragam. Selain mengganti tepung terigu dengan tepung bebas gluten, kami juga mengganti gula pasir dengan gula kelapa yang dihasilkan dari pohon kelapa yang ditanam secara organik. Selain lebih alami, gula kelapa yang kami gunakan berasal dari petani gula di pesisir pulau jawa. Kue yang kami produksi memang tidak dibuat untuk mengikuti diet khusus. Kami hanya berusaha untuk membuat kue yang dibuat dengan bahan sealami mungkin dan bahan yang bersumber dari lokal agar lebih banyak banyak orang tahu bahwa kue enak dan sehat tidak melulu terbuat dari bahan import.
Bisnis ramah lingkungan
Saat memulai bisnis ini, kami belum memiliki konsep yang matang tentang bagaimana Rumah Nabati akan berjalan. Setiap ide dalam penciptaan panganan, lahir dari tantangan yang dihadapi, hingga menemukan solusi berupa sebuah produk. Saat ini, kesehatan bukan satu-satunya tantangan yang sedang kita hadapi. Lingkungan kita juga sedang kritis oleh berbagai sebab, salah satunya oleh sampah plastik. Susu almond Rumah Nabati sudah tidak lagi dalam kemasan plastik dan menggunakan botol kaca. Kami mendorong konsumen untuk mengirim kembali botol kaca yang sudah digunakan dengan insentif berupa potongan harga dan hadiah gratis satu botol untuk jumlah pengembalian tertentu. Plastik juga sudah kami tinggalkan, dan beralih menggunakan tas spunbound, yang bisa digunakan kembali. Tentu saja, ada beberapa rencana lain yang akan dijalankan dalam waktu dekat untuk menambah nilai-nilai ramah lingkungan, seperti penggunaan kurir sepeda untuk jasa pengantaran.
Tujuan kami mengikuti Kompetisi #ModalPintar dari Sisternet adalah agar usaha yang sedang dijalankan terus membesar dan memberikan manfaat. Dalam rencana kami, upaya mendorong naiknya awareness, baik brand awareness Rumah Nabati maupun kesadaran terhadap pola hidup sehat dan kepedulian kepada alam akan dilakukan, sekaligus diaplikasikan dalam aktifitas Rumah Nabati. Kami juga berupaya untuk mendekatkan produk-produk Rumah Nabati melalui toko offline di pusat kota, untuk memenuhi kebutuhan pangan sehat para pekerja. Terakhir, kami sangat berharap ilmu yang kami miliki, dapat dimiliki juga oleh para sahabat penikmat Rumah Nabati melalui pendirian Rumah Nabati Laboratory. Ini adalah tempat untuk berdiskusi, eksperimen penciptaan panganan, dan pelatihan pembuatan panganan sehat yang ditujukan untuk memperkuat brand value, mendekatkan produk-produk Rumah Nabati serta menyebarkan ilmu-ilmu yang kami miliki.