Memiliki usaha kuliner alias makanan saat ini tidak pernah terpikirkan olehku. Karena memiliki dasar tidak bisa memasak dan dicap seperti itu oleh orang terdekat membuatku menjadi seseorang yang males untuk berprogres ke depan. Toh, mereka berpikir seperti itu terhadapku. Akupun enjoy dengan kehidupan yang kujalani. Namun,semua itu berubah ketika usaha makanan mamaku tidak jalan alias berhenti dikarenakan mama sakit stroke dan tidak ada anaknya yang meneruskan.
Pada masanya usaha mama sempat ramai, mama berhasil memasukkan makanannya yaitu macaroni schotel, lasagna dan chicken pastel ke beberapa cafe dan tenant restoran. Karena sakit, akhirnya mau tak mau semua order yang masuk ditolak. Dan, waktupun terus berjalan tanpa memikirkan kita. Ketika mama sudah berangsur sehat, kami mulai menghubungi tenant-tenant yang dulu pernah memberikan link untuk makanan.
Namun semua sudah memiliki produsen pengganti mama. Kami anggap mungkin sudah masanya mama beristirahat. Itu kejadian 1 tahun yang lalu. Januari 2020 tiba tiba ada yang menghubungi mama via pesan di facebook. Ternyata salah satu tenant yang dulu pernah bekerja sama dengan mama,dia sudah lama mencari mama karena supplier dia bermasalah. Sebagai anak tertua, aku mulai mengambil alih beberapa pekerjaan mama. Karena adik-adikku masih sekolah dan mama juga tidak boleh terlalu lelah.
Pasta made by @miqa_kitchen
Entah bagaimana tangan Tuhan berbicara, akhirnya mama mulai menjalankan lagi usaha makanannya. Makanan yang dulu macaroni schotel, lasagna, chicken pastel dan ada satu menu baru yaitu, spagethi panggang kembali lagi terhidang. Saat itu, mama hanya membuat makanan berdasarkan order yang masuk saja. sistem penjualan kamipun masih standar. Hanya dari mulut ke mulut saja dan saudara dekat.
Menjelang idul fitri kami berpikir untuk membuat hampers, agar ada menu lain yang bisa kami kembangkan tidak hanya pasta. Pilihan kami jatuh pada chewwy brownies. Karena dulu, pernah membuat brownies, dan menurut saya tidak terlalu susah dalam proses produksi serta bahan-bahan yang digunakan. Disini saya mulai merambah masuk ke dapur untuk produksi chewwy brownies. Alhamdulilah, pesanan pasta dan chewwy brownies laris manis diluar dugaan kami.
Disini kami juga memulai untuk merapihkan catatan pengeluaran dan pemasukan dengan lebih rapi. Karena banyak pengeluaran yang ternyata tidak tercatat sehingga pencatatan keuangan berantakan. Paradigma saya yang tidak bisa memasak mulai berubah dimata orang lain.Seiring bertambahnya pesanan dan komentar yang diterima. Hihihi,,alhamdulilah kerja keras berbuah manis.
Chewwy Brownies by @miqa_kitchen
Dibulan Juni, akhirnya kami melahirkan toko online kami di instagram dengan nama @miqa_kitchen terinspirasi dari nama anak perempuan kami dan cucu perempuan pertama dikeluarga ibu kami. :).
Dan,ternyata mengelola admin serta keuangan dan akun di medsos membutuhkan waktu dan konsentrasi mengingat saya juga bekerja dikantor. Mengelola sebuah akun instagram ternyata perlu ilmu karena tidak bisa sembarang mengupload foto produk, karena jika sembarangan upload hasil yang didapat tidak bagus alias berantakan, karena berantakan akhirnya saya pending uploadsmpai saya berkenalan dengan canvaserta picsart ini semua saya belajar secara otodidak.
Dan, pada akhirnya saya keteteran mengerjakan semuanya, hehehe. Ada juga chat customer yang tanya menu yang tersedia di miqa_kitchen tenggelam dengan chat kerjaan dikantor. Itu semua sungguh tidak mudah bagi saya dan mama. Saya sendiri memiliki 3 malaikat kecil dan tidak memiliki art, bisa dibayangkan warna warni kehidupan kami seperti apa. Dimomen ini akhirnya ada tante saya yang mau membantu melakukan pencatatan keuangan dan menjadi sponsor dalam usaha kami.
akun @miqa_kitchen di instagram
Seiring berjalannya waktu banyak customer yang bilang kalau chewwy brownies miqa_kitchen ini rasanya tidak kalah dengan brownies yang famous di kota b*******. Disini kami berusaha untuk mempertahankan cita rasa kami agar tidak berubah sehingga orang kembali memesan produk kami.
Dan, akhirnya saya mempekerjakan satu tenaga paruh waktu di miqa_kitchen untuk membantu hal hal teknis lainnya karena saya mulai keteteran dalam proses persiapan produksi, disisi lain saya masih mengurus anak-anak dan mama juga sudah tidak kuat berdiri lama di dapur. Harapan kami kedepannya, melalui miqa_kitchen kami bisa memberdayakan para ibu untuk bisa berkarya melalui @miqa_kitchen dan membantu para pengusaha lokal agar bisa menyalurkan bahan bakunya melalui kami dalam proses produksi produk kami.
Dimasa pandemi ini, kami ingin merambah menu baru yaitu, minirose pudding. Karena, Kami melihat belum banyak yang memiliki keahlian seperti ini. Sekalinya ada, ternyata harganya sangat mahal. Saya dan mama mencoba berimprovisasi setelah berhasil mengikuti kursus online yang kami jalani. Memang ada harga, ada rupa.
Ternyata dalam membuat minirose puding ini tidak bisa grabak grubuk melainkan harus dengan ketelitian dan konsentrasi wajar, ternyata mereka yang menjual minirose memberi harga yang lumayan mahal. Disini saya melihat peluang bahwa kita bisa membuat orang memakan puding minirose dengan harga yang tidak terlalu mahal namun dengan rasa yang tidak kalah kualitasnya.
Tak terasa dari awalnya ada pesanan 1 minirose puding, saya bisa berkreasi membuat minirose puding lainnya sembari mewujudkan keinginan customer. Mulai dari layer warna puding serta varian warna jely yang digunakan dan buah lecy atau longan. Sungguh suatu kenikmatan tersendiri bagi kami di miqa_kitchen dalam mengapresiasi khayalan customer menjadi kenyataan. Bahwasanya tak selalu dengan harga mahal untuk bisa menikmati sesuatu yang cantik. :).
Ini menjadi setting goal kami di miqa_kitchen sesuatu yang lux tidak harus selalu didapat dengan eksklusif. Bukan berarti kami buat dengan asal namun, kami memilih produk sesuai dengan kebutuhan dan tetap kami kerjakan dengan amanah. Hal ini berdampak kepada bertambahnya pesanan minirose puding di penghujung tahun 2020. Saya menutup pesanan di angka 35 puding minirose. Alhamdulilah, walau ada beberapa yang saya tolak karena keterbatasan waktu, tenaga serta sumber daya manusia yang belum mencukupi.
Ternyata, ketika berbicara dengan customers ada juga yang menginginkan puding minirose ini sebagai pengganti kue ulang tahun untuk saudaranya. Tampilan puding minirose yang cantik, simpel serta elegan memberi kesan fresh ternyata membuat orang ingin beralih dari kue ulang tahun menjadi puding minirose. Aah, kita tidak pernah tahu pikiran customers seperti apa ya. Alhamdulilah dikasih kesempatan untuk mewujudkan keinginan beliau melalui miqa_kitchen.
Variasi puding minirose dari @miqa_kitchen
Awal januari saya membaca di sisternet.id mereka sedang mengadakan kompetisi modal pintar untuk kita yang memiliki bisnis di rumah dan saya sangat tertarik mengikuti program ini karena saya dan mama masih awam dalam dunia usaha ini. Keinginan kami dalam memberikan makanan yang enak namun dengan harga terjangkau masih menjadi visi kami untuk orang-orang yang berada diluar sana namun, banyak yang belum kenal dengan nama usaha kami, @miqa_kitchen walau kami sudah membuat akun instagram.
Jika mendapat modal dari sisternet maka, akan menjadi langkah awal bagi saya untuk belajar tentang marketing pengembangan bisnis dan pengembangan diri saya untuk menjadi enterpreneur. Serta belajar mengelola akun online miqa_kitchen dengan lebih profesional.
Dan, nantinya kami bisa membantu lebih banyak lagi para ibu lainnya untuk bisa berkarya bersama kami dan membantu pengusaha lokasl dalam mendistirbusikan barang barang produksi mereka melalui dapur @miqa_kitchen. Nyatanya saya yang seorang pekerja kantoran yang tidak memiliki bakat memasak ternyata bisa walau melalui perjalanan panjang :). Saya berharap dengan ikut kompetisi di sisternet ini bisa membantu saya dalam mengasah kemampuan serta memperbaiki bisnis usaha saya untuk ke depannya menjadi lebih baik.
#modalpintar