Hai Sisters! Kamu tentu pernah melihat orang yang begitu fokus mencapai tujuan sesuai keinginan. Atau barangkali kamu pernah memiliki tekad yang sangat kuat untuk memiliki sesuatu? Jika ya, berarti kamu pernah menjadi pribadi yang ambisius.
Sering kali, dalam dunia kerja, mungkin kamu kerap melihat rekan kerja begitu semangat dalam menyelesaikan tugas. Entah itu untuk mencapai target bekerja maupun agar pekerjaan bisa terselesaikan dengan segera.
Tentu sikap tersebut sangat berguna dalam dunia kerja. Meski terlihat sebagai sikap yang positif, tahukah kamu bahwa tidak selamanya sikap ambisius itu menguntungkan?
Bahkan, jika dilakukan secara sembarangan, ambisius dapat menimbulkan hal negatif. Oleh karena itu, kenali lebih dalam mengenai sikap menggebu-gebu ini agar dapat memanfaatkannya dengan positif, seperti dibawah ini. Simak yuk!
1. Pengertian Dasar Sikap Ambisius
Dilihat dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ambisius diartikan sebagai keinginan yang kuat untuk mencapai suatu tujuan, harapan, atau cita-cita. Sikap ambisius bisa juga berarti penuh ambisi.
Ambisi sendiri memiliki arti sebagai sebuah keinginan yang besar untuk mencapai sesuatu. Memahami pengertian KBBI tersebut, kata ambisius memiliki makna dasar yang positif.
Jika memiliki sikap ambisius, sudah pasti kamu bakal dapat mencapai sebuah tujuan dengan cepat karena memiliki semangat bekerja yang tinggi.
Padahal, di lingkup kehidupan bersosial, orang yang ambisius malah memiliki konotasi yang negatif, bahkan merugikan. Mungkin, hal ini disebabkan oleh ketatnya persaingan dalam dunia karier yang membuat orang ambisius cenderung “dibenci”.
2. Kelebihan Pemilik Sikap Ambisius
Orang yang ambisius sudah pasti memiliki semangat yang kuat untuk bisa meraih sebuah tujuan. Saat memiliki ambisi untuk mendapatkan sesuatu, kamu akan terus berusaha hingga ambisi tersebut berhasil didapatkan.
Dengan semakin ketatnya persaingan dunia kerja seperti sekarang ini, orang dengan watak ambisius memiliki kemungkinan yang lebih tinggi untuk meraih kesuksesan. Hal ini tentu disebabkan oleh perangai penuh semangat dan pantang menyerah dari orang tersebut.
Penyebab orang memiliki sikap ambisius bisa beragam. Ambisi untuk mencapai sesuatu bisa muncul karena kondisi lingkungan, dorongan sosial dan keluarga, atau mungkin karena mimpi yang kamu miliki.
Jadi, carilah dalam dirimu hasrat atau keinginan yang dimiliki agar dapat memunculkan sikap ambisius. Apakah kamu sudah merasa ambisius, Sisters?
3. Dampak Negatif Terlalu Ambisius
Seperti halnya kebanyakan sifat dasar manusia, sikap ambisius bisa menjadi pedang bermata dua jika dilakukan secara berlebihan. Karena besarnya keinginan untuk mendapatkan sesuatu, orang yang ambisius berisiko mendapat dampak buruk berupa beban mental.
Orang yang terlalu ambisius memiliki kecenderungan menjadi depresi. Hal ini disebabkan karena hampir setiap waktu, yang ada dipikirkan hanyalah beban pekerjaan. Karena terlalu fokus dengan tujuan, orang ambisius juga sering kali menjadi pribadi yang anti-sosial.
Tak jarang pula ambisi menyebabkan kurang cermat dalam mengambil keputusan. Sebab ingin menyelesaikan sesuatu secepat mungkin, mempertimbangkan sebuah pilihan pun dilakukan dengan terburu-buru tanpa pikir panjang.
Hal seperti ini tentu memberi kemungkinan munculnya hal buruk, bukan? Sikap ambisius bisa juga memunculkan rasa percaya diri yang berlebihan. Sifat percaya diri yang muncul karena pencapaian yang dimiliki, sering kali mengarah ke sikap arogan.
Jika dibiarkan, sikap arogan ini akan membuatmu kurang bisa memahami kekurangan pada diri sendiri dan tidak menghargai orang lain. Karena memiliki hasrat yang kuat, tak jarang juga sikap ambisius akan membuat menjadi pribadi yang akan menghalalkan segala cara guna meraih tujuan tersebut.
Mungkin saja kamu akan tidak mempedulikan efek buruk pada kolega atau kondisi di sekitar karena ambisi besar yang dimiliki.
Jadilah Ambisius dalam Batas Wajar
Sikap ambisius tentu dapat membuatmu memiliki semangat pantang menyerah untuk mencapai sebuah keinginan atau tujuan. Karena memiliki ambisi yang kuat, kamu tidak akan berhenti mencari cara agar hasrat yang diinginkan bisa terpenuhi.
Namun, jangan sampai ambisi dalam diri membuatmu menjadi buta pada kondisi kesehatan dan keadaan disekitarmu. Jika memiliki ambisi yang terlalu kuat, beban pikiranmu akan menjadi terlalu berat dan risiko untuk depresi akan muncul.