Sisters, saat ini semakin banyak orang yang melakukan pekerjaannya secara jarak jauh alias remote. Terlebih di tengah pandemi seperti sekarang ini di mana perusahaan yang mengambil langkah agar para pekerjanya work from home.
Tapi, di tengah kondisi ini, masih ada orang yang salah beranggapan tentang kerja remote. Salah satunya adalah, para remote worker tidak mampu mengatur waktunya dengan baik. Well, anggapan tersebut salah besar, Sisters!
Selain anggapan tersebut, ada banyak mitos lainnya yang kerap kita dengar mengenai kerja jarak jauh. Apa lagi mitos lainnya?
1. Menurunkan Produktivitas
Bekerja remote membuatmu tidak dapat bertemu langsung dengan rekan kerja dan atasanmu. Kamu akan jauh dari pengawasan orang lain. Hal ini membuat banyak orang beranggapan bahwa seseorang yang bekerja remote tidak akan bisa produktif. Alasannya, tidak ada orang lain yang bisa meyakinkan bahwa mereka sedang melakukan pekerjaannya.
Padahal, anggapan tersebut keliru. Menurut hasil survei CoSo Cloud, 77% pekerja remote mengaku lebih produktif jika melakukan work from home. Adapun 76% karyawan lebih memilih bekerja di luar kantor jika butuh konsentrasi tinggi, seperti dikutip dari SmartCompany,
2. Punya Work-Life Balance yang Baik
Di satu sisi, anggapan ini ada benarnya. Kamu bisa lebih sering bertemu dengan keluarga jika bekerja dari rumah. Kamu juga bisa menggantikan waktu perjalanan ke kantor dengan hal-hal lainnya, seperti memasak, menonton film, dan istirahat.
Namun, umumnya pekerja remote baru justru kesulitan mengatur work-life balance mereka. Mereka masih sulit untuk mengatur jam kerja sendiri yang terbilang fleksibel.
3. Tidak Punya Deadline
Kamu mungkin sering mendengar mitos pekerja remote bebas menyelesaikan pekerjaannya kapan saja.
Padahal pekerja remote tetap saja memiliki deadline layaknya mereka yang bekerja di kantor. Apalagi, mereka yang bekerja dengan klien. Hal yang membedakan keduanya adalah pekerja remote harus ekstra disiplin dengan deadline-nya sendiri. Jangan sampai jam kerja fleksibel membuatmu menyepelekan deadline.
4. Sulit Komunikasi
Masalah komunikasi bisa terjadi pada siapa saja dan di mana saja. Mereka yang bekerja kantoran juga pasti pernah mengalami kesulitan komunikasi. Oleh karena itu, hadirlah berbagai aplikasi yang bisa membantu komunikasi pekerja remote, seperti Slack, Google Meet, dan Zoom.
Semuanya itu bisa kamu manfaatkan untuk menjalin komunikasi yang baik dengan klien dan rekan kerjamu.
5. Hanya Dilakukan Perusahaan Startup
Faktanya, banyak perusahaan korporat sudah memperbolehkan karyawannya bekerja remote sejak lama, seperti Microsoft dan Automattic. Mereka percaya bahwa kerja remote dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja karyawannya. Dari sisi karyawan, menurut hasil survei Owl Labs, lebih dari setengah karyawan full time juga ingin bekerja jarak jauh.
Nah, itulah beberapa mitos yang sering beredar mengenai kerja remote. Ternyata, anggapan banyak orang selama ini tidak sepenuhnya benar, ya, Sisters!
Kalau kamu, bekerja di kantor atau kerja jarak jauh, Sisters?