Dokter Rayhan Maditra, lahir di Bandung, 19 Januari 1995. Ia merupakan seorang dokter dan juga pendiri MAKO TALK. Suami dari penyanyi Isyana Sarasvati ini sangat tertarik dengan topik Kesehatan Mental dan Neuroscience.
Karena minat tersebut, pada Juni 2020 ia mendirikan MAKO TALK, sebuah platform edukasi dan diskusi seputar kesehatan dalam keseharian hingga topik menarik lainnya yang berbasis di YouTube, Instagram maupun Twitter.
Selain aktif di dunia medis, lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta angkatan 2012 ini memiliki hobi bernyanyi dan bermusik. Semasa kuliahnya, ia tergabung dalam kelompok band yang bernama "Digiti Minimi". Rayhan juga sering tampil menyanyi di berbagai acara kampus.
Sisters, kondisi pandemi yang berkepanjangan mengakibatkan banyak karyawan harus bekerja dari rumah alias Work From Home (WFH) sejak beberapa bulan lalu. Permasalahannya, banyak yang merasakan bahwa semakin lama batas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi sangatlah tidak jelas dan tidak seimbang.
Bahkan seringkali kamu harus tetap melakukan pekerjaan di luar jam kerja.Kondisi seperti ini bisa mengakibatkan kamu terserang burnout syndrome, yaitu suatu kondisi kelelahan fisik dan mental yang luar biasa akibat tuntutan pekerjaan yang sangat berat serta tekanan dari berbagai arah. Hal itulah yang akhirnya membuat pikiran seseorang jadi tidak karuan. Dampaknya orang tersebut bisa mengalami penurunan performa kerja yang drastis, bahkan melakukan pekerjaan ringan pun rasanya menjadi sulit sekali.
Lalu apa kata dokter Rayhan soal ini? Yuk, kita baca bareng-bareng obrolan Sisternet dengannya dalam artikel Sisternet Man of The Month kali ini:
Q: Boleh dong diceritakan, siapa sih, sosok Dokter Rayhan Maditra itu?
A: Saya adalah seorang dokter yang memiliki ketertarikan di bidang mental health dan juga neuroscience.
Q: Mengapa memilih menggeluti profesi sebagai dokter?
A: Kenapa saya memilih profesi sebagai dokter adalah karena saya sangat ingin mencari tahu banyak hal seputar otak, yang masih menjadi sebuah misteri. Saya juga memiliki cita-cita ingin punya tempat sendiri di Indonesia yang bisa menjadi pusat research seputar otak dan kesehatan mental. Dan juga yang menyediakan layanan kesehatan khususnya terkait kesehatan mental.
Q: Bicara soal pandemi dan segala kegiatan kita yang beradaptasi dengannya, seberapa pentingkah mengelola stres yang berujung Burnout atau stres? Terutama bagi pekerja kantoran yang WFH...
A: Memang saat ini merupakan masa-masa yang sulit bagi kita semua. Banyak dari kita sedang mengalami perubahan drastis dalam hidup. Seperti yang biasanya kita bekerja di luar rumah, saat ini kita harus bekerja dari rumah, dan sebagainya.
Oleh karena itu sangat penting bagi kita untuk lebih banyak lagi usahanya dalam mengelola tingkat stres yang kita rasakan atau alami. Karena untuk sehat itu, bukan hanya sehat secara fisik, tapi juga mental dan secara sosial harus sehat.
Q: Pemahaman Burnout, memahami gejalanya dan cara mengatasinya?
A: Burnout adalah kondisi stres kronis yang terjadi akibat kegiatan atau pekerjaan yang belum berhasil diselesaikan. Bisa jadi mungkin karena beban pekerjaannya yang terlalu banyak, atau tipe pekerjaannya yang kurang sesuai dengan kita.
Penting bagi kita untuk mewaspadai beberapa komponen dari burnout, seperti: Adanya overwhelming exhaustion atau perasaan lelah secara fisik, kognitif, emosional yang mendalam, yang bisa juga menimbulkan terganggunya dalam melakukan pekerjaan secara efektif. Yang tadinya pekerjaan menyenangkan, kini berubah menjadi beban. Itu bisa dibilang Burnout juga.
Kemudian ada juga sinicism, jadi ada perasaan sinis terhadap rekan kerja, atasan, dan sebagainya. Jadinya semangat bekerja sudah tidak seperti dulu. Lalu ada komponen inefficacy, yaitu merasa kurang berkompeten, kurang berprestasi, atau kurang produktif. Jadi selalu minder atau merasa kurang atas apa yang sudah kita kerjakan.
Seseorang yang mengalami Burnout bisa menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan. Misalnya, bisa mempengaruhi fungsi otak, membuat kurangnya fokus atau konsentrasi, lalu membuat keputusan, interaksi sosial dan lain sebagainya.
Burnout juga mempengaruhi fungsi memori dan kemampuan kita. Selain itu juga berpengaruh pada kesehatan fisik, seperti tekanan darah yang terus menerus naik hingga mengalami hipertensi. Juga meningkatkan resiko jantung dan diabetes, serta gangguan pencernaan.
Q: Boleh dong di share Do’s and Don'ts saat mengalami burnout, serta asupan makanan, vitamin dan kegiatan yang apa bisa dilakukan mengurangi Burnout/stres?
A: Beberapa hal yang bisa dilakukan saat mengalami Burnout antara lain: berolahraga, memakan makanan yang mengandung omega 3, menghindari makanan yang mengandung gula dan junk food.
Istirahat yang cukup seperti tidur yang disarankan antara 7 sampai 9 jam untuk orang dewasa. Kita memang sedang physical distancing, tapi kalau bisa jangan emotional distancing, biar bagaimanapun kita adalah makhluk sosial yang butuh orang lain. Kita boleh berinteraksi dengan orang lain, mengobrol melalui video call dan sebagainya.
Jika kita sudah mulai merasa Burnout karena pekerjaan bisa juga kita speak up dan bicarakan soal pekerjaan yang kurang sesuai atau terlalu banyak yang memicu terjadinya Burnout. Carilah cara untuk bisa membuat pekerjaan kita lebih menyenangkan dan bukannya menjadi beban.
Kita juga bisa merelaksasi diri dengan melakukan meditasi atau yoga, atau bisa juga melakukan teknik mindfulness, teknik olah napas, dan masih banyak lagi.
Q: Tips buat para Sisters yang kiranya saat ini sedang berjuang, baik itu belajar di rumah, maupun bekerja dari rumah supaya tetap semangat dan tidak mengalami Burnout/stres...
A: Dimanapun kalian berada, tetaplah semangat menghadapi kondisi ini bersama-sama. Mari kita saling menyemangati, saling support, karena menurut saya support atau dukungan itu sangat penting. Dan juga tetap optimis serta lakukan yang terbaik yang bisa kalian lakukan untuk bisa mengatasi stres atau burnout yang sedang dialami saat ini.
Mudah-mudahan kalian bisa mengatur pola hidup kalian jadi lebih seimbang dan menyenangkan. Dan ingat! Kesehatan itu harus menjadi prioritas nomor satu!
Nah, seru kan ngobrol bareng dr. Rayhan? Sisters, selalu nantikan kisah-kisah inspiratif dari Man of The Month pilihan Sisternet berikutnya dengan mengunduh aplikasi Sisternet melalui link ini: https://linktr.ee/sisternet. Yuk, kita sama-sama menuju perempuan Indonesia #JadiLebihBaik !