Hai Sisters! Umumnya saat seseorang baru pertama kali bekerja maupun mendapat tawaran kerja di perusahaan lain, pasti bingung mengenai besaran gajinya.
Bertanya-tanya berapa sih gaji dari pekerjaan yang dilamar. Misalnya kamu melamar kerja untuk posisi design grafis di perusahaan A.
Nah, kamu belum tahu nih besaran gaji posisi tersebut berapa. Dari sektor perusahaannya pun beda. Perusahaan di bidang tertentu biasanya standar gajinya cukup tinggi. Tapi di bidang lainnya rendah.
Contohnya perusahaan di bidang migas, pasti standarnya lumayan besar dibanding non-migas. Begitupun dengan status perusahaan, apakah merupakan BUMN atau swasta.
Mengetahui standar besaran gaji sebuah posisi di perusahaan sangat penting agar kamu tidak salah dalam mencantumkan ekspektasi gaji saat proses rekrutmen atau wawancara kerja.
Jadi kalaupun nanti ada negosiasi gaji, jumlahnya tidak turun drastis. Setidaknya masih berada pada kisaran standar atau sedikit lebih tinggi dari standar gaji.
Saat ini, mencari tahu standar gaji untuk posisi pekerjaan tidak sulit. Yang terpenting, kamu tahu dulu berapa upah minimum provinsi (UMP) ataupun Upah Minimum Regional (UMR) yang berlaku di daerahmu.
Dengan begitu, kamu dapat memasang penawaran gaji di atas upah minimum tersebut. Berikut cara mengetahui standar gaji.
1. Bertanya pada orang yang masih atau pernah bekerja di sana
Cara paling tepat untuk mengetahui standar gaji pekerjaan di perusahaan tertentu adalah dengan bertanya pada orang yang masih bekerja di sana. Kalau punya teman yang bekerja di perusahaan yang kamu lamar sih enak, bisa bertanya dari A sampai Z.
Jika tidak, coba saja untuk cek lokasi. Kemudian temui satu atau dua orang yang bekerja di perusahaan itu, lalu mulai bertanya. Setelah basa basi perkenalan, sampaikan maksud dan tujuan bahwa kamu ingin menanyakan perihal kisaran gaji di perusahaan tersebut.
Pastikan bahwa orang yang kamu temui itu mau menjawabnya. Sebab masalah gaji bersifat pribadi. Hanya segelintir orang yang mau membukanya ke orang lain.
Jika bersedia menjawab, langsung saja pada pertanyaan seputar standar gaji di sana, khususnya untuk posisi pekerjaan yang kamu lamar. Bisa dapat informasi langsung dari karyawan di sana kan.
Lebih akurat meskipun jawaban standar gaji masih dalam kisaran angka. Setidaknya kamu punya gambaran, berapa besaran ekspektasi gaji yang akan kamu tuliskan atau sebutkan saat proses rekrutmen.
Selain itu, kamu dapat bertanya mengenai standar gaji pada mantan karyawan di perusahaan tersebut. Misalnya punya kerabat yang pernah bekerja di sana.
2. Cek di internet
Cara lainnya, menjelajahi dunia maya atau internet. Googling standar gaji pekerjaan X di perusahaan Z. Biasanya akan keluar informasi yang bisa kamu klik. Misalnya dari forum, blog pribadi, ataupun komentar-komentar netizen di sebuah thread, seperti kaskus, dan sebagainya.
3. Mencari tahu di website sumber informasi gaji
Dewasa ini bukan hanya situs lowongan kerja yang bertebaran, tapi juga website yang menyajikan informasi gaji. Kamu dapat mencari tahu gaji berdasarkan sektor industri perusahaannya, posisi pekerjaan atau jabatan, dan areanya.
Dengan cara ini, paling tidak kamu tahu berapa pasarannya gaji untuk posisi yang kamu lamar. Jadi kamu dapat menetapkan besaran gaji yang pas untuk dirimu. Tidak terlalu rendah, dan juga tidak ketinggian yang membuat perusahaan mundur untuk merekrutmu.
4. Minta pendapat netizen di medsos
Media sosial atau medsos adalah wadah untuk mengekspresikan diri. Saat ini, banyak jejaring medsos yang memiliki fitur story, seperti Facebook dan Instagram.
Fitur ini dapat kamu manfaatkan untuk menjaring komentar dari netizen yang menjadi bagian dari lingkaran temanmu. Enaknya lagi, story yang kamu buat bisa otomatis hilang dalam 24 jam.
Jadi buat saja story pertanyaan besaran gaji untuk posisi A di perusahaan swasta atau BUMN. Hindari menyebutkan nama perusahaan, agar tidak terlalu frontal.
Apalagi kalau kamu memutuskan resign kerja dari kantor lama, maka akan ketahuan sekali kamu akan pindah ke perusahaan tersebut.
Begitu story diunggah, dijamin langsung banyak respons dari teman-teman ataupun followers-mu. Telaah lagi jawaban-jawaban netizen ini karena pasti ada yang menanggapi serius, ada yang guyonan.
Ingat, pakai medsos secara bijak. Pastikan pula followers-mu bukan bos atau atasanmu supaya aman saat menggunakan medsos untuk hal seperti ini, ya, Sisters!