Hai Sisters! Di balik kesuksesannya, bisnis yang dibangun bersama sahabat bukan tanpa risiko. Ada saja hal-hal yang bisa memantik perselisihan, seperti masalah keuangan, sifat dan sikap buruk sahabat, kepercayaan yang dirusak, sampai pembagian keuntungan dari bisnis.
Jika risiko-risiko ini tidak segera diatasi, maka bisnis yang dibangun susah payah bakal hancur, saling klaim kepemilikan maupun ide dan inovasi, hingga berakhir ke meja hijau atau pengadilan.
Hubungan persahabatan yang terjalin sekian lama pun ikut rusak. Dari kawan menjadi lawan.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan tersebut, kamu perlu tahu kiat-kiat sukses berbisnis bersama sahabat. Dan jalinan pertemanan juga ikut langgeng.
1. Pilih Orang yang Tepat
Kamu pasti punya lebih dari satu sahabat. Nah, untuk membangun bisnis bersama sahabat, pilihlah orang-orang yang tepat. Di antaranya yang sama-sama punya passion bisnis, visi misi sejalan, kreatif, inovatif, pekerja keras, dan paling penting yang paham betul baik buruknya kamu.
Begitupun dengan kamu, tahu seluk beluk pribadinya. Meski mengenal satu sama lain, dalam menjalankan bisnis nantinya, kamu dan sahabat harus saling mengingatkan. Tidak melulu harus memaklumi sifat buruk masing-masing, tapi belajar untuk memperbaiki diri demi keutuhan bisnis bersama.
2. Tentukan Peran Masing-masing
Meski sama-sama berstatus sebagai founder, tapi kamu dan sahabat tetap harus memiliki peran masing-masing. Misalnya, kamu mengurusi bagian keuangan dan marketing, sementara sahabat di bagian produksi dan pelayanan. Penentuan peran sebaiknya sesuai dengan kemampuan dan passion masing-masing untuk memudahkan pelaksanaannya.
Diskusikan hal ini sebaik mungkin untuk menghindari pengambilan peran yang salah. Pastikan setiap orang menjalankan perannya dengan baik. Jika ada kendala di salah satunya, satu sama lain dapat memberikan saran, tanpa campur tangan berlebihan. Itulah yang dinamakan sikap profesional dalam berbisnis.
3. Ada Perjanjian Hitam di Atas Putih
Bisnis bareng sahabat memang mengandalkan sistem kepercayaan. Namun tidak boleh sepenuhnya percaya.
Tetap harus ada hitam di atas putih. Jadi semacam perjanjian kerja sama sebelum menjalankan bisnis.
Perjanjian atau kontrak tersebut berisi peran masing-masing orang, modal bersama, hingga pembagian keuntungan yang diperoleh dari bisnis.
Kenapa harus ada hitam di atas putih? Karena kamu tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi di depan.
Namanya sifat manusia bisa saja berubah, meskipun dia sahabatmu. Jadi, hitam di atas putih ini hanya untuk berjaga-jaga jika nantinya terjadi selisih paham, atau masalah lain.
4. Selalu Komunikasi soal Bisnis
Bisnis yang dibangun oleh dua kepala atau lebih, harus selalu dikomunikasikan bersama. Diskusi, meeting adalah ‘makanan’ wajib jika ingin merintis bisnis bersama sahabat. Jadi, tidak ada tuh yang namanya pengambilan keputusan secara sepihak. Komunikasi sangat penting agar bisnis tetap langgeng.
Tidak terjadi miscommunication. Komunikasi, seperti ide-ide terbaru pengembangan bisnis, inovasi, tantangan dan hambatan bisnis, sampai yang berhubungan dengan keuangan. Miscommunication dapat menyebabkan munculnya perselisihan saat membangun suatu bisnis. Apalagi bisnisnya ini tidak hanya dikelola oleh satu orang saja, melainkan oleh dua orang sekaligus. Jadi penting dilakukan komunikasi secara rutin sebagai bahan evaluasi untuk menghindari pengambilan keputusan secara sepihak
5. Hindari Campur Tangan Orang Lain
Bisnis ini didirikan dan dikelola oleh Anda dan sabahat. Jadi nasib bisnis ada di tangan kalian berdua. Segala persoalan diselesaikan bersama. Jangan pernah melibatkan orang lain di dalamnya, karena belum tentu orang tersebut bisa bersikap netral. Jika ada keberpihakan, maka bisa timbul perselisihan. Jika ada setiap masalah, cari solusinya bersama.
Ada perbedaan pendapat, cukup saat diskusi saja. Begitu di luar, kamu dan sahabat adalah teman. Cair saja kembali. Jangan sampai menjadi renggang hanya karena ada pemikiran yang tak sejalan.
Gimana, kamu mau coba merintis usaha bareng sahabat, Sisters?