Hai Sisters! Disaat bisnis kecil membayangkan branding sehebat Coca Cola, Nike, Adidas, rasanya jauh dari kata mungkin ya. Pasalnya, investasi yang masuk ke dalam gambar ikonik seperti itu pasti mahal, Sisters.
Sebenarnya membangun branding bagi bisnis kecil itu enggak sulit kok. Pengusaha hanya harus kreatif dan inovatif agar branding sederhana itu bisa tampak luar biasa. Hindari kesalahan-kesalahan berikut agar brandingmu berhasil dan ciamik:
Tidak memahami kekuatan suatu merek
Dari perspektif hubungan pelanggan, memiliki merek yang kuat jelas menguntungkan, Sisters. Mendefinisikan merek juga berharga dari perspektif SEO. Ini adalah rahasia umum bahwa Google suka memprioritaskan daftar merek di hasil pencarian organiknya, karena pengunjung lebih cenderung mengkliknya.
Lebih banyak klik cenderung menyamai pelanggan yang lebih bahagia, yang berarti bahwa fokus pada pembangunan merek dapat menyebabkan lalu lintas situs web dan manfaat kesadaran yang tak terduga.
Lupa membuat pedoman merek yang ditentukan
Jadi, Sisters, kamu tahu bahwa perusahaanmu mungkin mengembangkan merek, tetapi apa sebenarnya artinya itu? Saat membuat identitas merek, kamu ingin membuat pedoman yang ditetapkan yang mencakup semua elemen, di antaranya logo, warna merek, tagline, jenis huruf dan tipografi, citra, maskot dan juru bicara untuk dipertimbangkan.
Kalau kamu lupa menentukan pedoman ini, bersiaplah untuk gagal dalam melakukan branding. Terlebih lagi bisnismu bukan dalam ukuran besar.
Merek terlalu rumit
Usaha kecil dapat belajar dari Coca Cola. Saat memulai proses branding, mungkin tergoda untuk menambahkan lebih banyak variabel daripada yang benar-benar kamu butuhkan, Sisters.
Tetapi, ketahuilah, logo brand kamu enggak perlu ada semua warna, pilihlah unsur yang menarik dan sederhana saja lebih baik. Jangan terlalu rumit, yang penting mudah untuk dikenali dan diingat konsumen.
Meluncurkan perubahan merek dengan buruk
Enggak ada yang salah dengan rebranding, jika itu masih dalam kategori yang lebih baik, lho, Sisters. Bukan malah membuat merekmu dinilai jelek ya.
Ingatlah bahwa setiap perubahan yang kamu lakukan pada merek bisa mengurangi koneksi yang kamu buat dengan pelanggan. Oleh karena itu, penting untuk hanya melakukan perubahan ketika manfaatnya benar-benar lebih besar daripada risiko kehilangan bisnis.
Kalau kamu memutuskan untuk melakukan perubahan, kamu perlu mendidik dan menginformasikan pelanggan dengan jelas tentang perubahan yang kamu lakukan itu, ya, Sisters.