Hai Sisters! Era pandemi menjadi masa-masa yang sulit bagi para pelaku bisnis, khususnya yang bergerak di bidang kuliner. Bahkan, tak sedikit bisnis yang harus gulung tikar akibat krisis yang dihadapi di saat pandemi.
Untuk membesarkan bisnis hingga sukses, diperlukan usaha keras serta ketekunan oleh pemiliknya. Seperti halnya Nilamsari Sahadewa, yang terus menjaga agar bisnis Kebab Turki Baba Rafi bisa bertahan.
Berdiri sejak 2003, Nilamsari mengatakan bahwa perjalanan bisnis Kebab Turki Baba Rafi hingga bisa sukses dan bertahan sampai saat ini tidaklah mudah. Ia mengaku pernah hampir mengalami kebangkrutan dan berniat untuk menutup usahanya.
Nilamsari menceritakan bahwa di 5 tahun pertama dalam usahanya menjadi saat-saat terberat baginya. Saat itu, ia bahkan mengaku pernah memiliki hutang demi mempertahankan bisnisnya.
Untuk mempertahankan bisnisnya, Nilamsari pun melakukan restrukturisasi beberapa kali dalam bisnisnya. Menurutnya, mengambil risiko dan melakukan perubahan itu penting untuk mempertahankan kelanjutan sebuah perusahaan.
Ia pun mengaku sudah beberapa kali mengalami masa resesi dan menanggung banyak kerugian. Maka dari itu, ia menekankan tentang pentingnya memahami cara mempertahankan bisnis di tengah krisis.
Nah, saat pandemi seperti sekarang ini, bagaimana sih cara yang bisa dilakukan bagi para pelaku bisnis agar bisa terus survive? Yuk kita simak bareng cerita Nilamsari dibawah ini!
Q: Bisa diceritakan sedikit bagaimana awalnya memulai bisnis yang saat ini sedang ditekuni, mengapa memilih kebab? Apa saja kendala yang dialami?
A: Awal mula terciptanya Kebab Turki Baba Rafi disaat aku pergi mengunjungi orang tua di Qatar, Turki. Disana lah aku mendapat inspirasi untuk berbisnis.
Saat itu aku berpikir kalau kebab belum populer di Indonesia. Akhirnya mereka mencoba membuat kebab kreasi sendiri dan muncullah "Kebab Turki Baba Rafi". Sebutan itu diambil dari nama anak pertamaku, Rafi Darmawan.
Q: Sebagai pengusaha franchise, apa sih tantangan terberat menjalani bisnis ini?
A: Mungkin tantangannya adalah memberi penjelasan atau pemahaman kepada para mitra mengenai mengubah mindset yang selalu ingin dapat untung secara instan.
Bisnis itu nggak bisa mendapatkan untung secara instan. Ada proses dan perjalanannya, mulai dari nol dan bagaimana kita bisa memperkenalkan bisnis yang kita jalankan ini.
Q: Apakah yang menjadi bahan pertimbangan Nilam dalam menerima franchisee? Faktor-faktor apa saja yang harus diperhatikan dalam memilih mitra bisnis franchise?
A: Memilih mitra memang ada beberapa kriteria, yang terpenting adalah mereka yang ingin maju dan berkembang. Dan mereka harus terjun langsung di dalam bisnis ini.
Lalu mereka harus memiliki modal, kemudian calon mitra ini apakah sudah pernah punya bisnis apa belum. Jika belum, maka calon mitra harus mempelajari terlebih dahulu bagaimana menjalankan bisnis.
Q: Memulai bisnis di tengah pandemi seperti ini memiliki tantangan tersendiri. Bagaimana sih langkah awal yang mudah untuk memulainya bagi para pemula, terutama yang bujetnya minim.
A: Pilihlah bisnis yang kamu suka, tertarik, dan memiliki komitmen terhadap bisnis tersebut.
Tidak ada patokan khusus untuk memulai bisnis bagi pemula. Yang penting kita harus bisa memilih bisnis yang sesuai dengan bujet. Selain itu kita juga harus bisa yakin menjalaninya tanpa ragu.
Q: Bagaimana sih cara mudah memulai bisnis franchise? Terutama bagi pemula nih..
A: Menurutku jalani saja. Go for it! Banyak sekali orang-orang sukses yang berbagi pengalaman, kamu bisa belajar dari mereka. Namun tetap, do it your way! Lakukan apa yang menurut kalian baik untuk dilakukan. Jangan khawatir dulu di awal, jalani dan lakukan saja. Pasti bisa!
Q: Strategi seperti apa yang bisa digunakan untuk meminimalisir kerugian bisnis franchise yang kita jalani?
A: Dalam berbisnis pasti ada banyak halangan dan rintangan. Apalagi dalam masa pandemi seperti ini. Karena daya beli menurun, cost yang harus terus dibayarkan.
Makanya, dalam berbisnis kita harus fleksibel dan siap menghadapi kondisi apapun. dalam masa ini tentunya yang perlu diperhatikan adalah pikirkan untuk menjalankan bisnis online.
Sekarang banyak sekali platform yang bisa membantu kita mendistribusikan bisnis kita, misalnya dengan bantuan ojol dan lain-lain.
Sebelum pandemi, saya sudah membaca situasi market. Dimana saya melihat market kami cenderung menurun. Kenapa setiap kami buka outlet, profitnya makin turun.
Lalu kami berpikir, cost seperti apa yang bisa dikurangi, seperti sewa tempat, memaksimalkan karyawan yang ada, kita juga harus membayar operations.
Dalam situasi pandemi sekarang, kami berpikir untuk membuat ghost kitchen. Yaitu mengarahkan outlet-outlet atau mitra kami untuk pindah ke rumah masing-masing.
Dengan demikian mereka bisa mengurangi budget sewa tempat dan karyawan.
Q: Pernahkan Nilam mengalami kerugian atau kegagalan? Lalu bagaimana menghadapinya?
A: Pernah, dan aku juga harus mengambil keputusan berat. Aku mengambil risiko dan banyak melakukan lay-off beberapa karyawan. Lalu kami juga terpaksa harus merestrukturisasi perusahaan. Menurutku melakukan perubahan itu penting untuk mempertahankan kelanjutan sebuah perusahaan.
Kami mulai membuat sistem baru yang kami rasa cocok. Saat krisis itu, aku terus menjalani bisnis ini, dan mulai belajar manajemen yang baik.
Q: Pesan yang ingin disampaikan untuk para calon pebisnis yang baru akan memulai bisnis franchise....
A: Pilihlah pemilik franchise yang jelas, baik itu bisnisnya maupun pemrakarsanya. Lalu kita juga harus memiliki rasa kerja keras yang tinggi, karena bagaimanapun kita akan memulai usaha atau bisnis dari nol.
Berdiskusi dengan pemberi franchise juga perlu, terutama banyak tanya hingga mendalam sehingga yakin akan bisnis yang akan dijalani.
Selain itu sifat pantang menyerah juga harus kita miliki, karena menjalani bisnis memang tak semudah yang dibayangkan. Hanya saja jika kita selalu konsisten dan pantang menyerah semua hal itu nggak akan sia-sia.
Q: Apa saja tipsnya bagi para pebisnis yang saat ini sedang menghadapi situasi sulit?
A: Tips pertama yang perlu dilakukan saat menghadapi situasi yang sulit adalah mencari support system. Hal ini penting untuk membangun mental agar tetap bisa berjuang di situasi yang sulit.
Kita harus bisa mencari support system supaya kita tidak hancur babak belur. Dan kita juga harus bisa milih, jangan curhat sama orang yang suka nge-judge, karena justru bisa membuat mental kita jatuh.
Tips yang kedua adalah jangan takut untuk melakukan perubahan di dalam struktur perusahaan. Aku sudah beberapa kali melakukan restrukturisasi demi mempertahankan bisnis. Karena aku juga harus bisa memilih yang mana yang bisa bekerja sama dengan aku.
Tips yang ketiga adalah selalu berusaha untuk beradaptasi dengan situasi dan kondisi yang sedang terjadi. Hal itu sangat penting, untuk menjaga agar bisnis tetap bisa berjalan di dalam kondisi dan situasi yang beragam.
Jadi kita harus adaptif, kita harus melihat situasi dan mau berubah serta mengikuti keadaan yang ada.
Nah, Sisters, semoga cerita serta tips dari Nilamsari ini bisa berguna yah untuk para pelaku bisnis yang sedang berjuang keras di tengah pandemi ini. Tetap semangat Sisters!
Sisters, selalu nantikan kisah-kisah inspiratif dari Inspiring Sister pilihan Sisternet berikutnya dengan mengunduh aplikasi Sisternet melalui link ini: https://linktr.ee/sisternet. Yuk, kita sama-sama menuju perempuan Indonesia #JadiLebihBaik !
Foto: Instagram / @nilamsarisahadewa